Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Semuanya pun dengan cepat langsung berhamburan untuk pulang. Ify membereskan barang barang nya lalu beranjak dari kelas.
Saat di koridor sekolah, ify teringat.
"Aduh handphone gue ketinggalan di kelas lagi "ucap Ify. Lalu dia pun kembali berjalan menuju kelas.
Ify dengan perasaan yang diselimuti rasa takut, ify masuk ke dalam kelas.
"Mana sih handphone nya "ucap Ify karena belum juga menemukan handphone nya. Ify meraba bagian dalam kolong mejanya. Ify tersenyum, ternyata handphone nya ada disana. Ify pun mengambil handphone nya lalu berdiri.
"Ah akhirnya ketemu juga nih handphone "ucap Ify sambil memeluk handphone nya. Tiba tiba...
"Hihihi "terdengar suara seseorang. Tangan Ify bergetar.
"Kayaknya gue kenal sama suara itu "ucap Ify takut. Dia perlahan kembali kan badan nya. Dia membulatkan matanya saat melihat sosok perempuan yang selalu dilihatnya kini sedang duduk di bangku Rio. Perempuan itu tersenyum ke arah Ify.
"Kyaaaaaa"teriak Ify. Ify pun dengan cepat keluar dari kelasnya namun sayang saat berada di depan kelas, kaki Ify tersandung sehingga dia terjatuh.
"Arggss"ringis ify sambil memegangi kakinya yang sakit.
"Tolong "ify mendongakan kepalanya, perempuan itu perlahan mulai menghampiri Ify.
"Jangan ganggu gue, gue mohon "ucap Ify sambil menutup wajahnya. Dia hampir menangis saat ini.
Tiba tiba ...
"Aaaaa panas panas "teriak perempuan itu lalu dia pun menghilang. Ify terlihat kebingungan saat sosok perempuan itu tiba tiba menghilang begitu saja.
"Hey lo nggak apa apa ?"tanya seseorang. Ify membalikkan badannya.
"Rio "ucap Ify. Lalu dia pun berdiri dan langsung memeluk Rio.
Rio terdiam, dia merasakan jika seragam nya sedikit basah. Dia tahu, pasti Ify menangis.
"Hey lo jangan nangis dong "ucap Rio. Dia melepaskan pelukan Ify.
" Gue takut "ucap Ify sambil meneteskan air mata nya lagi.
Braakkk...
Tiba -tiba saja kursi dan meja yang tadi nya rapih sekarang berantakan. Rio menyuruh Ify agar pergi tapi Ify tidak mau.
"Nggak nanti kalau gue pergi terus lo kenapa napa gimana ?"ucap Ify sambil menggelengkan kepalanya.
"Gue bilang pergi cepat "ucap Rio sambil mendorong Ify sampai terjatuh. Ify pun dengan berat hati berlari meninggalkan Rio.
Sementara Rio, dia masuk kedalam kelas. Lalu berjalan menuju bangku nya. Dia menatap tajam kearah depan seolah dia sedang menatap seseorang.
"Udah gue bilang kan, jangan ganggu dia. Kenapa lo masih ganggu dia aja "bentak Rio sambil menunjuk ke arah depan.
Tiba tiba ada asap yang mengepul dan angin yang bertiup kencang sehingga membuat rambut Rio bergerak gerak. Tak lama kemudian muncul sesosok siswa laki laki dengan kening yang berdarah dan wajah yang sangat pucat.
"Hahaha...jangan harap gue akan berhenti buat ganggu cewek itu "ucap Laki laki itu sambil tertawa.
"Apa sih mau lo ?"bentak Rio.
"Mau gue ? Gue kan udah bilang sama lo, gue cuma mau lo bantu gue "ucap Laki laki itu.
"Tapi gue kan udah bilang sama lo, kalau gue nggak mau "ucap Rio. Laki laki itu mendorong tubuh Rio sehingga Rio terpental.
"Heh anak indigo, gue cuma mau lo bantuin gue sama temen temen gue. Apa lo nggak bisa bantuin gue ?"tanya laki laki itu.
Rio terdiam.
"Ok kalau lo nggak mau bantuin gue, jangan harap cewek itu akan hidup dengan tenang. Dan itu semua karena kesalahan lo "ucap laki laki itu sambil menatap Rio tajam.
"Oke oke, gue akan bantuin lo. Tapi lo jangan ganggu cewek itu "ucap Rio. Laki laki itu tersenyum.
"Siapa nama lo ?"tanya Rio sambil berdiri.
"Gue Cakka "jawab laki laki itu.
"Oke apa yang harus gue bantu ?"tanya Rio lagi.
"Gue mau lo bunuh guru yang namanya Dea, bunuh dia sampai mati "ucap laki laki itu. Rio melotot kan matanya.
"Lo gila, dia guru gue "bentak Rio.
"Gue hanya kasih waktu lo selama 3 hari untuk melaksanakan tugas lo kalau lo nggak melaksanakan tugas lo, jangan harap lo, teman teman lo ataupun cewek yang tadi akan selamat "ancam nya lalu Cakka pun menghilang.
Rio terdiam. Membunuh ? Membunuh Bu Dea ? Membunuh gurunya sendiri dalam waktu 3 hari ?
Rio menggelengkan kepalanya, ia tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Dia tidah mungkin.
"Arghhhh"teriak Rio kesal.
Nyawa teman temannya ada di tangannya. Jika dia tidak melaksanakan tugasnya itu, maka nyawa teman teman nya lah yang akan menjadi taruhannya.
Rio beranjak meninggalkan kelas, tapi sebelum itu dia menyuruh anak kecil yang berada di meja guru untuk membereskan semuanya. Anak kecil itu menggunakan kepalanya karena sudah mengenal Rio.
Rio pun memberikan 2 permen kepada anak kecil itu lalu beranjak meninggalkan kelas.
Setelah Rio pergi, meja dan kursi yang tadi berantakan langsung kembali menjadi rapi dan itu berkat anak kecil itu.Bersambung....
*Hayo apa yang akan dipilih Rio ya ? Menjalankan tugasnya atau mengorbankan nyawa teman nya ?... yang penasaran baca terus ya *
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Berhantu
HorreurCoba kalian bayangkan, jika kalian bersekolah di sekolah yang berhantu. Bagaimana perasaan kalian setelah mengetahui sebuah rahasia dari sekolah yang kalian tempati itu? Dan bagaimana perasaan kalian saat kalian mendapat gangguan dan serangan dari p...