Sekolah Berhantu

Sekolah Berhantu part 5-Lakukan tugas itu !

Ify sedang termenung di bangku nya, dia masih memikirkan perkataan Agni-hantu yang selalu mengikutinya. Ify sangat takut, bagaimana jika dia gagal menjalankan tugas itu. Apa yang akan terjadi nanti ?
"Hey Vi, ngelamun aja lo "ucap Sivia mengagetkan Ify.
"Via lo tuh ya, gue kaget tau "ucap Ify sambil mengusap dadanya sedangkan Sivia hanya nyengir.
"Sorry sorry, lo kenapa sih ?"tanya Sivia. Ify menatap Sivia ragu. Dia ragu apakah dia harus menceritakan semuanya kepada Sivia ?
"Emm..Vi gue..gue "ucap Ify terbata bata.
"Kenapa ? Coba lo cerita sama gue "ucap Sivia. Ify menarik nafasnya pelan lalu menghembuskan nya.
"Via aku diteror sama hantu perempuan "ucap Ify yang membuat Sivia kaget.
"Hah ! "Kaget Sivia dengan suara yang keras sehingga membuat semuanya menatap bingung Sivia dan Ify.
"Lo serius ? Siapa hantu cewek itu ? "tanya Sivia.
"Namanya Agni "jawab Ify. Sivia membulat kan matanya.
"Agni ? Si Agni rese itu ?"tanya Sivia tak percaya.
"Lo kenal sama Agni,vi ?"tanya Ify kaget. Sivia menganggukan kepalanya.
"Ya, dia juga selalu maksa gue buat ngebantu dia tapi gue nggak mau "jawab Sivia.
"Kamu udah pernah liat dia dong,vi ?"tanya Ify lagi. Sivia menggelengkan kepalanya.
"Gue cuma bisa denger suara nya aja, gue nggak akan pernah bisa ngeliat wujudnya karena kemampuan gue cuma terbatas "jawab Sivia. Ify terkejut.
"Kamu anak indigo, Vi ?"ucap Ify kaget. Sivia tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"Oh iya Vi, emangnya tuh cewek bilang apa sama lo ?"tanya Sivia.
"Dia ngancem gue Vi, dia bilang kalau gue nggak bisa bunuh Bu Dea dan nemuin jasad jasad dia sama temen temannya dalam waktu 3 hari. Maka nyawa gue sama kalian akan terancam "jawab Ify. Semua yang mendengar ucapan Ify tentu saja langsung kaget.
"Whattt ? Nggak nggak gue nggak mau mati "ucap Gabriel lebay.
"Eh lo pada masih aja ya percaya sama yang kayak begituan. Gue bilangin ya sama kalian, hantu itu nggak ada. Lagian kalau ada juga kenapa kita harus takut sama mereka "ucap Shilla. Rio dan Sivia yang memang merupakan anak indigo melotot kan matanya mendengar ucapan Shilla.
"Shill tarik semua ucapan lo, lo bisa bikin mereka marah "bentak Sivia. Dia berdiri lalu berjalan mendekati Shilla .
"Heh jangan mentang mentang li anak indigo, lo jadi bisa nakut nakutin kita semua ya "bentak Shilla.
"Via jaga jaga di belakang lo "teriak Rio saat melihat sosok perempuan yang ingin merasuki tuBuh Sivia. Tapi sayang, Sivia telat melawan sosok itu sehingga sosok itu sekarang sudah masuk ke dalam tubuhnya.
Sivia yang saat ini sedang di rasuki oleh sosok itu menatap Shilla tajam. Dia berjalan mendekati Shilla, sedangkan Shilla sendiri hanya dapat menelan ludahnya. Dia tidak percaya akibat dari ucapannya bisa berakibat seperti ini.
"Arghhh"teriak Sivia sambil mendorong Shilla sehingga Shilla jatuh tersungkur.
"Awsss"ringis Shilla kesakitan. Rio yang tidak ingin sesuatu hal yang parah terjadi langsung mengambil tindakan. Dia berjalan mendekati Sivia lalu memegangi kepalanya.
"Keluar sekarang "ucap Rio. Sivia tiba tiba tertawa sendiri. Semua yang melihat itu langsung ketakutan.
"Bunuh Bu Dea atau korban akan terus berjatuhan "ancam Sivia lalu Sivia pun mengerang keras.
"Hhhhh"nafas Sivia terengah-engah. Rio langsung melepaskan tangannya dari kepala Sivia.
"Lo Sivia kan ?"tanya Rio. Sivia menganggukan kepalanya.
"Tugas itu harus kita selesaikan Yo, waktu kita nggak banyak "ucap Sivia. Rio menggelengkan kepalanya.
"Tapi atas dasar apa kita harus membunuh Bu Dea ?"tanya Rio. Sivia terdiam. Benar juga apa yang dikatakan Rio. Atas dasar apa mereka harus membunuh Bu Dea ?
Tiba tiba Ify mengerang. Rio dan Sivia langsung menghampiri Ify.
"Fy sadar fy, lawan "ucap Sivia. Namun sepertinya terlambat, Ify tiba tiba menangis.
"Aku adalah siswa yang dibunuh oleh teman ku sendiri "ucap Ify sambil menangis. Semuanya terkejut.
"Maksud lo ?"tanya Sivia.
"Perpustakaan, barisan buku sejarah. Buku berwarna hitam, gudang sekolah didalam lemari, ruang kepala sekolah dibalik tembok dekat meja kepala sekolah dan terakhir di halaman sekolah. Waktu kalian hanya sedikit. Bunuh Bu Dea "ucap Ify lalu dia pun langsung tak sadarkan diri. Semuanya tetdiam. Mencoba mencerna ucapan Ify tadi. Sedangkan Sivia sibuk menangani Ify yang masih pingsan.
"Fy bangun fy "ucap Sivia, tak lama Ify pun mulai tersadar.
"Lo nggak apa apa kan ?"tanya Sivia khawatir, Ify menggelengkan kepalanya.
"Rio liat itu "teriak salah satu siswa yang berada di kelas itu sambil menunjuk jendela dekat tempat duduk Ify.
"6 orang menyelamatkan , RISSAG " ucap Sivia sambil membaca tulisan itu .
"Gue ngerti, jadi yang ditugasin buat nyalametin dan menjalankan tugas ini ada 6 orang dan orang itu adalah Rio,Ify,Sivia,Shilla,Alvin dan Gabriel "ucap Sivia. Rio menganggukan kepalanya. Sedangkan Ify, Shilla,Alvin dan Gabriel tentu saja terkejut.
"Nggak, kok jadi gue sih ? Nggak gue nggak mau "ucap Alvin.
"Gue juga nggak mau "ucap Gabriel.
"Gue mau "ucap Shilla dan Ify bersamaan.
"Vin, iel. Plisss waktu kita cuma sedikit, kita harus selesaikan tugas ini sebelum semuanya terlambat "ucap Sivia.
"Tapi gue nggak mau mati "suci Alvin.
"Hey, kalau kita nggak menyelesaikan tugas ini itu artinya kita malah nyerahin nyawa kita. Itu sama aja "ucap Rio. Alvin dan Gabriel terdiam. Ucapan Rio juga ada benarnya.
"Ok kita ikut "ucap Gabriel dan Alvin. Semuanya tersenyum kecuali Rio.
"Ok, buat Semua nya yang nggak ikut buat ngebantuin kita, kalian harus selalu siap buat bantu kita kalau kita butuh bantuan kalian. Ngerti "ucap Rio. Semuanya menganggukan kepalanya.
"Ok sekarang tugas kalian, kasih tau ke kakak kelas sama adik kelas kita soal rencana ini tapi secara sembunyi sembunyi. Dan jangan sampai ketahuan sama guru apalagi Bu Dea. Ngerti "ucap Rio. Semuanya lagi lagi hanya menganggukan kepalanya.
"Ok, tugas pertama kita. Pulang sekolah kita ke perpustakaan buat nyari buku hitam itu. Ingat barisan buku sejarah "ucap Rio. Alvin, Gabriel,Ify,Sivia dan Shilla menganggukan kepalanya. Bagaimana pun yang akan terjadi nanti, mereka harus siap menjalankan tugas ini sampai selesai. Bukannya apa apa, nyawa semua siswa di sekolah ini kini ada di tangan mereka ber enam.

Bersambung.....

*Hai gimana ya kelanjutan ceritanya ? Sanggup nggak mereka ber 6 melaksanakan tugas itu sampai selesai ? Yang penasaran tunggu kelanjutannya ya *