Part 12

11.4K 267 11
                                        

Hai,, saya datang lagi. sorry kalau kelamaan uploadnya#kepdean deh klu ada yg nungguin. Sumpah belakangan saya ngerasa minder suguhin cerita saya yg g ada apa2nya, g ngefeel, bnyak typo alur berantakan, Eyd apalgi #huaah saya malu. Silahkan Dikritik sepedes-pedesnya cerita ini, saya terima dengan lapang dada demi proses belajar sy.

berjuta-juta TERIMA KASIH tak henti - hentinya saya ucapkan untuk apresiasi kalian yg rela vote, komen, dan masukin cerita ini ke reading list kalian. saya terus mengharapkan hal sama jika kalian berkenan.

Enjoy

R_Ariesta

_____________________________________________________________________________

Sisil melangkahkan kakinya keluar dari Bandara Soekarno Hatta, mencari sosok yang kiranya ia kenali. Padatnya situasi bandara saat itu menyulitkannya mencari kakaknya yang telah direncanakan untuk menjemputnya seperti pesan Ibunya saat menelponnya semalam. Hanya ada kakaknya saja yang akan menjemputnya. Ibu dan juga adiknya Rena sehari sebelumnya sudah berangkat ke Padang. Banyak persiapan yang harus di kerjakan kata Ibunya, dan sebagai keluarga terdekat dari pamannya, sang  Ibu diwajibkan untuk terlibat pula didalamnya.

Rasa kantuk dan capek yang sedari tadi dirasakannnya hilang begitu saja terbawa angin musim penghujan yang menlanda sebagian besar wilayah Jakarta saat ini. Semangat untuk bertemu keluarga tersayang yang sangat ia rindukanlah yang paling besar ia rasakan

“Sil…hei…Sisil….disini” Panggil Indra dengan suara keras sedikit teriak sambil dilambai-lambaikannya kedua tangannya ke udara dan beberapa kali ditambah dengan adegan melompat yang dia tampilkan, berharap sang Adik dapat mengenalinya. Saat ini Indra berada diantara kerumunan para penjemput dari keluarga Jemaah Haji, menunggu kepulangan sanak keluarga mereka yang menunaikan ibadah di Tanah Suci. Tak ayal tingkah heboh Indra itu membuat beberapa penjemput yang berada disampingnya terganggu karena sedikit terdorong saat melakukan aksi lompatnya.

“Mas hati-hati dong, kita juga pada mau jemput keluarga kok, gak pake acara lompat-lompatan juga sok heboh banget sih.” Seorang Ibu muda yang terdorong kesamping besenggolan dengan tangan Indra yang melambai-lambai.

“heh…maaf deh Bu, tuh adik saya dari tadi udah keliatan, saya udah lompat dan lambai sambil teriak sampe suara saya serak kayak gini gak diliat sama dia…apalagi kalau enggak bu. Bisa ilang Bu adik saya” Indra hanya memasang wajah menyegir, menunjuk Sisil kepada Ibu Muda yang didorongnya tadi ditambah sedikit alasan masuk akal ala Indra agar Ibu Muda tersebut sedikit prihatin dan berhenti memarahinya.

“itu ya Mas adiknya.. ya cewek itu kan? dari luar negeri ya? liburan sekolah ya Mas?”.

Indra  yang tak heran dengan pertanyaan Ibu Muda yang sambil menunjuk sosok Sisil  hanya bisa tersenyum. Ini kesempatan menurutnya untuk mengalihkan kemarahan Ibu Muda  tadi karena kelakuannya.

“iya Bu, adik saya baru pulang dari luar negeri kebetulan lagi liburan, kasian kalau kelamaan cari kakaknya yang ganteng ini bu, bisa nangis dia ntar"

Seketika itu Sisil pun menoleh kearah suara yang ia dengar.  Berbekal suara serta sosok Indra yang putih dan tinggi menjadi hal mudah bagi Sisil untuk mencari Indra yang berada diantara kerumunan para penjemput yang kala itu terbilang ramai dari biasanya.

Baby Faced and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang