Setiap hari memperoleh hadiah, di sukai banyak orang awalnya terasa indah tetapi semakin lama rasa itu memudar dan menghilang. Terlena dengan ketenaran ini membuatku lupa diri, aku melupakan tujuan awal sekolah dengan sungguh-sungguh, entah semangat yang berkobar menyala bak api yang menjilat-jilat itu lari entah kemana.
Ku buka loker lalu ku pindahkan semua hadiah itu dalam tas besar yang ku jinjing, sekolah mulai terasa sepi ketika senja mulai beranjak.
Tap.. Tap.. Tap terdengar langkah kaki mendekat, tak lama kemudian langkah itu berhenti, akibat rasa penasaran yang timbul dalam benak akupun bergegas menegok ke arah sumber suara.
"Sudah ku bilang aku tidak akan datang, aku lelah harus terus berpura-pura kalian pikir aku ini boneka, kalian bahkan tidak peduli aku sakit." suara itu, Sean nampak begitu kesal.
Mendadak aku merasa iba, mungkinkah selama ini kebahagiaan yang ia tunjukkan hanyalah kebohongan? Dalam kebimbangan ketika aku menerka - nerka keadaan saat ini Sean menangkap keberadaanku, matanya terus menatapku tajam membuat seluruh tubuhku gemetaran, tanpa membuang waktu akupun segera berpaling dan menyembunyikan diriku di balik tembok menunggunya beralih tempat.
Ku langkahkan kaki menuju parkiran sekolah niatnya hanya mengambil beberapa foto namun seseorang yang tengah berdiri sembari melipat kedua lengannya mengalihkan perhatianku.
"Dasar tukang narsis, penjual wajah." sahutnya dari kejauhan.
"Apaan sih tu orang nyebelin, yang penjual wajah itu sebenarnya siapa bukankah dirinya sendiri." grutuku dalam hati.
"Lo anak baru yang populer itu kan?"
Aku hanya terdiam mendengar ucapan - ucapannya aku bahkan tak tau apa yang mesti ku katakan, semua ini terlalu mendadak, iya mendadak, mendadak di kepo-in idola, mendadak di bikin gemetaran, mendadak dia ngajakin gua jalan. Apa? Ini gila.
"Ini maksudnya apa ya kak?" tanyaku dengan polosnya.
"Gak usah sok polos deh lo, gua tau lo suka kan sama gua."
"What? PD amat lo."
Belum sempat ku iyakan ajakannya kini ia telah membawaku menuju suatu tempat dengan motor sport berwarna putih yang ia kendarai.
TBC..
Thanks yang sudah mau membaca cerita ku. Kritik dan saran sangat di perlukan. Jangan lupa vote ya *give me star

KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me
RomansaKetika kau berada jauh aku hanya ingin melihatmu, tetapi jika kau terlalu dekat maka biarkan aku memilikimu. You're my love, my wish and my hope