19 Friend or Traitor

14K 1.2K 25
                                    

Naruto membuka kedua bola matanya. Ia tidak ingat sejak kapan dirinya tertidur. Kedua tangan dan kakinya masih dirantai. Naruto mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sudah berapa lama aku tertidur? Ck. Rantai sialan ini masih saja.."

"Aku harus melarikan diri dari sini. Tapi.." diliriknya rantai yang masih mengikatnya. Ia mengedarkan pandangan ke tiap sudut ruangan namun tidak ada yang bisa ia gunakan untuk melepaskan belenggunya. Ia pun mulai memikirkan cara lain.

Naruto mendapatkan ide. Ia mencoba melepaskan rantai yang membelenggunnya dengan mengeluarkan kekuatan seperti yang ia gunakan untuk melawan Sakon. Dari tangannya terlihat energi berwarna kuning kemerahan, ia genggam rantai itu dan mencoba untuk memutuskannya.

"Sial.. ini tidak bi.. eh?" Naruto tersenyum ketika melihat celah kecil pada rantai itu yang berarti tinggal menunggu rantai ditangannya terlepas sebentar lagi.

Naruto menajamkan telinganya, untuk memantau keadaan diluar. Ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Naruto pun mulai panik karena masih mencoba melepaskan rantai yang sulit sekali dilepaskan.

Crrkk

Berhasil. Rantai ditangan kirinya terlepas. Masih tersisa rantai di tangan kanan dan di kedua kakinya. Naruto berdecak kesal. Kini tangannya bergetar panik karena suara langkah itu semakin mendekat.

"Kumohon.. ayolah"

Tap tap tap

Suara itu mendekat. Sedikit lagi untuk sampai di ruangan Naruto saat ini. Semakin dekat. Dan kemudian suara langkah itu terhenti. Matilah kau Naruto jika mereka tahu kau sudah melepas sebelah rantainya.

Kriieettt

Naruto membelalakkan matanya ketika menatap pintu yang baru saja dibuka.

.

.

Sasuke dan rombongannya mengikuti saran dari Kushina untuk terus berjalan ke barat dan menggunakan penglihatan spiritual mereka.

"Ck. banyak sekali jebakannya!" gerutu Shisui.

"Itu artinya memang ada sesuatu disana jika terus mengikuti jalan ini kan? Dan semoga saja Naruto memang ada disana" sahut Itachi.

"Awas saja siluman ular tidak tahu diri itu kalau ketemu, akan kubunuh dia!" Kyuubi melewati jalan dengan hati-hati sambil menghardik orang yang menculik adik kesayangannya itu.

Sasuke hanya diam untuk fokus melewati banyaknya jebakan yang dipasang oleh musuh. Karena jika terkena sedikit saja maka akan fatal akibatnya.

Tiba-tiba Sasuke berhenti.

"Hei jangan berhenti seenaknya saja Uchiha!" protes Kyuubi yang menabrak punggung Uchiha bungsu itu.

"Uchiha siapa yang kau maksud tuan siluman?" tanya Shisui sedikit menggoda Kyuubi. Ia berada dibelakang Kyuubi, sementara Itachi berada dibelakangnya.

Itachi yang mendengar itu langsung melihat kearah Sasuke yang berada paling depan. "Ada apa otouto?" tanyanya.

"Jalannya bercabang tiga" jelasnya.

"Ck. Aku paling benci tempat sempit seperti ini dan sekarang kita harus memilih jalan yang kita juga tidak tahu mana yang benar?" Kyuubi terus menggerutu dibelakang Sasuke.

"Jadi kita harus berpencar?" tanya Shisui dengan mengabaikan gerutuan Kyuubi didepannya.

Mereka semua terdiam sebentar memikirkan bagaimana jika mereka berpencar.

"Kurasa itu bukan ide yang buruk. Aku dan Kyuubi akan melewati yang kanan, Shisui yang kiri, dan Sasuke kau bisa ambil yang tengah. Bagaimana?" usul Itachi.

MINE!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang