Hari berjalan begitu cepat. Hari ini, adalah hari terakhir classmet. Pembagian hadiah pun sudah dilakukan tadi siang. Sekarang, sudah waktunya pulang. Tetapi masih banyak siswa siswi yang berfoto ria, atau mengobrol.
Saat ini aku dan Ella menunggu jemputan di gerbang sekolah. Maudy sudah pulang sejak tadi.
"Gue masih kesengsem sama momen Atra," celutuk Ella sambil senyum-senyum sendiri. Harusnya aku yang bilang begitu.
"Gak sadar ya, besok udah rapotan," ujarku mengalihkan pembicaraan.
"Ha--oh iya! Astaga! Gue lupa! Duh, nilai gue pa kabar yak?" Ella sudah heboh sendiri.
"Dih, sok-sok takut nilai jelek. Padahal kenyataannya lo selalu masuk lima besar," sindirku. Ella membalas dengan senyuman menakutkan.
"Abis rapotan kan libur panjang tuh. Jangan kangen sama gue ya. Kirim LINE aja kalo kangen," kata Ella pede.
Aku menjambak pelan rambut Ella. "Gue gak bakal kangenin lo, jadi lo tenang aja. Paling gue kangen sama Pu--"
"Itu Putra!" Ella menunjuk heboh Putra yang mengendarai motor, keluar dari parkiran menuju gerbang.
"Gue udah dianter dua kali lho," pamerku sambil menaikturunkan alis.
"Seriusan? Whoah, untung banget lo ya!" Ella menepuk pundakku dengan keras.
"Dicari Agnes, Pu--"
Aku langsung menutup mulut Ella yang ember banget. "Ish! Lo ngapain teriak sih?!"
"Bantu teman," jawab Ella dengan wajah yang minta ditampar.
"Gue pingin nabok lo boleh gak?"
"Dih, main tabok aja. Lagian Putra gak bakal denger kok,"
"Lo mau gue digebukin fans-nya Putra, hah?"
"Gue bakal bantu lo kalo digebukin,"
"Malah gue yang pingin gebuk lo,"
"Aelah--"
TIN TIN!
suara klakson mobil terdengar begitu nyaring. Pasti itu mamaku. Untung mama segera datang, jika tidak berdebatanku dengan Ella akan selesai besok pagi.
"Asoyy! Gue udah dijemput! Bye! Selamat nunggu bus sampe mampus!" aku beranjak pergi sambil menjulurkan lidah.
"Sialan! Gue gak naik bus ya!" balas Ella.
Aku tidak peduli dan langsung masuk ke mobil.
"Besok ambil rapot ma. Jam sembilan di kelasku," ujarku ketika mobil mulai berjalan meninggalkan sekolah. Mama hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.
***
"Mama berangkat dulu ya," kata mama saat aku sedang tiduran di kamar.
"Ok. Ntar kasih tau hasilnya ya ma," pintaku. Mama mengangguk lalu pergi untuk mengambil rapotku.
Aku membuka instagram di hpku dengan malas. Ada berita apa ya. Kulihat Maudy mengepost foto ootd dirinya di dalam mobil. Tampak sepatu putih bersih yang belum kulihat. Cie yang sepatunya baru langsung pamer.
Aku lalu meng-scroll timeline. Isinya hanya post foto artis atau teman-teman SMP. Kulihat Raina mengepost foto es krim oreo tanpa selai--atau apalah itu yang ada di tengah--di piring dan ada tanda hati atau love yang dibuat dengan selai stroberi kayaknya. Dalam foto itu hanya ada caption "thanks". Aku memberi like pada foto itu. Tanpa sengaja aku melihat komentar yang ada. Kebanyakan ucapan selamat seperti "congrats kak!", "cie cie. Selamat ya na!", dan lain-lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agnes
Teen FictionKau tahu? Bagaimana rasanya jatuh cinta? Sulit diartikan dengan kata-kata. Yang pasti, kau akan lebih memperhatikannya dan jantungmu akan melakukan gerakan berdegup yang lebih cepat. Tapi, bagaimana jika disaat kau merasa orang yang kau suka sudah...