Jangan pernah berpikir hidupmu akan baik-baik saja. Kadang hal yang tak kita duga-duga akan terjadi begitu saja.
°°°
"Akhirnya selesai."
Yuju mengelap keringat yang membasahi dahinya. Setelah berhari-hari menyiapkannya, semua dekorasi pun telah ditempatkan di seluruh ruangan restoran dengan cantik dan rapi oleh tangan Yuju sendiri. Senyum manis tak bisa ia sembunyikan setelah melihat hasil kerjanya. Ia sangat puas melihatnya. Sekarang yang perlu ia lakukan hanya pulang ke rumah, bersiap dan menunggu kedatangan Junhoe beserta teman-temannya.
***
Yuju melihat pantulan dirinya di cermin dengan seksama. Ia memperhatikan semua yang ada pada dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Setelah berjam-jam mempersiapkan dirinya dengan baik, Yuju pun akhirnya mengangguk mantap. Dengan langkah semangat dan senyum lebar di wajahnya, ia segera meninggalkan kamarnya. Mengambil kunci mobil di lemari dan segera pergi ke tempat pesta hari jadinya dan Junhoe diselenggarakan.
Selama perjalanan, Yuju menyetir mobil dengan senyum lebar di wajahnya. Sesekali ia ikut bernyanyi bersama lagu yang ia putar di tape mobilnya. Tiba-tiba matanya melihat anak anjing yang berada tak jauh di depan mobilnya. Secepat kilat, Yuju pun menginjak rem mobilnya. Dengan segera, ia keluar dan berjalan ke depan mobilnya.
"Untung baik-baik saja," guman Yuju.
Bukannya melihat keadaan si anak anjing, Yuju malah mengecek keadaan mobilnya yang masih mulus dan berkilau. Ketika ia berbalik, hampir saja kakinya menginjak anak anjing yang nyaris ia tabrak tadi. Melihat mata anak anjing yang menatapnya, Yuju hanya berdecak sebal. Ia lalu melangkahkan kakinya menuju mobilnya. Namun, anak anjing itu mengikutinya. Dengan perasaan sebal, Yuju pun menggendong anak anjing itu ke sisi jalan dan segera berlari masuk ke mobilnya.
Tak perlu waktu lama, Yuju pun akhirnya sampai di tempat dimana pesta hari jadinya diselenggarakan.
Tempat yang strategis untuk pesta yaitu di restoran Kim. Tepatnya di daerah kelas atas, Gangnam. Biaya yang mahal bukanlah menjadi masalah bagi Yuju karena ia berasal dari keluarga berada. Ayahnya bekerja sebagai kepala produksi di perusahaan elektronik dan Ibunya memiliki sebuah restoran daging di Nowon. Tak heran, dari gaya hidupnya Yuju bisa dikatakan termasuk orang dari golongan atas."Hei, kau lama sekali," kata Mingyu.
"Aish, tadi ada sedikit masalah. Tapi, sudahlah," kata Yuju sambil memasuki restoran.
"Makanannya semua sudah siap, 'kan?" tanya Yuju.
"Sudah, kau tenang saja," kata Mingyu.
"Aku ke belakang dulu," kata Mingyu.
Yuju hanya mengangguk singkat. Ia lalu duduk di salah satu kursi dan memainkan handphonenya seraya menunggu teman-teman, terutama Junhoe. Hari semakin gelap dan perlahan restoran milik Ayah Mingyu pun didatangi oleh teman-teman Yuju. Hingga ketika jam menunjukkan pukul 19:00, restoran sudah hampir dipenuhi oleh orang-orang. Pesta masih belum dimulai karena Junhoe, sama sekali belum muncul.
Yuju mulai merasa khawatir, bahkan ia sampai berprasangka bila sesuatu yang buruk terjadi pada Junhoe.
"Yuju, kapan pestanya dimulai?" tanya Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooftop To The Sky
FanficChoi Yuju merasa tidak mau hidup lagi ketika ia menghadapi kenyataan di depannya. Diputuskan oleh Junhoe, kekasihnya, di hari jadi mereka yang ke 1 tahun. Ditambah dengan Junhoe yang membawa kekasih barunya, Mina. Parahnya, semua hal itu disaksikan...