Author
"Kalian gak usah kaget gitu ahh, tenang....tenang aja ini cuma usul mama doang bukan berarti Mama maksa kalian berdua" jawab ibu Linda pada Bayu dan Sisil.
Keduanya pun bernafas lega mendengar jawaban dari mulut Ibu Linda tersebut,,tidak terkecuali Ferdian yang menghembuskan nafasnya tanda bahwa sesuatu yang dia khawatirkan belum tentu terjadi.
"Bentar deh, lu kenapa Fer kayak orang sesak nafas gitu, lu baik-baik aja kan ?" tanya Sisil pada Ferdian khawatir
"Oh ..uh..ng..gak ada apa-apa,,gue baik aja kok"
"Tapi Mama serius kan ? ngomong apa barusan?,,jangan becanda-lah Ma ini bukan masalah sepele loh!. Mama beneran mau jodohin Bayu sama Sisil?". Tanya Bayu kepada ibunya mencoba meyakinkan kembali bahwa apa yang ia dengar tidaklah salah .
"Kamu pikir Mama becanda untuk urusan begituan. Jangan ngajarin mama deh Bayu!, Mama tau benar apa yang mama lakuin sekarang" jawab Ibu Linda dengan wajah serius.
"Ma ngomong bentar yuk, di kama!" ajak Bayu sambil yang langsung beranjak menuju kamar tamu dalam apartemen tersebut diikuti Ibu Linda walaupun dengan sedikit rasa enggan mulai mengikutinya menuju kamar"
"Sory ya kamu pasti ngerasa gak nyaman sekarang dengan sikap mama barusan,,emang Mama kadang suka aneh" kata Ferdian selepas beranjaknya Bayu dάn Ibu Linda dari ruang tamu
"gak papa...gue baik-baik aja kok, mungkin karena gue kelihatan akrab sama Mas Bayu,dan Ibu pikir kami ada apa-apanya, g masalah gue ngerti kok, lagian kan seperti ibu bilang tadi ini hanya usulan beliau, so keputusan tetep kembali ke gue dάn Mas Bayu kan!!" kata Sisil
"Memangnya kalian sedekat apa sih, sampai Mama punya ide kayak gitu" tanya Ferdian sedikit dingin dάn ketus. Tanpa ia sadari aroma kecemburuan terdengar jelas dari kata-kata yang ia ucapkan.
Seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar, Sisil balik bertanya.
"Kok gue ngerasa kayak diinterogasi ya?" dengan suara pelan namun tegas,, "dan perlu lu tau, sedekat apapun gue sama Mas Bayu, yang jelas itu masih dalam taraf KEWAJARAN. Dan lu..." ditatapnya Ferdian kesal. "g usah mikir macam-macam tentang gue" jawab sisil ketus, kemudian membuang muka kearah berlawanan dari tempat Ferdian duduk.
apa yang dikatakan Ferdian sangat melukai harga dirinya sebagai seorang wanita yang mengerti dan masih sangat menjunjung tinggi adat ketimuran. Walaupun begitu ia tetap mencoba menahan diri untuk tidak, mengingat dimana ia sekarang berada. Ia sadar bagaimanapun Ferdian adalah atasannya"
Seolah tersadar tentang kekeliruan atas pertanyaannya ke Sisil, Ferdian buru-buru pindah ke sofa tepat di samping Sisil berada.
"Sorry..sorry...gue gak maksud buat lu tersinggung atau nuduh lo macam-macam ke Mas Bayu. Sil Plissss, maafin gue ya!!" Ditatapnya Sisil dengan tatapan memohon sambil menggenggam tangannya, seolah dengan menggenggam tangan Sisil-lah, maka perasaan bersalahnya akan dirasakan pula oleh Sisil.
Sisil mendesahkan nafasnya "Sudahlah, gue maafin, gue ngerti mungkin lo capek , masih jet lag dan itu yang buat lo gak nyadar dengan apa yang lu ucapin barusan, gue juga salah kok, sempet emosi tadi, sorry ya" jawabnya sambil ditatapnya Ferdian seolah tatapan itu mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada yang akan berubah diantara mereka, apapun jenis hubungan yang mereka jalani saat ini.
"gue balik dulu ya lagian ini sudah malem banget juga. Pamitin gue ke Mas Bayu dan Ibu". kata Sisil sambil dengan pelan melepaskan tangannya dari genggaman Ferdian
Sepeninggal Sisil dari apartemennya, Ferdian termenung. Ia sangat tau kali ini ia sudah bertindak bodoh dan telah mengacaukan apa yang selama ini sudah terjalin antara dirinya dan Sisil. Hanya saja ketakutan akibat peristiwa masa lalu masih terus membayanginya, membuatnya tidak berani mencoba lagi, bahkan hanya untuk sekedar memikirkan kemungkinan memulainya dengan Sisil-pun ia tak berani.
Kematian seorang Diandra dewi tunangannya 6 bulan lalu ,sangat mengguncangnya.Tidak ada satu orang pun yang menyangkal keserasian pasangan tersebut. Merajut cinta semenjak kuliah, dan telah berencana menikah ketika masing-masing telah mapan dan puas akan karir yang telah mereka raih .
Kanker yang diderita Diandra, jelas bukanlah penghalang jalinan kisah cinta mereka, walaupun pada awalnya Diandra mencoba menyembunyikannya dari Ferdian dengan berpura-pura menjalin asmara dengan lelaki lain. Keinginan keras Ferdian untuk tetap mempersunting sang pujaan hati, tidak berbuah manis. Pernikahan yang sedianya berlangsung setelah Diandra melakukan operasi pengakatan sel kanker tersebut, justru berakhir di meja operasi yang memakan waktu 4 jam, miris memang apa yang Diandra hadapi, seorang dokter, yang tugasnya menyembuhkan orang sakit, bahkan mempercayakan nyawa ditangan sang dokter cantik itu. Justru meninggal karena penyakit mematikan tanpa mampu ia sembuhkan sendiri.
****
"Loh Sisil mana Fer? " tanya Bayu yang berpapasan dengan Ferdian ketika ia baru saja keluar dari kamarnya diikuti Ibu Linda dibelakangnnya.
"Uda balik " jawabnya singkat sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum.
"Oh iya, Ferdian, Bayu, besok hari minggu, jangan bilang kalau kalian ada kerjaan atau tetek bengek masalah kantor yang harus di urusin. Pokoknya besok kita bertiga jalan bareng ya, dan jangan lupa ajak Silvana juga ya Bayu, biar kalian bisa tambah akrab". Kata Ibu Linda tak bisa dibantah dan kemudian berlalu ke kamar tamu yang ditempati Bayu.
Medengar kata-kata yang barusan sang Ibu ucapkan, sangat jelas mengartikan apa yang jadi keputusan Bayu, tentang perjodohan dengan Sisil. Ferdian tak perlu bertanya lagi.'"ya Bayu bersedia, Bayu menerima perjodohan tersebut'.
****
Pagi ini mereka sudah berada di parkiran apartemen, bersiap-siap untuk berangkat. Ferdian telah siap di balik kemudi mobil. Disampingnya Ibu Linda sudah duduk manis dan ada Sisil dibangku belakang, yang sibuk dengan smartphonenya. Ada juga Bayu yang sedang bersiap-siap masuk ke mobil duduk disamping Sisil. Sekilas ia melihat Ferdian yang sedang memperhatikan Sisil.
"so...kita kemana dulu nih" tanya Ferdian.
"nyari sarapan dulu aja" jawab Ibu Linda
"yuk ke kafe apartemen aja Ma!, biar gak repot" Bayu memberi usul
"kan Liburan...cari yang beda lah" jawab Ibu Linda lagi, menolak usulan Bayu
Singapur adalah salah satu pusat belanja di Asia Tenggara, telah banyak yang tahu bahwa banyak warga Indonesia yang sengaja datang ke Singapur khusus untuk sekedar berbelanja. Tapi beda halnya dengan Sisil, satu yang menjadi keinginannya saat menginjakkan kakinya di Bandara Changi. Sebelum balik ke Indonesia dia harus mengunjungi Universal Studio..pilihan inilah yang menjadi pemicu pertengkaran kecil antara dirinya dan Ferdian
"trus kemana lagi nih kita" Ferdian bertanya sambil melirik Ibunya setalah menyelesaikan sarapan mereka.
Sisil menjawab tanpa ada yang mengkomandoi , " Universal Studio" sontak Ibu Linda, Bayu dan Ferdian menatapnya.
"ya ampun Sisil, baru keliatan deh sekarang muka sama hobi lu tuh sama ya Seputar Dunia Remaja". Cibir Ferdian setelah mendengar keinginan Sisil mengunjungi Universal Studio
"kok gitu sih?". tanya Sisil polos dengan wajah kecewa.
Ibu Linda yang duduk didepan Ferdian melotot tajam kearah anaknya. Mengisyaratkan bahwa dia harus menjaga omongannya supaya tidak menyakiti hati Sisil
"kayak lu gak suka Dinosaurus cs aja, siapa coba yang koleksi dan masih nyimpen segala pernak - perniknya sampe sekarang hah?!!, ada yang amnesia deh kayaknya" Bayu mencoba membela Sisil dari olok-olokan Ferdian.
Sisil yang mendengar ledekan Bayu ke Ferdian, terus tertawa tertahan. Apalagi apa yang dia lihat adalah pemandangan berbeda, ada sisi lain dari Ferdian yang tidak pernah ia ketahui. Dari raut wajahnya ia terlihat lebih santai, dan sifat manjanya keluar ketika Bayu tak henti-heti mengolok-oloknya dan ditanggapinya dengan mengadukan Bayu ke Ibunya.
"gak penting-lah Mas itu di ungkit-ungkit terus, udah deh.... Ma disini sebenarnya siapa sih yang kekanak-kanakan Mas Bayu atau aku" diringi wajahnya yang bersemu merah.
"ngadu nih ceritanya,,malu loh mana disini ada Sisil lagi" Bayu masih saja terus mempermalukan Ferdian.
Bayu sangat tau apa yang ia lakukan sekarang. mMmbuat sisi lain dari Ferdian terlihat oleh Sisil, tidaklah salah dan rencananya jelas berhasil. Dihadapannya Sisil selalu tersenyum simpul memperhatikan Ferdian yang kewalahan menimpali olok-olokan Bayu dengan wajah bersemu merah menahan rasa malu. Padahal biasanya apapun yang Bayu lakukan, selalu ditanggapi cuek oleh Ferdian. Tapi sekarang reaksi Ferdian beda. Alasannya satu karena ada SISIL.
*****
Enjoy
R_ariesta

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Faced and Me
RomanceTerus terlihat awet muda boleh dikatakan dambaan setiap kaum hawa, tetapi apabila di usia yang menginjak 25 tahun wajahmu tampak seperti ABG justru menjadi malapetaka bagi sisil ketika hal itu terjadi pada dirinya, urusan pekerjaan apalagi Cinta men...