4.

3.6K 100 2
                                    

Aku, Moureen dan Ayana sedang berjalan menuju kantin untuk membeli sarapan. Kita bertiga adalah orang yang paling males banget kalau disuruh sarapan dirumah dan lebih memilih untuk membeli makanan dikantin sekolah saja. Aku menyapukan pandanganku kesekitar berniat mencari Kakak kelas yang sejak kemarin menarik perhatianku. Gaaada, kantin masih sepi, batinku.Entah mengapa aku merasa kecewa karena belum melihatnya lagi. gue kok kesannya kasmaran banget yaa sama cowok itu.

"Thal, lo mau beli apaan? Jangan bengong mulu, masih pagi juga." Moureen menyenggol bahuku pelan, namun mampu membuyarkan lamunanku.

"uhhh gue ngga bengong kok. Gue cuma bingung mau beli apa Mou." Untungnya Moureen tidak menyadari sikap yang janggal padaku, maka ia melanjutkan memilih menu yang akan dimakan untuk sarapannya pagi ini.

Berbeda dengan Ayana yang tahu apa yang sedang kulakukan. Lantas dirinya mendekat kearahku dan berbisik sangat pelan, "Ada ngga orangnya? Jangan lupa kasih tau gueee."

Aku hanya tertawa pelan dan ikut berbisik, "ngga ada Ay, duh sedih jadinya." Aku memasang tampang sedih yang membuat Ayana ikut tertawa bersamaku.

"lo berdua kenapa? Ketawa ngga ngajak ngajak, jahat lo pada." Kami memberhentikan tawa dan aku menatap Ayana tegas sekaligus memelas. Memberi kode supaya Ayana tidak memberi tahu tentang cowok itu ke Moureen.

"nggakpapa Mou, lo makannya banyak banget! Jadinya kita ketawa." Jawabku asal sambil melihat kearah piring yang dibawa Moureen, dilihat dari isinya sebenarnya tidak terlalu banyak. Itu merupakan porsi biasa Moureen.

"Sialan lo, lagian gue biasa makan segini kok! Banyakan juga porsi kalian. Untung aja kalian ga gemuk. Udah ah, gue kekelas dulu ya, laper nih" Moureen melenggang pergi menuju kelas meninggalkan kami yang kembali tertawa. Moureen sebenarnya nggak gemuk gemuk banget, tapi dia lebih berisi daripada Aku dan Ayana.

Setelah aku memakan sarapanku, bel tak lama berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai. Hari ini sebenarnya tahun ajaran baru belum terlalu terlaksana karena akan diadakan acara demo ekstrakurikuler untuk seluruh anak kelas 10.

Aku, Moureen, Juu, Ayana dan beberapa temannya tengah duduk di spot ternyaman dilapangan agar bisa melihat dengan jelas selama acara demo ekstrakurikuler berlangsung. Melihat kesekeliling , aku bisa merasakan ke antusiasan para teman seangkatanku untuk menyaksikan acara demo ekskul ini. Lapangan sudah mulai terisi penuh dan disebrangku para panitia demo ekskul tengah berbicara dengan sekumpulan cowok berkostum futsal. Mataku terus menjelajah seisi sekolah mencari sosok cowok yang membayangi hariku sejak kemarin kami saling bertatap.

"Assalamualaikum semuaaa," Suara kak Fakhri yang sudah lumayan kukenal menggema diseluruh koridor SMA Cempaka, akupun mulai memfokuskan diriku kearah panitia yang tengah membuka acara demo ekskul ini, meskipun merasa agak kecewa karena sedari tadi belum menemukan orang yang kucari. Udah Thal, kalo jodoh pasti ketemu HAHA, batinku menenangkan.

Sambutan dari kepala sekolah yang kutebak isinya adalah untuk selalu menjaga ketertiban dan kebersihan mengambil alih celetukan Kak Fakhri. Seluruh siswa yang tadinya tengah tertawa segera mengunci mulutnya. Merasa malas untuk mendengarkan sambutan yang akan diucapkan, aku mengambil earphone dan menyumbatkan benda itu ketelingaku dan mencari lagu di playlist yang kupunya.

Lagu Side to Side milik Ariana Grande mengalir ditelingaku, meredam seluruh kebisingan yang berada disekelilingku. Ya, ini aku Athala. Seseorang yang lebih memilih berada didunianya sendiri meskipun berada ditengah keramaian. Mataku memperhatikan Ayana yang dengan asiknya bersenda gurau dengan teman sekelasnya. Aku tersenyum melihat perbedaan yang menurutku sangat kentara diantara kami. Lalu mataku beralih ke Moureen disebelahku yang sedang berusaha membuka minuman yang entah dia dapat darimana. Lalu ide jahil muncul dibenakku.

AthalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang