Raportan

28 8 1
                                    

Pagi yang disambut matahari pagi ini membuatku terbangun dari tidurku. Hari ini adalah hari dimana penentuan aku melanjutkan ke kelas 9 atau tetap di kelas 8. Aku langsung bergegas mandi, sarapan dan pergi sekolah. Tidak ada jam pelajaran pada hari ini. Sebut saja classmeeting.

Seperti biasa pagi aku duduk di meja ku. Teman dudukku, Anis sudah datang lebih pagi. Sehabis menaruh tasku dimeja, aku langsung bergabung dengan Celine, Abel, Christina. Hari ini rencananya hanya acara foto-foto nominasi dan menuliskan pesan untuk anak-anak kelasku.

"Anis temenin ke kantin yuk gue haus banget nih" kataku kepada Anis
"Ayuk gue juga mau beli siomay" jawab Anis sambil menggandengku dan menarikku ke kantin
.
.
"Eh eh tadi lo diliatin Kevin tau!!" sahut Anis sambil menepuk pundakku berkali-kali dan menyamakan jalanku dengannya
"Dih apaansi nis hahaha gamungkin lah dia pasti liat orang lain" jawabku sambil meminum Aqua.
"Dih orang gue yang liat dengan mata kepala gue sendiri. Yaudah kalo gapercaya hu" jawab Anis sambil menghabiskan siomay
"Hahaha iya ih hahaha anis jangan ngambek gitu dong" candaku
"Lagian elu dibilangin kepala batu banget sih"
"Hahaha iye iye serah lu hahaha"

Saat aku kembali ke kelas, ku lihat teman-temanku sedang bersedih hati. Aku langsung bertanya kepada Celine karena aku memang anaknya kepo-an.
"CELINEEEEE!!! CHRISTINA KENAPAA!! LU PADA KENAPA!!!" teriakku. Untung saja kelasku sedang kosong
Tak ada jawaban dari semuanya
"JAWAB DONG IHH CELINE ABEL CHRISTINA WOY ADA APAA" sahutku sambil menggoyangkan badan Celine
Celine akhirnya membisikkan ku.
Christina.
Christina tidak dapat melanjutkan bersama kami.
Aku langsung saja memeluk Christina. Ya, dia memang sahabatku dari kelas 7 yang selalu menemaniku dimanapun dan kapanpun. Saat ankle ku sakit saja dia menemaniku bersama Celine. Oh Tuhan aku sangat kaget. Aku peluk erat dia. Aku terus menangis bersama teman-teman yang lain. Disaat aku menangis diatas pelukan Christina, mata cokelatku bertemu dengan mata hitam pekat seorang cowo yang tak lain adalah Kevin. Tetapi, aku tak bisa membiarkan mataku melihat dan menetap dengan mata Kevin. Ya, aku sedang bersedih hati.

Sesampai rumah aku langsung bergegas mandi dan meng-istirahatjan badanku. Aku sangat lelah. Pipiku lembab yang sudah dibasahi air mata. Esok hari aku akan mengambil laporan nilaiku. Yakni rapor sekolah yang selalu bergentayang setiap semester.
.
.
.
.
Pagi disambut mentari yang selalu bahagia. Aku sudah siap untuk mengambil laporan bersama mamaku.
Aku sudah mandi dan sarapan. Aku memakai seragam. Karena sekolahku setiap pengambilan rapor harus memakai seragam jika kita ikut.

Sesampai disana, aku dan mamaku mendapatkan nomor 5. Ya, karena ini masih cukup pagi. Pukul setengah 9.

Nilaiku tak terlalu buruk. Akhirnya, aku melanjutkan ke kelas 9. Aku sangat bahagia. Mamaku juga tak terlalu marah denganku. Aku dan mamaku langsung saja bergegas keluar sekolah dan menuju lapangan parkir.

"Eh hani..." sapa seorang ibu dengan senyum ramahnya yang tak lain adalah Mamanya Kevin
"Eh, hai tante" sapaku balik dengan senyum ramahku
"Sama siapa?" tanya nya
"Sama mama tante.... itu mama saya lagi beli makanan hehe" jawabku sambil menunjuk mamaku ke arah sebuah stan makanan
"Oh, kalau begitu saya ambil rapor Kevin duluan ya dadah" sapanya dengan ramah sabil mengakhiri percakapan kami
"Ohiya tante dadah" sapaku
Aku hanya melihat Mamanya beserta Papanya dan adiknya. Aku tak melihat keberadaan Kevin. Mungkin dia tidak p
ikut. Karena biasanya cowo memang tak mau ikut.
.
.
.
.
Libur telah tiba. Akhirnya libur juga. Inilah yang ku tunggu-tunggu. Aku libur tak kemana-mana. Hanya dirumah. Tidur, makan, mandi, menonton tv, tidur lagi. Ya. Itulah aktivitasku selama liburan panjang ini.

SORRY GUYSSS UPDATEANNYA DIKIT YA HEHEHE SOALNYA LG LIBURAN WKWK OK NEXT PART BESOK YAAA

Waiting an HonestyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang