PROLOG

3.8K 404 32
                                    

°°°

Dasar bodoh!

Air mata terus membasahi pipi Yuju yang kini berlari menyusuri koridor.
Ia tak peduli dengan suara-suara dari speaker yang terus memenuhi telinganya. Yang sekarang ia butuhkan hanya waktu untuk sendiri.
Dengan langkah yang cepat, ia menaiki anak tangga menuju bagian teratas gedung sekolah.

Atap.

Dengan langkah perlahan, ia memasuki atap. Lantas ia langsung disambut oleh angin sepoi-sepoi. Yuju pun terus berjalan hingga ke ujung atap. Air matanya perlahan mengering karena ditiup oleh angin. Meski begitu, hatinya masih saja terasa sakit.

Agaknya Yuju terlalu sedih dengan hati dan pikirannya, sehingga ia tak menyadari seorang laki-laki kini memandanginya. Laki-laki itu menutup buku yang ada di pangkuannya dan memperhatikan gadis yang membelakanginya itu.

"Apa juga ingin ke langit?" tanya laki-laki itu.

Mendengar itu, Yuju lantas menoleh ke arah suara tersebut dan melihat seorang laki-laki berseragam sama dengannya tengah duduk di bed cover.

"Apa maksudmu?" tanya Yuju dengan suara serak.

"Kita sekarang berada di atas atap yang menuju ke langit."

°°°

La·ngit (n) ruang luas yang terbentang di atas bumi, tempat beradanya bulan, bintang, matahari, dan planet yang lain; di mana bumi dipijak, di situ -- dijunjung.

Rooftop To The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang