Part 9

12.8K 320 11
                                    

Detik- detik yang Sisil lewatkan bersama Ibu Linda, Bayu serta Ferdian, adalah waktu yang tidak pernah terbayang olehnya. Menjadi spesial bagi seorang Ibu Linda, ibu dari 2 pemuda tampan, mapan, cerdas, sayang kepada orang tua-calon suami idaman sungguh mustahil. Tapi inilah kenyataannya.  

Ide aneh, ya... katakanlah seperti itu, karena bagi seorang Sisil dalam mimpi-pun serasa tidak mungkin meraih salah satu diantara mereka. Sekalipun ia berniat untuk mengejar dan menjadikan salah satuya pacar baginya apalagi sebagai pendamping hidupnya. Diluar nalar-tapi hal itulah yang baru saja ia alami.

'Menjodohkanku dengan Mas Bayu oleh Ibu Linda jadi pilihan terakhir karena ternyata Ferdian tidak naksir padaku, oh Tuhan entahlah mengapa kata - kata itu justru yang membuatku kaget dibanding gagasan tentang perjodohanku dengan Mas Bayu!!', ini lebih dari sebuah pernyataan dibanding pertanyaan untuk hatinya.

Sisil tak tau.Ia benar-benar tak tau sampai saat ini kata-kata itulah yang terus menerus memenuhi kepalanya. Sehingga beberapa peristiwa dan moment - moment kebersamaan yang sudah ia lewatkan bersama Ferdian berubah jadi kenangan pahit. 

'semula yang gue pikir awal ternyata adalah ini adalah akhir. Benarkah?. Benarkah ini adalah akhir. Oh..Sisil apa sebenarnya yang lu harapkan hah? mengharapkan bahwa apa yang Ferdian lakukan dimalam sebelum keberangkatannya adalah ungkapan bahwa lu tuh spesial?, begitukah?. Lu mimpi?. Buka mata!,lu tuh tak lebih dari gadis yang harus ia jaga, ia lindungi TIDAK LEBIH. Lu tuh harus sadar!!!'.

Rencana untuk menanyakan maksud perlakuan Ferdian padanya malam itu kini tidak lagi menjadi prioritas sepulangnya Ferdian dari Jakarta. Terlebih apa yang telah ia dengar dari mulut IBu Linda tentang ketidaktertarikan Ferdian kepadanya, semakin memantapkan hatinya untuk mengurungkan niatnya untuk mempertanyakan hal itu. Sehingga paling tidak masih ada sedikit harga dirinya yang tersisa dihadapan sosok Ferdian.

"Astaga Sisil, hei ada apa? seru Bayu saat akhirnya menyadari Sisil hanya duduk diam tidak mendengar apa yang ia katakan sejak tadi. Saat ini Bayu dan Sisil sedang menikmati makan malam mereka. yang merupakan ide dari sang Bunda. Salah satu langkah agar tujuannya dapat terlaksana. Walapun begitu Bayu sendiri, justru menikmati makan malam tersebut tanpa ada perasaan terpaksa.

"Sepertinya kau terlalu memikirkan perjodohan itu!" kata Bayu

'Mungkin' dalam hatinya Sisil menjawab dengan muram. Namun hanya senyum manis Sisil-lah yang tampak oleh Bayu sebagai jawaban atas pertanyaan pemuda itu.

"kamu gak perlu takut untuk menolak, kamu dengar sendiri kan apa kata mama malam itu kan Ini lebih ke saran mama aja".

Benar apa kata Bayu. Namun Sisil hanya mampu meng-iyakanya dalam hati. Apakah semudah itu mengucapkan kata 'TIDAK' kepada seorang Ibu Linda.

"Kamu hanya perlu meyakinkan hatimu!!, dan kamu gak perlu khawatir. Percayalah, saya akan membantumu terlebih kalau pria itu juga punya perasaan padamu". jawab Bayu dengan tatapan yang sangat menenangkan Sisil. lagi-Lagi hanya dibalas dengan senyuman Sisil

Namun ada yang aneh dari apa yang Bayu sampaikan padanya "Maksud Mas Bayu apa?" tanya Sisil heran dengan apa yang barusan ia dengar dari pria tampan di hadapannya saat ini.

"sudahlah kamu tenang saja ya!!. Ayo teruskan makanmu"

****

Semenjak makan malam itu ada sesuatu yang seperti baru Sisil sadari. Interaksi yang terjadi antara ia dan Bayu yang semakin mengakrabkan mereka, selalu melibatkan Ferdian didalamnya. Bahkan sebelum makan malam tersebut. Menurut Sisil Bayu selalu tanpa disadarinya atau memang ia sengaja, selalu merencanakan sesuatu dengan Sisil, tapi justru berakhir dimana hal tersebut dilakukan Sisil dan Ferdian.

Baby Faced and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang