Luke pov
"Sebenernya aku sakit.."
"Hah?!!" teriak kami tiga serempak
"Maksudnya??" tanyaku
"Sebelum aku bilang putus sama kamu aku minta sepupu jauh aku pura-pura jadi pacar aku.."
"Demi, please, ngomong yang betul. Aku jadi gak ngerti kalo kayak gini.." balasku
Suasana benar-benar menjadi tegang, niall dan briana terdiam karna mereka juga sama tidak mengerti nya dengan aku
"Aku sakit kanker.. Dokter bilang waktuku gak banyak.. Tinggal 1 minggu lagi, karna aku gak mau buat kamu sedih aku terpaksa ngelakuin itu. Terlebih lagi waktu itu aku udah botak jadi aku datang ke kamu cuman pake wig, dan berlagak jadi cewek jalang padahal cowok waktu itu cuman sepupu jauh aku..." air mata demi sudah mengalir deras dan membasahi kedua pipi chubbynya itu..
"Jadi sekarang ?" tanyaku
"Sekarang bagaimana maksudmu?" balas demi
"Bagaimana keadaanmu sekarang demi..?"
"Aku sembuh, 2 tahun setelah putus denganmu... Kata dokter itu sebuah keajaiban. Perjuanganku pada saat itu benar-benar taj terlupakan, banyak sekali yang rasanya ingin ku perjuangkan... Terutama kau luke.."
Aku meninggalkan kursiku dan berjalan ke kursi demi
"Kenapa? Kenapa kau selalu begini dari dulu? Kenapa sok kuat, waktu kau gak kuat? Kenapa selalu memperjuangkan apapun itu sendirian? Kenapa dem?" aku menaikkan volume suaraku
Kami berdua menangis melupakan keramaian yang ada di cafe ini, menjadi pusat perhatian tanpa kami sadari
"Entahlah"jawab demi pelan
"Lihat aku! Kau pikir perasaanku sama kau selama ini itu cuman main-main iya? Kau pikir aku suka sama kau itu cuman candaan aja iya?! Kau tahu aku itu selalu siap nerima kau apa adanya, aku selalu percaya dan dukung kau setiap saat! Tapi apa? Ini yang kau kasih sama aku?? Iya?? Tega ya.."
Aku langsung beranjak keluar dari cafe itu dan tidak menghiraukan teriakan niall yang memanggil namaku.
"Luke tunggu! Diam disitu dan jangan bergerak!" teriakan demi menggelegarkan seisi cafe. Tak tahu kenapa aku mengikuti perintahnya untuk tetap diam dan tidak bergerak. Demi menghampiriku
"Karna itu aku gak tega liat kamu pacaran sama orang penyakitan kayak aku! Aku cuman mau kamu benci aku sebelum aku mati! Karna itu aku mutusin kau! Aku berjuang ngadapin penyakit itu sendirian dengan tujuan utamaku kalau aku bisa sembuh, aku cuman pengen ketemu dan liat kau lagi luke... Oke! Jujur aku egois waktu itu, tapi akan lebih egois lagi aku kalau misalnya waktu itu aku mati dan kau cuman bisa nangis tanpa harus tahu berbuat apa.."
Demi menangis sejadi jadinya, gak tega juga sih
"Maaf yah.." kataku lalu segera memeluk badannya yang tidak terlalu mungil itu
"Aku juga yah, hueeee"
"Ululul cupcup jan nangis donk.." kataku berusaha menghiburnya.. Dan itu berhasil
"Bri, nyamuk banyak yah disini" kata niall nyelonong masuk aja
"Anjirr, lagi nonton drama korea ugaa digangguin" kata briana sambi ngelap ingusnya yang udah meler
"Emang orang tu dua kayak drma korea bri? Ini si luke kagak mirip Song joong ki atau park bo gum kok.."
"Ah elah kagak musti mirip kelesss, tapi sumpah liatnya nyesek amat yah yell.."
"Iya kayak kisah cinta kita kan bri??" dengan cepat briana langsung menepok pantat niall
"Anjirr sakit bri!!"
"Mampus lu!"
Kami bertiga pun tertawa puass.... Yah paling tidak sampai...
"Anjirrrrr lupa gue!!!!!"
"Nape luke? Teriak kekgitu!?"
"Calumn di tinggal in itu diluar udah 3 jam lebih!! Mana suhunya -16° lagi! mampusss!"
Demi hanya terpelongo
"WTF?!" kata sepasang kasih itu
"Ayok!! Malah pada bengong semua!"
*sementara itu keberadaan calumn di luar
"Anjirrr luke beli kopinya di washington kale yah?? Lama bett udah beku disini... Malah banyak orang pacaran lagi, sedih adekzz bang.." calumn menangis seorang diri
Akhirnya calumn menyanyikan sebuah lagu...
Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku ditinggalkan luke
Beli kopinya lama banget
Rasanya..***
Maaf yahh jadi slow update...
Soalnya udah kelas 9 nihh.. Eakkk
Maklum harus banyak belajar.. Eakkk
Somplak..
Vote+comentzzz yah..
See ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Into You
Hayran KurguDua orang sahabat yang terpisah selama 9 tahun, niall horan dan briana smith Namun tekad briana untuk mencari niall tidak pernah padam Dan akhirnya ia benar benar bertemu dengan niall . . . . . Niall horan fanfiction