( 10 )

58 4 4
                                    

" Ku pandangi langit yang hitam berkilauan cahaya bintang bertaburan, kelip dan gemerlapnya seolah mengajakku berbincang untuk meluapkan apa yang aku rasakan, cahaya bulan pun redup sendu mendayu seolah mengetahui isi hati dan pikiranku yang berkecamuk dimasa lalu."

*****

Krek..krek..! Aku mengunci pintu kamarku. Mempercepat langkah kaki menuju tempat tidur yang jaraknya sekitar tiga meter dari pintu kamar. Ku letakkan kamera diatas meja rias yang berada tepat disamping tempat tidur. Kemudian ku hempaskan tubuhku keatas ranjang yang masih dibalut sprei warna pink. Lelah sekali hari ini, gumamku sambil menghela nafas panjang. Aku memejamkan mata sekejap. Tiba- tiba kembali terlintas seraut wajah dan senyuman manis dari seorang Fathur. Ya ampuuun, kenapa kaya gini, pikiranku selalu tidak pernah berada pada tempatnya.

Drrrrt..Drrrrttt...Tiba- tiba Handphone ku bergetar, segera aku meraihnya, tertera satu buah pesan singkat dari nomor baru masuk ke dalam layar dengan ketikan yang tidak formal.

gud nyt, have a nice dream,

mungkin salah kirim, pikirku. Ku angkat tubuhku hingga bangkit dari tempat tidur, ku berjalan menuju jendela kamar yang menghadap keluar, kubuka dan kuhirup dinginnya angin malam yang menghembus keseluruh tubuhku, kupandangi langit yang hitam berkilauan cahaya bintang bertaburan, kelip dan gemerlapnya seolah mengajakku berbincang untuk meluapkan apa yang aku rasakan, cahaya bulan pun redup sendu mendayu seolah mengetahui isi hati dan pikiranku yang berkecamuk dengan memori masa lalu.

***
Mei, 2012, koridor kelas

Aku duduk sendiri didepan kelas, hari ini aku sengaja berangkat lebih awal dari biasanya. Kudengar suara langkah kaki yang semakin mendekat, tercium aroma wangi parfum yang begitu elegant menusuk indera penciumanku. Seseorang bertubuh tinggi ideal mengenakan seragam putih abu berjalan mendekat kearahku, ia yang tak lain adalah Argha.

" Hai, sayang kamu dah datang juga " Sapa nya sambil tersenyum nakal.

" Sayang, sayang, jangan kaya gitu ah! takut ada yang denger "

" Siapa yang mau denger? orang baru kita aja kok yang datang, lagian emang kenapa sih kamu gak mau dipanggil sayang, aku kan pacar kamu "

" Ya..gak apa- apa sih, cuma risih aja, kita kan masih ABG "

" Biarin aja..kita kan gak ngerugiin mereka " Ujarnya. Dia memang keras kepala dan bebal setiap diberi masukan, apapun itu.

" Hmmm, kamu wangi banget hari ini "

" Iya dong, kan biar kamu betah kalau deket aku "

" Huft, genit "

" Ya gak apa- apa genit, kan cuma sama kamu aja genitnya " Sambil menggerak - gerakkan alisnya. " Kamu gak inget, ini kan parfum yang kemarin kamu pilih buat aku " Jelasnya menyambung pembicaraan.

" Oh ya?, aku lupa malah " Sambil megenduskan hidung ke arah bajunya.

" Tuh kan..."

" Iya..siapa dulu dong yang milih ? Della.."

" Pacarnya siapa sih? " Candanya.

Kami pun mengobrol dan bersanda gurau, hingga teman - teman yang lain datang dan pelajaran dimulai.

*****

Heart Beat Of DellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang