Ku tengelamkan wajah kusamku di meja kelas, first date kemarin benar - benar membuat hari ini kacau anak - anak mengunjing tanpa mau mendengar penjelasanku, ah sungguh egois bukan.
"Kok bisa sih lo jalan sama Sean?" tutur Anna mulai mengintrogasi.
"Cerita nya panjang gak akan kelar satu episode."
"Dasar pelit." gumamnya sembari memanyunkan bibir mungilnya.
Jam pelajaran pertama telah usai beberapa anak keluar dari kelas. Aku benar - benar sendirian sekarang, rasanya nyaman sekali perasaan seperti ini sangat ku rindukan.
Mendadak murid laki - laki masuk dan membuyarkan suasana, aku kembali mengerut memperlihatkan sisi dinginku, beberapa saat kemudian ia telah duduk di meja tempatku berada, aku merasa kesal ingin sekali ku terkam namun setelah ia mengatakan akan pindah keluar negeri mataku menjadi sayu aku tak sanggup menatapnya lebih lama lagi.
"Maaf aku sudah membuat hidupmu sulit." tuturnya lemah.
"Sean, aku. . . aku tidak peduli pergilah sesukamu tanpa perlu berpamitan."
"Aku akan kembali untuk mu, aku janji."
Mendengar kalimatnya aku membeku tak yakin ia mengatakan hal itu, aku tau ia tengah bergurau, bagaimana mungkin ia memperjuangkan seseorang yang baru saja ia kenal sepertiku.
Sepulang sekolah perasaan itu terus menghantuiku, rasanya sakit sekali apa yang harus ku lakukan aku bahkan tidak bisa memendam atau menceritakan pada orang lain.
Aku terduduk di sebuah trotoar jembatan layang yang cukup sepi sebab hari mulai gelap.
"Sean Atmaja aku mencintaimu, aku membencimu." teriakan ini membuatku merasa lebih baik.
Thanks yang udah setia membaca. Berikan kritik dan saran ya dan jangan lupa vote *give me star âð<À¿=c

KAMU SEDANG MEMBACA
Look at me
Roman d'amourKetika kau berada jauh aku hanya ingin melihatmu, tetapi jika kau terlalu dekat maka biarkan aku memilikimu. You're my love, my wish and my hope