Menyatu Dengan Alam (6)

82 10 1
                                    

" Jiwa dan ragaku seolah tertinggal dimasa lalu..."

*****

Benar kata Meta, taman langit begitu indah, lokasinya begitu strategis dan mudah dikunjungi, pemandangan nan sejuk dan asri, membuatku merasa begitu nyaman, seperti terhanyut pada keindahan alam, mampu memberikan kedamaian dan ketenangan, semua peluh dan luruh serta kisruhnya alur kehidupan, seolah sirna dalam sekejap, yaa..setidaknya tempat ini mampu membuatku menyatu dengan waktu, tidak seperti biasanya, jiwa dan ragaku seolah tertinggal dimasa lalu, tidak ada dihari ini, bahkan tak jarang aku tak mampu menikmati setiap detik waktu yang aku jalani, semua seperti hambar. Tapi tidak untuk saat ini, tempat ini mampu menghipnotisku dalam sekejap,yaa..mungkin hanya sekejap, tapi tidak mengapa, setidaknya aku bisa menikmati hidup yang sesungguhnya, mungkin aku bisa belajar perlahan dari tempat ini, tidak seperti yang lainnya, meskipun taman ini berada ditengah kota, tapi taman ini begitu rindang, aku tidak merasa berada ditaman kota, seolah berada ditempat yang begitu dekat dengan alam, aku memang menyukai alam, tapi sudah cukup lama aku tak mengunjungi mereka.

Suara semilir angin begitu jelas terngiang ditelingaku, angin yang berhembus itu pun mampu menyibakkan rambutku yang telah kusisir rapi sebelum ini. Kuperluas pandangan kesekitar taman, ada yang sedang mengambil objek pemandangan alam, ada yang sedang memotret model - model cantik, ada yang hanya duduk sambil mengotak atik kameranya, ada juga yang sedang duduk berdandan. Mungkin, mereka adalah anggota Bandung Photoghraphy Club yang diceritakan oleh Fathur tadi, pikirku.

Aku berjalan berdampingan dengan fathur, kami memegang kamera satu sama lain, sembari tetap melihat suasana sekitar. Wangi parfum yang ia kenakan benar- benar mengingatkanku pada suatu hal, ini sangat mengganggu pikiranku. Sepertinya aku tak bisa jika harus terlalu lama berada didekatnya, tapi jujur aku sangat mengaguminya, ini terasa sangat berat.

  " Gimana menurut kamu? bagus kan tempatnya?" Ucap Fathur melirik ke arahku.

" Iya bagus, kaya bukan taman ditengah kota, suasana alamnya dapet banget" Kataku perlahan.

" Liat tuh disana!, mereka semua temanku " Sambil menunjuk ke arah keramaian disekitar taman.

" Hmmmmm " Ujarku.

" Kita kesana yu, aku kenalin kamu sama temen- temen aku ya.." Ajaknya sambil menatapku dan mengerutkan keningnya.

" Makasih,tapi lain kali aja ya, aku mau cari Meta dulu " Elakku perlahan.

" Aku temenin ya?" Tawarnya sambil tersenyum kecil. Senyuman itu manis sekali.

" Della..!" Tiba - tiba suara Meta terdengar memanggil namaku setengah berteriak, ternyata dia ada dibelakangku bersama Rizky, lalu berjalan
menghampiri kami.

" Kalian udah saling kenal?" Tanya Meta kepada kami sambil menyerngitkan keningnya.

" Iya Met, baru aja..." Jawab Fathur sembari menyunggingkan senyuman tipis dan melirik kearahku.

" Sedekat ini? " Tanya Meta heran.

" Gak ko, ini ga seperti yang elo kira, tadi mobil gue mogok terus kebetulan kita ketemu dijalan, jadi bareng sekalian.." Jelasku kikuk dan malu.

" Terus sekarang mobil lo dimana? " Tanya Meta kembali.

" Ada dibengkel temen gue Met " Jawab Fathur.

" Oh ya, sampe lupa kenalin nih yang disebelah gue, biasa lah...ayang embeb gue, heheehe" Ucap Meta sambil menyenggolkan pundaknya ke pundak rizki dan tersenyum centil. Kami pun bersalaman satu sama lain.

" Rizky "

" Fathur "

" Della "

" Naah..gitu dong, sekarang kan udah saling kenal nih, berarti kita semua friend dong " kata Meta sambil tersenyum lebar.

" Iya dong, tak kenal maka tak sayang, banyak temen kan asyik.." Sambung Fathur.

" Fa, ga nyangka ya kita bisa ketemu lagi disini, terakhir ketemu kan pas kelas satu SMP semester dua, elo nya keburu lulus, hehehe " Meta mengingatkan Fathur tentang masa SMP nya.

" Iya..cepet banget ya met, gue masih gini - gini aja " Jawab Fathur.

" Gini gini gimana maksud lo? "

" Yaa..ga ada yang terlalu berubah dari gue, everything! "

" Ah..ga bersyukur lo, kata siapa elo gini gini aja, elo dulu waktu es-em-pe  masih ingusan, bau kencur, hahaha...sedangkan sekarang elo calon dokter, makin keren lagi lo! Gue yakin pasti banyak cewe- cewe yang ngantri"

" Ah..bisa aja lo, gue biasa aja ko"

" Elo emang dari dulu merendah terus fa, oya..cewe elo mana? Gue dari dulu gak pernah denger elo deket sama siapa siapa? "

" Ga punya cewe gue.."

" Hah! Boong banget lo, cowo sekeren elo gak punya cewe, gebetan mah banyak kali.." Canda Meta kepada Fathur sambil mengangkat angkat alisnya.

" Elo kaya gak tau gue aja..."

" Iya..iya...gue becanda kok, tenang nih yang disebelah gue juga single, hehehehe" Melirik ke arahku. Aku dan Fathur tak sengaja bertatapan sejenak, lalu aku menunduk. Sementara Fathur kembali melemparkan senyuman termanisnya.

" Oh ya, sepulang dari sini kalian ikut kita ya ( Rizky dan Meta ), kita mau traktir kalian berdua, seperti yang gue bilang tadi siang Dell..masih inget kan lo? "

" Iya..gue inget ko, tapi...apa kita ga bakal ganggu nih " Ujarku

" Ganggu apaan sih lo! Hahaaha..enggak laah Deeeell..ada ada aja lo "

" Sekalian tuh biar kalian makin deket.." Menunjuk ke arahku dan Fathur.

" Apaan sih.." Elakku malu.

*****

Setelah hunting sekitar 1 jam,
kulihat jam di handphone ku menunjukan tepat pukul lima sore. Aku duduk sendiri dibangku taman langit, dibawah pohon daun yang berwarna orange keemasan. Hmmmm serasa dinegeri sakura,
pikirku. Diujung taman kulihat Meta sedang asyik mengambil gambar bersama Rizky,  sepertinya mereka begitu menikmati mengambil gambar alam ini. 

Lagi- lagi aroma parfum itu menusuk penciumanku, rupanya Fathur berjalan menghampiriku dan duduk tepat disebelah kiriku. Dan mengarahkan lensa kameranya tepat disamping wajahku sambil memejamkan mata sebelah kanannya. Cepret! , terdengar suara jepretan kamera miliknya, aku pun melemparkan senyuman kearahnya ia pun membalas.

" Gimana menurut kamu? " Sambil menunjukan hasil jepretannya.

" Bagus," Jawabku seraya memuji.

" Kenapa kamu menyendiri disini? ga bosen apa?" Sambil mengotak atik kameranya.

" Gapapa kok, aku lagi nikmatin suasana disini, pengen nyari angin aja.."

" Oh iya Dell, kamu jadi ikut sama Meta nanti? "

" Ikut kayanya,"

" Kok kayanya? "

" Iya, sebenernya aku pengen langsung pulang, tapi..ga enak juga kalau ga ikut "

" Udah ikut aja yu, aku juga lagi bete di rumah, lagian besok kan libur kuliah, "

*****
Waktu menunjukan pukul tujuh malam.

" Della! Fathur! gue berangkat bareng Rizky ya, kalian berangkat berdua gapapa kan? Nanti kita ketemu dicafe Musik," Mendadak Meta menyambar pembicaraan sambil berjalan beiringan dengan Rizky.

" Ok, nanti kita kesana.." Seru Fathur.

*****

Heart Beat Of DellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang