Look at me

Regret

Kau hancurkan hatiku hingga berkeping-keping, aku tau dan aku pun sadar atas apa yang pernah ku lakukan padamu tetapi salahkah aku yang ingin memperbaiki semuanya?

Meskipun hari, bulan bahkan waktu berubah cintaku masih terus untukmu, banyak gadis silih berganti menemani hariku tetapi tetap saja tak ada yang bisa seperti dirimu, Evelin Anastasya sungguh aku ingin terus bersamamu.

Setelah sekian lama aku tak lagi memandang mu hari ini wajah indah yang memesona itu kembali menghiasi hariku. Waktu ku terasa berhenti ketika kau berjalan mendekat namun ternyata madu yang kuharapkan racun yang ku telan, kau berjalan melewatiku begitu saja seolah tak saling mengenal.

Dalam kebisuan yang menghanyutkanku harapan untuk hari yang lebih baik antara kita selalu terucap dalam hatiku.

"Sayang kamu kenapa?" tutur gadis yang menganggap dirinya sebagai kekasihku.

"Berhenti manggil gue sayang jijik, gue udah punya pacar." ucapku seraya mengibaskan lengannya dari pundakku.

Lamunanku melayang terbang tatkala mata indah itu menemukan keberadaanku, andaikan saja kau mau memaafkan aku sekali saja aku takkan membuat kesalahan untuk yang kesekian kalinya.

Aku tak pernah menyerah sekalipun kau terus menolak perasaan yang terbesit dalam hatimu, aku akan terus berjuang mendapatkan cintamu sampai akhir.

Ku bacakan puisi indah dari tempat penyiaran pertandingan basket yang di selenggarakan pagi ini, sekolahku sebagi tuan rumah. Seisi sekolah mendengarnya kemudian mencari-cari gadis yang kumaksud, pipi gadis itu memerah kemudian terburu menghampiriku.

"Sean apa yang lo lakuin? Bikin gue malu tau gak, apa lo gak ngerti gue kemari bukan buat ketemu sama lu, gue cuma menjalankan kewajiban sebagai tim pemandu sorak." jelasnya membuatku tercengang.

"Maaf gue gak bermaksud gitu, Tasya tunggu dengerin gue. Tasya... Tasya." teriakku memanggilnya yang terus menjauh.

"Lihatlah Sean apa yang telah kau lakukan, bukankah kau memilih sekolah lain agar hal-hal seperti ini tidak terjadi, tetapi semua yang kau takutkan justru kau sendiri yang membuatnya, kau benar-benar bodoh".

TBC,

Yah ceritanya makin kesini kok makin ngawur ya hahhah... authornya kehabisan ide atau gimana? Bikin bosen tau alurnya udah pasaran hahahha.. thanks yang sudah setia membaca see you