1.

11.1K 240 1
                                    

Hari ini hari pertamaku masuk ke SMA, bisa dilihat dari penampilanku saat ini. Rambutku penuh dengan kunciran disana sini oleh tuntutan MOS. Yap! Aku harus melewati 3 hari seperti di neraka dengan kakak kelas atau OSIS sebagai penyiksanya, mantap kan?

Sempat aku membayangkan seorang kakak kelas laki laki dengan baju SMA dan dibalut jubah hitam menyeramkan bertengger didepan gerbang menatap para anak cewek baru dengan tatapan ingin menerkam dan disebelahnya seorang perempuan dengan balutan jubah yang sama menatapi para anak cewek baru dengan tatapan menyeramkan, memperhatikan kalau kalau baju mereka ada yang kekecilan atau rok yang kependekkan. Lalu disebrang meraka ada kumpulan siswa OSIS menggiring semua anak baru dengan rayuan halus agar terjerumus ke neraka. Sangat menyeramkan!

"Athalaaaaaaaaa!! Buruan woy, kita udah ditunggu sama pak Kasim dimobil. Gue gamau ya kita telat dihari pertama kita masuk sekolah. Please buruannnn" itu suara saudara kembarku, namanya Ayana. Dia itu perfectionis banget, pinter, pokonya lebih lebih deh dari aku. Untungnya waktu UN SMP aku semangat belajar, kalo ngga kita bisa beda sekolah sekarang dan orangtuaku sangat menentang itu, katanya nanti ribet. Alasan basi ya kan? Orangtua mana yang urusan anaknya sendiri dibilang ribet.

"iyasiii sabar, gue otw turun. Lo duluan aja kemobil nanti gue nyusul." Teriaku kencang dan segera menyampirkan tasku dipundak kemudian berlari menuruni tangga dengan kilat tanpa melihat jam. Terdengar suara bantingan pintu ketika aku sudah berada di tengah tengah tangga yang artinya Ayana telah menuju mobil dan menungguku disana.

Aku bisa melihat Mas Adit sedang duduk didepan tv namun matanya terarah kepadaku. Mas Adit itu kakakku yang tertua, usia kami terpaut 5 tahun dan sekarang dia sedang duduk di bangku kuliah semester 3. "minum susu dulu Thal udah bibi buatin"

"Aduh, gasempet mas! Udah ditunggu Ayana. Aku jalan yaa.. daah. Assalamualaikum" aku bergegas menuju pintu dan menutupnya dengan keras. Aku bisa mendengar gumaman mas Adit menjawab "walaikumsalam" sebelum kembali memfokuskan lariku ke garasi.

Sesampainya dimobil aku langsung mendudukan pantatku di kursi penumpang dengan Ayana disebelahku yang wajahnya diselimuti senyum geli. Aneh. Aku terlonjak ketika mataku menatap arloji ditanganku yang ternyata masih menunjukkan pukul 06:00 pagi. "ihhh apaansi Ay masih jam enem, kita jalan ke sekolah juga ganyampe 15 menit! Alay lo ah"

^^^^^

SMA Cempaka tepat berada didepanku. Riuh, itulah suasana yang bisa aku terjemahkan dari lingkungan baruku ini. Menghembuskan nafas, aku menatap Ayana disebelahku yang terlihat gugup juga. Jarang sekali aku melihatnya seperti ini. "Siap ay?" Ayana balas menatapku dan mengangguk dengan senyumannya yang berniat menghangatkanku. Kami melangkah masuk berbarengan dengan siswa-siswi baru lainnya menuju papan pengumuman untuk melihat kelas yang akan ditempati.

"ATHALA-AYANAAA" terdengar teriakan cempreng yang memekakan telinga dan familiar bagiku. Siapa lagi kalau bukan Moureen alias Mou-Mou kesayanganku haha. Moureen adalah teman terdekatku dan Ayana sejak SMP dan kita telah sepakat untuk masuk ke sekolah dan jurusan yang sama di SMA.

"Hai Mouuuu" sapaku yang membuat Moureen memelukku erat. "eh sesek nih gue, be'on lo." Moureen melepaskan pelukannya terhadapku dan beralih keAyana dan disambut baik oleh dirinya.

"Ihh gue kan kangen sama lo berdua, lo ga ada yang kangen ama gue?" tanya Mou dengan tatapan mata yang menyelidik dan alis yang dinaik-turunkan.

"gue sih ngga yaa, sorry" jawabku sambil memeletkan lidahku keluar. "gatau nih kalo Ayana" pandangan Mou beralih ke Ayana.

"gue uh, kangen si tapi sedikit doang" Ayana memperagakan dengan jari jempol dan telunjuknya yang didekatkan dan hampir menempel. Aku tertawa dibuatnya.

AthalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang