Between Love and Stake

6.7K 153 11
                                    

"The Hits Lagi Cari Cewek"

Sebuah tulisan besar-besar bergaya Comic Sans warna-warni yang di tempel di mading SMA swasta Semarang itu menyita seluruh perhatian murid, terutama para cewek-cewek yang ngefans berat sama The Hits, tiga cowok keren yang terkenal tajir dan cool di SMA itu.

Di tengah kerumunan yang super heboh itu samar-samar terdengar suara seorang gadis yang terburu-buru keluar dari kerumunan itu.

"Cari sensasi terus. Gak penting banget. Oh, kenapa aku bisa masuk sekolah dengan tiga orang tolol itu sih?" Gerutu Fatimah, si gadis intovert dari kelas XI IPS 2.

"Bukan cari sensasi Fat, emang mereka itu banyak kok sensasinya. Lagian kamu kenapa sih dari kelas sepuluh sampai sekarang sebel bange sama The Hits, padahal kan mereka cowok kece, ganteng, tajir, uuuh mirip cowok-cowok di drama korea deh. Greget banget"Timpal sahabatnya, Rosa Alfrida, dari kelas yang sama.

"Lebay ah Ros, ayok ke kantin aja" Kata Fatimah. Cepat-cepat ia langkahkan kaki menjauhi kerumunan alay itu, terlebih ketika melihat tiga cowok hits yang menurutnya sok banget itu berjalan mendekati mereka.

"AAA.. THE HITS" Teriak histeris para siswi bagaikan kedatangan artis papan atas.

Alis ketiga cowok itu berkerut. Menandakan keheranan.

"Gila, siapa yang nyebarin gosip kayak gini" Ujar Umar, cowok keturunan Arab-Jawa dengan nada kesal,

"Hayy Aby. . . Aby mau cari cewek yang kayak gimana? Ngg.. Pinter masak? Cantik? Suara merdu? Akulah orang yang paling tepat Aby" Kata seorang cewek bernama Winda yang sedari dulu mengejar-ngejar Aby.

Cowok keturunan bali-solo berlesung pipit itu melengos jijik.

"Lu emang dari dulu nggak waras ya, ngaca donk lo. Lo itu jauh dari perfect" Ujarnya kasar.

Alex si cowok berkulit bersih keturunan Belanda-Jawa yang super dingin hanya diam memasang wajah datar. Kemudian dengan cekatan menyobek kertas berfont comic sans itu dan meremasnya. Ia segera meninggalkan kerumunan itu, Tak dihiraukan lagi dua temannya, Dari kejauhan samar-samar terdengar teriakkan gadis-gadis puber itu.

"Idih dingin gitu masih cakep"

"cueknya gaququ ganana..."

'Tatapannya buat aku meleleh.."

"Alex... I Love You"

Dengan perasaan dongkol ia hanya bisa mendesah. Disandarkannya punggung atletis itu di tembok kantin. Matanya terpejam melepas gundah. Di hembuskannya nafas panjang-panjang.

"Kenapa hidup gue kayak gini.." Batinnya risau.

********

"Kamu kenapa sih fat, dari kemarin sensi plus wajah kamu kayak anak nggak makan satu tahun. Lo sakit? Cerita donk"Rosa memandang prihatin Fatimah yang sedari tadi hanya memandang bakso yang di belinya.

Fatimah hanya menggeleng kecil. Pandangannya berkeliling, membunuh jenuh. Tanpa sengaja Ia menatap sosok yang akhir-akhir ini mengganggu harinya, Alex Raymand. Buru-buru ia alihkan pandangannya, membuang muka.

"Kalau kamu nggak mau cerita, aku bakalan ngobrak-abrik Semarang . Yakin deh, please berbagilah dengan sahabatmu ini" Bujuk Rosa lagi.

"Kucingku sakit Ros, di kos nggak ada yang ngejagain. Mau beli obat, uang aku nipis. Belum dapet honor dari naskah yang terakhir aku kirim" Akhirnya Fatimah mencertakan yang terjadi, Hanya saja ada yang di sembunyikannya, sinar kecil yang mulai hidup di kedalaman hati.

"Si Pitty sakit lagi, ya ellah aku pikir kenapa. Emang sebegitu penting apa sih si pitty itu? Sampai-sampai kamu juga lupa makan?"Rosa menepuk jidat, merasa konyol dengan tingkah sahabatnya.

"Kamu nggak akan pernah ngerti Ros, seberapa pentingnya Pitty buat aku. Dia satu-satunya yang aku miliki, untuk sementara ini"Jawab Fatimah pelan.

"Kamu nggak nganggep aku?" Rosa sedikit tersinggung. "Aku yang tiap hari nemenin kamu lho, Fat. Hanya aku, you know? Nggak ada yang mau temenan sama makhluk aneh kayak kamu ! Yang tiap harinya cuma ngilang dan muncul hanya saat-saat penting. Susah Fat, ngertiin orang intovert macam kamu" Sambungnya berapi-api.

"Bukan begitu Ros, aku hanya.."

"Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri, Fatimah. Kamu bahkan hanya mendekatiku saat kau benar-benar butuh. Jadi aku rasa, kita udah nggak cocok lagi Fat. Maaf, mungkin dengan mengubah sifatmu, kita baru bisa temenan lagi" Ujarnya kasar.

Fatimah menahan nafas. Ia tak mengira perkataannya tadi amat menyinggung Rosa. Apanya yang salah dari perkataaannya? Memang untuk saat ini, hanya binatang berbulu putih coklat itu yang bisa menjadi tempat curhatnya. Karena menceritakan apa yang dia rasakan hanya akan menjadi cemoohan. Mana mungkin seorang gadis kelas bawah menaruh rasa pada seorang cowok yang menjadi idaman semua gadis di SMA itu?

Ya. Semenjak kejadian hukuman saat upacara senin bulan lalu, perasaan asing itu menyusup dalam dadanya, pada seorang yang tengah melamun disana , di dinding kantin sebelah barat, Alex Raymand.

*******************

"Woy Lex, Lu ngapain kayak munyuk bengong aja disini" Aby menampar pelan pipi putih bersih milik Alex.

"Gue bosen.. Pingin sesuatu yang beda. Tiap hari di kejar cewe-cewe gatel mulu. Risi gue. Mendingan juga gua sama lo by"Kata Alex dengan nada pasrah.

"Gila... Maho lu! Terus lu punya rencana gak? Buat proker baru kita nih. Yang beda ama yang dulu-dulu"Umar menambahi.

"Ngg... Gue sempet dapet ide konyol sih. Kita deketin cewek-cewek alim, sekalian tuh kita liat, paling klepek-klepek juga kita deketin" Alex memberitahu rencana absurdnya.

"Makin sedeng aja lu Lex, lu sakit?"Aby bertanya khawatir, takut kalau-kalau kawannya ini kena rabies kambing.

"Eit... Tapi bener juga deh. Kayaknya seru tuh.."Umar mengangguk-angguk pertanda setuju.

"Apa nggak terlalu berresiko?"Aby nampak tak yakin dengan ide bodoh ini.

"Alah itu mah urusan belakangan.. Yang penting kita dapet gregetnya dulu bro"

"Terus lo udah punya sasaran belon?"Aby bertanya pada Alex.

"Ngg.. Sejauh ini belum. Tapi kita bikin perjanjian, siapa paling cepet dapetin cewe alim dalam waktu 1 bulan bakalan kita traktir sebulan full"Alex mulai bersemangat.

"Yaellah kalau kayak gini betul donk tulisan di papan tadi? Kenapa harus kau sobek laah .." Umar menjitak kepala Alex yang hanya tersenyum cengengesan, memamerkan sebaris gigi putih dan satu lesung pipit di pipi kirinya.

"Oke mulai sekarang.. Kita .. Bersaing!!" Kata Aby tak kalah semangat. Membuat yang ada di kantin melongo ke arah mereka. Kadang-kadang , ketiga anak hits itu juga dijuluki the koplak atau juga the gali school. Yah, apapun yang mereka lakukan, akan selalu jadi sorotan seluruh sekolah.

******

Assalamualaykum Readers...

hei hei, ini nih yang bikin telat mulu apdet ceritanya Aisyah And The Friends, ehehe.

Ini baru awal bro n sis, semoga kalian suka !

Regrads

LianaQurrota

(Bukan) Ali dan FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang