Cahaya matahari yang menerobos masuk ke kamar membangunkanku. Sudah sangat terang di luar. Aku meraba-raba perutku, sudah tidak sakit. Aku lupa bagaimana akhirnya aku bisa tidur semalam. Hanya saja tidurku terasa begitu nenyak. Ya walaupun rasanya aku ingin tidur lagi. Namun aku teringat belum menyentuh ponselku sejak semalam.
Bunda gajadi pulang pgi ini dek. Harus ngurusin tante kamu yang baru lahiran. Anaknya cewe loh lucu! Oh iya itu si Calum pesenin sarapan atau kamu bikinin gih ya.
Aku lagi-lagi hampir lupa jika Calum si artis itu berada di rumahku. Setelah membalas pesan bunda aku langsung berjalan keluar.
"Woi Calum bangun lo!" Teriakku sambil mengetuk pintu kamar Dipta. "Wake up Calum. Wakey wakey!"
"CALISTAAA! DOWNSTAIRS!" Teriak seseorang yang siapa lagi jika bukan Calum.
Aku segera berjalan turun dan mengedarkan pandanganku untuk mencari Calum.
"ALLAHUAKBAR CALUM LU APAIN RUMAH GUE!" Teriakku histeris begitu mendapati ruang keluargaku terdapat banyak sekali sampah makanan berserakan, TV masih menyala, bantal sofa terkena noda saus dan kebrutalan lain yang di lakukan si artis gila itu.
"Hey what?" Calum menghampiriku dengan celemek warna hitam milikku dan spatula di tangannya.
"What the fuck are these?" Semprotku sambil mengambil bungkus snack dan ku lemparkan ke arahnya.
"These are trashes. Are you blind?" Lalu dia berjalan memasuki dapur lagi. Aku mengikutinya sambil berdecak sebal. Dan dapur rumahku tidak kalah berantakan daripada ruang keluarga.
"Can you explain this, Calum Hood?" Aku merasakan tanganku mengepal, rasanya ingin menonjok seseorang yang sedang santai memasak entah apa di depanku ini.
"You know, I couldn't sleep well last night. I was bored so I watched TV then I was hungry then I took the snacks that you had. But snacks couldn't make me satisfy. So I'm trying to cook. Look!"
"But with chaos you made? Look, my kitchen didn't seems like kitchen anymore." Aku mengelus dada, mencoba untuk tabah. " You could just call pizza or woke me. I'm better you wake me from my beauty sleep instead of wake up and find out my house is in chaos!"
Ia langsung menghentikan acara memasaknya dan balik menatap manik mataku. "What if they found out Calum Thomas Hood in your house when they came and I couldn't wake you up because I thought that you were still sick."
Ah Calum. Unyuuuuh
"I just don't want you die and leave my hoodie with your blood. Ew" dia melanjutkan dengan wajah santainya, rasanya jika dia bukan seorang artis akan aku bunuh dia dan ku kubur di halaman belakang rumahku dan tidak ada yang akan mengetahui. Sayang dia artis.
"Dih gosong tuh, pele." Aku langsung mendekati kompor dan mematikan api. Calum berencana memasak nasi goreng tapi berujung gosong. Kasian Calum. "Kalo ga bisa masak gausah gegayaan masak lu!"
"My Nashi Gouwreng!" Calum meratapi nasibnya sambil menatap nasi goreng yang sudah tak layak di makan. Aku segera mengambil piring dan meletakan Nasi Goreng gosongnya.
"Here, eat what you've cooked!" Calum menatapku dengan pandangan tidak percaya. Mungkin di pikirannya saat ini aku seperti ibu tiri. Terserahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started on the Airplane // cth [on Hold]
FanfictionCalista Maharani, cewe pencinta buku dan dunia kepenulisan tidak pernah menyangka akan bertemu Calum Hood sang bassist dari band yang tentunya tidak ia ketahui, 5 Seconds Of Summer. Hidupnya hanya tentang novel dan tulisan, bukannya musik dan poster...