Before Hunting ( 4 )

86 10 8
                                    

*****

One last time i need to be the one who takes you home...

     Terdengar suara nada dering handphoneku yang tergeletak dikasur dengan dibalut sprei warna pink, sementara aku sedang bersandar diujung tempat tidur sambil memegang kamera satu- satunya milikku.
Lalu aku pun menjawab panggilan telepon yang tak lain adalah dari Meta.

" Dell, gimana elo bisa ke taman langit ga sekarang?"

" Gimana ya Met, gue lagi males banget ngapa ngapain nih.."

" Ah elo! ayo dong seru banget tau disini, gue udah berangkat sama Rizky, apa elo mau gue jemput? " Tawarnya padaku.

" Hmmmm, gimana ya?"

" Kebanyakan mikir elo mah, gimana elu bisa nikmatin hidup! Ini masa muda kita Dell, cuma sebentar dan ga akan pernah terulang, yang penting kan kita engga ngelakuin hal- hal yang negatif dell " Ajaknya setengah memaksa.

" Bukan masalah itu Met, tapi..." Sanggahku ragu.

" Ga ada tapi - tapian kalo elo ga mau kesini, gue sama Rizky jemput elo ke rumah ya?" Paksanya memotong pembicaraan

" Ya udah gue ke situ sekarang, tapi gue siap- siap dulu yaaa "

" Ok, gue tunggu sampe elo dateng!" Ucapnya tegas langsung  menutup pembicaraan ditelepon.

*****

" Maah, Della ijin keluar sebentar ya!" Pamitku sambil mencium tangan mamahku. Terlihat mamah sedang membuat teh manis dimeja dapur.

" Kamu mau kemana Dell? " tanya mamah.

" Della mau hunting perdana sama temen- temen kampus mah" Jelasku sedikit berbohong.

" Bener? " Tanya mamah ragu.

" Hhhhhhh....iya maah,"

" Kamu ga pergi sama pacar kamu?"

" Eng...enggak mah, Della ga punya pacar"

" Jangan bohong " Ujar mamah sambil menatap wajahku. Sementara aku menunduk.

" Iya mah..."

" Kalo kamu punya pacar atau dekat dengan siapapun, kamu cerita sama mamah ya, jangan ditutupi dan jangan dipendam sendiri kalau punya masalah..." Bujuk mamah dengan suara yang sangat lembut sambil mengelus rambutku. Aku hanya mengangguk dan menyunggingkan senyuman kecil.

" Ya udah mah Della berangkat dulu ya.." Sambil minum teh manis yang telah selesai mamah buat.

" Ya, jangan pulang larut malem ya " Pinta mamah padaku.

" Iya mah..."

*****
Setelah jalan setengah perjalanan

" Ya ampuuun..ni mobil ko mati sih, gue kan ga ngerti soal mesin, mana ga ada bengkel lagi! huft! " Aku mengeluh sambil menghela nafas, mencoba menyalakan starter tapi tak bisa. Sudah hampir 15 menit aku coba tapi belum nyala juga. Aku pun keluar dari mobil mencoba menelpon Meta tapi tak kunjung diangkat, mungkin dia sedang asyik, Pikirku.

" Haduuuh...Gimana nih? " Aku
mulai panik karna bingung harus bagaimana, sambil terus mencoba menghubungi Meta.

" Ayo dong Meta angkat teleponnya!" Gumamku sambil berdecak pelan penuh ketakutan. Jujur aku sangat takut, takut terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Aku pun kembali masuk kedalam mobil, bersandar dibangku paling depan dekat stir, sambil mengirim pesan singkat kepada Meta.

Tiba- tiba sebuah mobil Toyota  Etios berwarna putih parkir tepat didepan Mobil Honda Jazz milikku. Aku pun memperhatikan pengendara mobil itu, kulihat ia keluar dari mobilnya dan ternyata...

" Temen Meta, kamu kenapa berhenti disini?" Tanya lelaki itu yang ternyata adalah Fatur. Aku pun tersentak heran mengapa dia tau kalau yang didalam mobil ini adalah aku?

" Kamu ko tau kalau ini aku?"

" Iya..aku tau ini mobil kamu, soalnya diparkiran tadi aku ingetin plat mobil kamu..hehe " Jelasnya tersenyum sambil berdiri disamping kaca depan sebelah kanan mobilku. Aku pun keluar dari mobil dan berdiri disamping Fathur yang mengenakan kaos dan celana jeans warna biru, sementara aku mengenakan kaos putih dan celana jeans hitam, dengan rambut terurai panjang.

Dia menatapku dengan lembut, aku pun menatapnya balik dan langsung menunduk dan tersipu malu, sungguh! aliran darahku berdesir tak seperti biasanya, ya ampuuun..aku sungguh tak bisa berkata- kata bahkan gerak tubuhku pun seraya kaku saat itu. Tapi, sebegitunya kah dia memperhatikanku, sampai sampai dia tahu bahkan hafal plat mobilku, padahal ia baru mengenalku.

" Hmmmmmmm, kebetulan banget ya kita ketemu disini " Ujarnya melanjutkan pembicaraan.

" Iya.." Aku hanya menjawab pelan, menunduk sambil merekatkan jemariku.

" Mobil kamu kenapa?"
Tanyanya.

" Aku ga tau, tiba - tiba aja mobilku mogok dan gak bisa di starter " Jelasku.

" Hmmmmm...gitu, coba aku cek dulu ya" Sambil membuka pintu mobilku lalu masuk. Dia pun mencoba menstarter mobil lalu mengecek mesin dari bagasi depan. Setelah beberapa menit...

" Mesin mobil kamu kebakar , jadi harus dibawa ke bengkel " Sambil menghampiriku.

" Terus aku gimana? " Tanyaku bingung.

" Emangnya kalau boleh tau kamu mau kemana? "

" Aku...aku mau ke taman langit"

" Kamu mau hunting disana? "

" Iya..kok kamu tau?"

" Yaa..aku juga mau kesana, kita bareng aja gimana? Kamu naek mobil aku, mobil kamu kita bawa ke bengkel, aku punya temen, biar nanti dia kesini ngambil mobil kamu"

Ya ampuun, bisa kebetulan banget, aku seneng, tapi...aku ga boleh terbawa suasana, jadi aku harus biasa aja, mungkin dia juga cuma pengen kenal sebagai temen aja. Lagian, aku ga bakal lupa, AKU GAK BOLEH JATUH CINTA!!!

*****

Heart Beat Of DellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang