*NOW*
*UNITED STATES*Pada pagi itu, Min Ah telah pun bangun. Malah, lebih awal dari waktu biasa yang dia bangun. Bukan apa, dia tidak dapat melelapkan matanya.
" Hai... Min Ah, masuk kali ni dah 5 kali kau mengguap. " tegur Hyera sambil menyapukan krim siang pada wajahnya.
" Unnie kira dari tadi ka? " tanya Min Ah sambil menenyeh matanya.
" Maunya tak kira, dari tadi lagi Min Ah menguap tak henti - henti. " balas Hyera sambil memandang Min Ah melalui cermin.
" Sorry la unnie... Min Ah tak cukup tidur semalam " jelas Min Ah sambil mempamerkan senyuman kambing.
" Hah! Malam semalam Min Ah pergi mana? Bila unnie balik, Min Ah tak balik lagi. Tapi, tup - tup pagi ni Min ah ada dekat sebelah unnie. " kata Hyera sambil memusingkan badannya bertentangan dengan Min Ah.
" Min Ah ke mana semalam? Min Ah balik pukul berapa? " tanya Hyera sambil berjalan ke katil.
Min Ah yang mendengar soalan yang bertubi - tubi terus menggaru kepalanya yang tidak gatal. Manakan tidak, soalan Hyera amat susah untuk dijawab walaupun hakikatnya senang.
Min Ah berbelah bahagi untuk bercerita kepada Hyera. Bukan dia tidak percayakan Hyera, tapi dia takut Hyera tidak mempercayainya.
" Dah , jom ikut unnie pergi suatu tempat . " ajak Hyera sambil mengambil sling bag yang berwarna hitam .
"Tempat ? " Min Ah memerhatikan tindak tanduk Hyera sambil tangannya lincah mencapai begnya yang tersadai atas sofa di tepi katil .
Hyera membalas dengan menganggukkan kepalanya sambil berjalan ke arah pintu bilik . Min Ah juga mengikuti langkah majikannya .
Selepas 20 minit berjalan kaki . Akhirnya , sampai juga mereka di tempat itu . Kelihatan penduduk tempatan yang bergerak masuk dan keluar dari bangunan yang gah berdiri di hadapan mereka . Min Ah memusingkan kepalanya ke arah Hyera yang tersengih - sengih sambil mata bulatnya tidak lepas dari memandang bangunan di hadapan mereka .
"Mall ? Seriously unnie . Tempat ni yang unnie kata 'suatu tempat' tu . " Min Ah menayangkan riak yang tidak puas hati .
Mana nak puas hatinya ... Kalau majikannya merangkap unnie sungguh cerewet dalam memilih barang . Tengok sajalah sebelum cafenya dibuka , lebih 20 gerai yang mereka masuk untuk mencari bahan - bahan kering dan biji kopi yang memuaskan hati majikannya . Ada saja yang tidak kena di matanya . Ini tidak halus itu tidak cantik ... Tapi yang manisnya cafe mereka telah mendapat sambutan ramai terutama sekali remaja dan orang koporat . Jadi , ada baiknya sifat cerewet itu .
"Min Ah , jom masuk kedai ni .Unnie tengok macam best product dia . " kata Hyera sambil menarik tangan masuk ke kedai bodyshop itu .
Sedar tak sedar , sudah 5 jam mereka di mall . Apalagi jikalau unnienya bershopping ...Hurmm jangan haraplah sekejap boleh habis . Mereka berdua membimbit beg kertas yang pelbagai jenama di kiri dan kanan masing- masing .
"Min Ah , unnie nak ke tandas sekejap . Min Ah tunggu unnie dekat sini boleh ? soal Hyera sambil terkocoh - kocoh meletakkan beg kertas di atas kerusi yang berhampiran dengan tandas .
" Okey , Min Ah tunggu sini ." laung Min Ah sedikit kuat apabila Hyera berlari anak ke tandas .
" Ini mesti kes tahan air kencing dari tadi . " bisik Min Ah dalam hati sambil matanya meliar melihat sekeliling .
Tiba - tiba , jantungnya berdegup kencang apabila matanya melihat gerangan seseorang yang sedang menikmati coffee sambil berbual dengan seorang lelaki yang membelakanginya . Sepertinya isu yang dibincangkan itu sungguh penting .
YOU ARE READING
(REEDITING )Last Memories (Kai Exo Fanfic )
Romantiek" Rina!! " " Jangan lari laju sangat nanti tak larat dah nak lari . " " Really? " " Catch me if you can. " Rina dan Kai merupakan rakan baik sejak dari kecil lagi. Mereka seperti belangkas. Bak kata orang, kemana ada Rina mesti ada Kai. Dan beg...