Look at me

Dilemma

Senja telah berlalu aku terus berjalan tanpa tujuan, terombang-ambing bak debu tertiup angin, mataku terasa begitu berat ku sandarkan tubuhku pada tembok tua disebrang jalan setapak yang biasa ku lewati.

Ku tutup wajahku yang penuh derai air mata, aku tak sanggup menahan rindu yang semakin mengebu, Sean mengapa kau lakukan ini padaku? haruskah kau pergi tanpa memberi kabar, semua yang kau lakukan itu membuatku kehilangan akal.

Mendadak seseorang menghentikan motor yang tengah ia kendarai tepat dihadapanku, aku hanya tertunduk engan menatapnya, tak lama kemudian ia menyentuh daguku memaksaku menatap sepasang bola matanya.

"Kamu." tiba-tiba saja lidahku menjadi kelu, ku tatap ia seperti patung tak berkedip.

"Hai, lama ya tidak berjumpa, apa yang sedang kau lakukan disini, lo kayak orang hilang." tuturnya menyadarkanku.

"mau apa lo pergi sana." cetusku menghindari pertanyaan yang mungkin akan memojokkaku.

Setelah lama termenung dalam bayang masa lalu masing-masing akhirnya Sean mengantarku pulang, perjalanan terasa begitu sunyi hanya alunan angin yang terdengar begitu menusuk tulang.

Aku tidak mengerti mengapa perasaan itu kembli timbul dalam benakku, ada apa denganku bukankah aku sudah berjanji akan melupakannya sekalipun ia kembali disisiku.

Kesunyian dan kebimbangan yang begitu lama berakhir juga setelah kami sampai di depan rumah, ingin sekali rasanya membawanya masuk namun ia telah membalikkan posisi motornya menjauhi rumahku.

Sean permainan apa lagi yang tengah kau mainkan sekarang, semoga saja itu bukan hal yang buruk. Tolong jangan membawaku ke dalam kegelapan, aku takut jika aku tak dapat bernafas dengan bebas disana.

TBC,

Yah akhirnya setelah sekian lama cerita ini disimpan, author kembali melanjutkannya bukan karena apa-apa cuma sayang aja kalau gak diteruskan heheh.. terima kasih banyak yang selama ini mau baca karya-karyaku. Jangan lupa tinggalkan jejak ya see you