Ketika kau sudah menemukan kebahagiaanmu, kau hanya perlu menjaganya agar tetap bersamamu.
°°°Suara gonggongan Mesy membuat Yuju perlahan membukakan matanya. Lalu, ia bangkit dari ranjangnya dan melihat Mesy yang mengelilingi kakinya. Yuju yang tak tahan dengan kelucuan Mesy pun akhirnya menggendong anjing piarannya itu. Setelah mengelus kepalanya, Yuju pun menurunkan Mesy. Lalu, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah itu, ia berpakaian dan menyisir rambutnya dengan perlahan. Ia membiarkan rambutnya terurai menutupi punggungnya. Sejak dulu, Yuju tak pernah mengikat rambutnya. Maka itu rambutnya terlihat sangat lurus. Ketika ia sedang melihat pantulan wajahnya di cermin, tiba-tiba matanya melihat permen berbungkus warna biru di mejanya.
"Dokyeom," guman Yuju sambil memegang sejenak permen itu.
Seketika gonggongan Mesy membuat Yuju sadar dari lamuannya. Lalu, ia segera mengambil tas di mejanya dan keluar dari kamar. Kakinya lalu bergerak cepat menuruni tangga menuju ruang makan. Seperti biasa, semua telah berada disana sebelum Yuju. Di dalam sejarah keluarga Choi, Yuju tidak pernah yang pertama dalam hal apapun, termasuk bangun dan makan.
"Pagi semuanya," sapa Yuju sambil duduk di sebelah Tuan Choi.
Lalu, Yuju segera mengambil sarapan dan segera menyantapnya dengan lahap. Disaat Yuju tak melihat, semua memperhatikannya dengan seksama.
Butuh waktu satu menit bagi Yuju untuk menyadari semua perhatian kini tertuju padanya."Apa ada yang salah denganku?" tanya Yuju ragu-ragu.
"Apa kau benar-benar menyapa kami tadi?" tanya Nyonya Choi.
"Tentu. Kalian mendengarnya, 'kan?" tanya Yuju.
Bukannya anggukan, mereka malah tersenyum lega setelah memastikan Yuju benar-benar menyapa mereka.
"Apa?" tanya Yuju yang masih tidak mengerti.
"Setelah akhir-akhir ini kau berubah, akhirnya kau kembali lagi," kata Moonbyul.
"Berubah? Memangnya aku Power Ranger?" tanya Yuju.
Seketik tawa memenuhi ruang makan keluarga Choi. Setidaknya, setelah akhir-akhir ini dilanda keheningan, akhirnya tawa dan canda kembali menghangatkan keluarga Choi.
***
Yuju memasuki kelas dengan senyum di wajahnya. Murid lainnya pun menyadari keadaan Yuju yang semakin membaik. Ada yang senang, ada juga yang tak senang. Namun, Yuju tak peduli. Yang penting sekarang ia sudah seperti biasa, bahkan lebih baik.
"Hai, Yerin."
Yuju menyapa Yerin sesaat sebelum ia duduk di bangkunya. Yerin yang mendengar itu pun segera berbalik menghadap Yuju. Lalu, Yerin menatapnya lekat-lekat, mungkin saja mata Yuju kemasukan debu. Setelah memastikan tidak ada yang aneh dengan mata Yuju, Yerin kembali memeriksa suhu badan Yuju dengan meletakkan telapak tangannya di dahi Yuju. Namun, Yerin menaikkan alisnya karena suhu badan Yuju baik-baik saja.
"Kau tak sakit," guman Yerin.
"Tentu tidak, yang sakit itu kau," kata Yuju menahan tawanya.
"Benarkah?" tanya Yerin yang terlihat kebingungan sendiri.
Melihat itu, Yuju tak bisa menahannya dan ia tertawa lepas. Agaknya tawa Yuju sedikit terlalu keras sehingga kebanyakan murid kini melihatnya, termasuk Junhoe dan Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooftop To The Sky
FanfictionChoi Yuju merasa tidak mau hidup lagi ketika ia menghadapi kenyataan di depannya. Diputuskan oleh Junhoe, kekasihnya, di hari jadi mereka yang ke 1 tahun. Ditambah dengan Junhoe yang membawa kekasih barunya, Mina. Parahnya, semua hal itu disaksikan...