Aku duduk dibangku paling pojok, tidak ada orang disini, yang lain memilih duduk ditengah dan membaca berkelompok bersama teman- temannya. Sementara aku memilih tempat ini karena aku pikir nyaman duduk disini,aku
bisa berkonsentrasi dengan apa yang aku baca. Aku sedang mempelajari buku fotografi, bagaimana tekhnik dalam pengambilan gambar agar hasil jepretan bagus. Setelah beberapa lama, aku mulai merasa bosan." Meta kemana sih...ko ga ada di sini, kirain tadi mau ke perpus" Gumamku. Aku segera merapihkan buku itu dan bergegas keluar dari perpustakaan. Aku berjalan sendiri diantara lorong kampus, kuperhatikan sekeliling, ada yang duduk melamun, memegang handphone, mengobrol, bercanda bersama teman dekat mereka, bahkan ada juga yang berpacaran dan terlihat begitu romantis, aku tidak bisa seperti itu, sepertinya mereka bahagia dengan hidupnya, bisa bergaul dengan siapapun yang mereka inginkan tanpa rasa minder, menikmati masa muda, dan banyak hal lain yang bisa mereka lakukan. Sebetulnya banyak orang yang ingin dekat denganku baik laki- laki atau perempuan, baik sebagai teman, sahabat atau lebih, apapun itu. Karena menurut mereka aku adalah gadis yang cantik, berambut lurus hitam panjang sebahu, bertubuh mungil dan berkulit putih, aku juga terlahir dari keluarga yang cukup berada karna ayahku adalah seorang manager disalah satu perusahaan ternama dan ibuku adalah seorang dosen di salah satu universitas negeri di Bandung. Sejak kecil aku selalu menjadi peringkat pertama di sekolah dari SD hingga SMA, aku hanya pernah menjadi juara dua, satu kali sewaktu aku duduk dikelas tiga SMA semester satu karena sesuatu hal.
" Hai!" Seseorang menyapa dan menepuk pundakku dari belakang. Aku pun menoleh kearahnya. Ya ampuuuun ternyata sipemilik mata sayu itu, dia menegurku, untuk apa? Serasa mimpi.
" Sendirian terus, temennya mana? " Tanyanya padaku.
" Mmmmmmmm" Sambil menunduk.
" Kamu temennya Meta ya?..."
" Iya..." Jawabku perlahan sambil tersenyum malu.
" Kenalin aku Fathur, aku temennya Meta, Meta adik kelasku waktu di SMP, kami pernah eskul bareng waktu itu " Ujarnya sambil menyodorkan tangannya. Sementara aku hanya menatapnya heran.
" Meta belum tau sih .. kalau aku kuliah disini, karena aku udah lama juga ga ketemu dia " Ia menurunkan tangannya pelan karena aku tak membalas uluran tangannya.
" Hmmmmmm" Gumamku pelan.
" Aku tadi liat kalian pas waktu makan dikantin, aku pengen nyamperin kalian tadi , cuma temen keburu manggil, jadi ga jadi " Jelasnya.
Sebetulnya aku sangat senang didekati lelaki seperti fathur, aku yakin dia lelaki baik- baik, dekat dengan agama, penampilannya terlihat rapi bersih dan wangi,
Selain itu dia juga terlihat smart. Tapi entah mengapa, saat didekatnya , aku menjadi kikuk, dia terasa tidak begitu asing, sepertinya ia adalah sosok lelaki yang selalu hadir dalam mimpiku.Tunggu! wangi Parfum yang ia kenakan, mengingatkanku pada seseorang, tapi aku tidak ingin mengingatnya. Aku pun meninggalkannya sendiri tanpa menerima perkenalannya.******
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ini masih awal ya guy's, jadi mungkin sampai beberapa part kedepan, Chapternya singkat- singkat. Sudah dipikirkan jalan cerita, konflik dan klimaksnya seperti apa, tapi tetap saran dan kritiknya ditunggu, karena sangat membantu untuk menyelesaikan setiap partnya, thank's dah nyempetin buat baca, jangan lupa vote nya ! 😊