Malam hari pun tiba. Sesuai dengan perintah Rio, mereka semua sudah berkumpul di sekolah. Dengan membawa senter sebagai alat penerang mereka siap melaksanakan tugas ini.
"Kita bagi bagi kelompok "ucap Rio.
"Sivia lo dengan 3 orang lain nya nyari di halaman belakang sekolah "ucap Rio. Sivia menganggukan kepalanya lalu dia dan 3 temannya langsung pergi ke halaman belakang sekolah.
"Gabriel dan Shilla juga 2 orang lainnya cari di gudang sekolah di dalam lemari "ucap Rio. Gabriel dan Shilla juga 2 orang lainnya langsung menuju gudang.
"Nah sisanya ikut gue cari di sekitar sekolah "ucap Rio. Mereka pun langsung melaksanakan tugas masing-masing.
*Halaman Belakang Sekolah*
Sivia dan 3 teman nya mencari di setiap sudut.
"Via "panggil Dayat .
"Apaan ?"tanya Sivia.
"Kemungkian besar jasad jasad yang meninggal tahun kemarin pasti sudah ada yang ketemu. Paling an cuma jasad yang yang meninggalnya tahun 2005 dab seterusnya. Dan kalau itu bener paling jasad nya udah busuk dan tinggal tulang tulang nya doang "ucap Dayat.
"Bener juga sih ucapan lo "ucap Sivia.
"Viaaaa"teriak Acha. Sivia dan Dayat pun langsung mendekati Acha.
"Kenapa cha ?"tanya Sivia khawatir.
"It..itu.."ucap Acha terbata bata sambil menunjuk ke arah depan dekat semak semak yang banyak.
"Hah "hanya itu kata yang dapat Sivia ucapkan. Di dekat semak semak itu terdapat banyak tulang belulang manusia.
"Vi nggak salah lagi, ini pasti tulang dari jasad jasad itu "ucap Dayat sambil bergidik ngeri.
"Itu emang bener yat, ayo kita cari Rio. Kita laporin semua ini "ucap Sivia. Dayat dan Acha menganggukan kepalanya. Mereka bertiga pun langsung mencari Rio.
Tanpa mereka ketahui ada 6 orang yang memakai seragam yang sama dengan seragam sekolah mereka sedang memperhatikan mereka. Mereka semua tersenyum.
"Sebentar lagi "ucap salah satu dari mereka lalu mereka pun menghilang.
Sementara itu di gudang. Gabriel dan Shilla juga yang lainnya menatap takut lemari yang ada dihadapan mereka ini.
"Iel cepet buka lemari nya "ucap Shilla.
"Ngeri ah Shill, lo aja zy "ucap Gabriel kepada ozy.
"Enak aja gue juga ngeri tau "ucap Ozy.
"Ah lo berdua mah payah, awas biar gue yang buka lemari nya "ucap septian. Lalu dia pun membuka lemari itu.
Mereka semua membelalakan mata mereka melihat banyak nya tulang belulang manusia yang berada di lemari itu.
"Gue yakin ini adalah tulang dari jasad jasad itu "ucap Septian.
"Ayo kita cari Rio "ucap Shilla. Mereka semua pun pergi dari gudang itu.
Sedangkan Rio sendiri masih sibuk dengan yang lain untuk mencari jasad jasad itu. Tiba tiba...
"Rio"teriak Sivia membuat Rio dan yang lainnya menolehkan wajah mereka.
"Kenapa vi ?"tanya Rio.
"Gue sama yang lain udah nemuin jasad jasad itu, jasad jasad itu ada di dekat semak semak di halaman belakang sekolah "ucap Sivia.
"Wah bagus tuh "ucap Rio.
"Rio "teriak Gabriel.
"Gimana udah ketemu ?"tanya Rio langsung.
"Udah, jasad nya ada di lemari di gudang tali jasad nya tinggal tulang belulang doang "jawab Gabriel.
"Nggak apa apa yang penting.."ucap Rio terpotong .
"Wah..wah..wah sedang apa kalian di sini ?"suara itu membuat yang lainnya terkejut. Mereka membalikkan badan mereka dan terkejut saat melihat Bu Dea.
"Bu Dea "kaget mereka.
"Kalian sedang apa disini ?"tanya Bu Dea sambil menatap mereka tajam.
"Kami sudah tahu semuanya, kami sudah tau jika teror itu semua adalah Ibu yang melakukannya "ucap Rio. Bu Dea tersenyum sinis.
"Tahu apa kalian "bentak Bu Dea.
"Kenapa Ibu takut karena kami sudah mengetahui semua nya ? Kami sudah mengetahui jika ibu adalah orang yang sudah menyuruh orang agar membunuh Kania "ucap Rio yang membuat Bu Dea terkejut.
"Jaga ya ucapan kamu "bentak Bu Dea.
"Tapi itu semua memang benar kan bu "teriak Ify. Bu Dea tertawa.
"Lebih baik saya bunuh kalian biar hidup saya bisa tenang "ucap Bu Dea sambil mengeluarkan sebuah pistol dan mengarahkannya kepada Ify.
Semuanya membelalakan matanya.
"Bu jangan "bentak Sivia.
"Ok saya kasih kalian pilihan, kalian pilih nyawa dia yang harus di dikorbankan atau dia "ucap Bu Dea sambil menunjuk Ify dan Rio.
Mereka menatap Rio dan Ify.
"Saya kasih waktu 5 detik..1 2 3.."
"Biar saya yang di korban kan "ucap Rio tiba tiba. Semua dan ify menatap Rio.
"Nggak jangan bunuh aku aja "ucap Ify.
"Nggak bunuh saya aja bu jangan dia "ucap Rio.
"Aah biar saya saja yang akan memutuskan "ucap Bu Dea. Dia mengarahkan pistol nya ke arah Rio lalu kearah Ify.
Dia menarik pelatuknya...
Dorrrr...
Arghhh..Bu Dea memegangi perutnya. Saat dia hendak menembak Ify ternyata Rio lebih dahulu menembak Bu Dea. Mereka menatap Rio yang saat ini langsung menjatuhkan pistol nya.
"Yo"lirih Ify.
"Maaf in gue, gue terpaksa "ucap Rio.
Mereka semua mendekati Bu Dea yang saat ini sudah tak bernyawa. Rio meneteskan air matanya.
"Gue pembunuh "ucap Rio.
"Nggak yo, lo bukan pembunuh lo nggak salah. Ini semua udah terjadi "ucap Sivia.
Mereka hanya bisa menatap jasad Bu Dea dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
*********
Keesokan harinya mereka pun langsung menghubungi kantor polisi. Dan saat ini banyak sekali polisi yang berada di sekolah mereka.
Rio dan yang lainnnya sedang berada di kelasnya.
"Semuanya udah berakhir, nggak akan ada lagi teror atau pembunuhan lagi. Semuanya udah berakhir "ucap Rio. Mereka bertepuk tangan karena merasa bahagia akhirnya teror itu pun tidak akan terjadi lagi.
"Disebelah gue ada Kania, Agni dan Cakka. Mereka bilang makasih kepada kalian. Berkat kalian mereka bisa pergi dengan tenang "ucap Rio. Mereka semua menganggukan kepala mereka.
"Sama sama yo "ucap mereka.
"Sekarang kita nggak perlu lagi khawatir dengan semuanya karena semuanya sudah berakhir "ucap Rio lagi. Semuanya pun bersorak senang. Rio tersenyum kepada Ify yang saat ini juga sedang tersenyum ke arahnya.
"Cieeeee"sorak semuanya sedangkan Rio dan Ify hanya dapat tersenyum malu.Tamat.....
*Hai..maaf ya ceritanya jelek, aku nggak bakat bikin cerita kayak gini. Sekali lagi maaf ya*
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Berhantu
TerrorCoba kalian bayangkan, jika kalian bersekolah di sekolah yang berhantu. Bagaimana perasaan kalian setelah mengetahui sebuah rahasia dari sekolah yang kalian tempati itu? Dan bagaimana perasaan kalian saat kalian mendapat gangguan dan serangan dari p...