part 13

158 4 2
                                    

Momo POV

Riskiya Momo, 16 tahun

Bersekolah di sebuah akademi khusus perempuan, kurikulum disana seperti biasa kok sama seperti pada sekolah negri tapi kami ada sistem asrama dan juga beberapa kegiatan yang tak akan pernah di dapatkan di sekolah negri.

Hari senin, saatnya masuk sekolah, aku dikenal sebagai pelajar yang pintar di segala mata pelajaran tapi, andai saja aku tidak pernah dipaksa untuk belajar dengan keras oleh orang tuaku, aku akan jadi orang yang biasa saja maka dari itu aku punya seorang sahabat seorang laki laki.

Namanya Anggi Yudistira, aku memanggilnya dengan sebutan Yudi. Dia selalu mengajakku bermain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Sikap yang tidak sopan dan kurang ajar hanya kutunjukkan pada Yudi. Menurutku kalau dia tak ada aku mugkin sudah menjadi 'robot'.

Aku menyayanginya, tapi aku tidak ingin dia jadi kekasihku karena dia sahabat terbaikku. Tapi gara gara waktu itu aku bilang begitu, dia pernah menjauh dariku selama seminggu tapi nyatanya kami tidak bisa jauh jauh.

Dan juga, aku tengah menyukai seseorang yang baru aku jumpai tapi aku tidak mengerti kenapa. Apa itu bisa disebut rasa suka? Atau sekedar pelampiasan nafsu saja karena dia good looking? Tapi kenapa? Aku hanya menatapnya aku langsung suka? Kenapa? Kenapa? Kenapa?

Waktu aku lewat disitu, aku bersama Yuria. Yuria sangat benci dengan mereka tapi sepertinya Yuria sudah lupa. Tapi aku tidak bisa

Seakan akan 'orang itu' selalu ada disampingku, tapi tidak ada. Hanya karena Dede agak mirip dengan orang yang pernah kutemui itu bukan berarti itu dia, tapi aku sangat berterima kasih pada Dede, karena dia rasa rinduku pada orang itu dapat terobati dengan melihat wajahnya. Tapi aku bukan seorang lesbian. Aku normal.

Sekarang jam 7 saatnya pelajaran di mulai. Aku duduk di bangku paling belakang, yang menurut orang orang bangku yang paling tidak pantas untuk orang pandai, tapi aku sadar aku hanya manusia biasa dan aku tidak bisa terus terusan belajar.

"Kerja rumah yang ibu berikan waktu itu sudah dikerjakan?"

"Mati aku, pr-nya ketinggalan aduh."

Seorang perempuan dengan rambut pirang yang di urai nampaknya sedang menggaruk kepalanya sambil kebingungan. Yuria.

"Kenapa?"

"Ah...Momo, aku lupa bawa pr nih."

Tersadar aku pun membuka tas ku

Oh tuhan aku juga lupa.

"Yang tidak bawa pr silahkan ke toilet umum dan cepat bersihkan!"

Aku dan Yuria berdiri

"Lho? Ga bawa juga Mo?"

"Ga Yur."

"Aduh kamu ga usah sok tolerir bersihin kamar mandi jorok lho."

"Aku beneran ga bawa serius."

Ucapku dengan suara dingin.

Pr ku ketinggalan di rumah Yudi waktu aku selesai main ps di rumahnya. Semua orang menatapku bahkan guruku. Aku melirik guruku sebentar dan menundukkan kepala dan cepat cepat keluar dari kelas. Semua murid saling membisik. Seperti yang kubilang tadi, aku ini cuma manusia.

"Kita langsung ke klub saja deh Mo, jijik ah masa harus bersihin toilet umum!"

"Gapapa kali, ayo"

Yuria tampaknya sangat malu membersihkan toilet.

"Duh duh aduh kebelet aduh!"

Eh?

"Lho? Yuria? Momo?"

Orenko menatap kami berdua dengan heran

"Ga bawa pr ya?? HAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAAHAHHAAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAH!!!!"

"eh kamu ga usah ketawa dasar pendek!!" Seru Yuria sambil mengancamnya dengan pel lantai

"Uuu cecian elo AHAHAHA!!! babay aku mau masuk ke toilet~ ini udah dibersiin belum?"

"......Cindy..!!!!!!!!!!!!!"

Lucu memang melihat kelakuan Yuria sama Orenko, aku pun melanjutkan untuk membersihkan toilet.

********

Di ruang klub

"Dan Yuria gatau cara nge pel!! AHAHAHAHA!!!"

"ORENKO!!!!"

mereka bertengkar dengan cara saling mencubit.

Dede melihatku.

Apa dia takut padaku? Ketika ku melihatnya balik dia langsung menunduk.

"Bentar lagi kita bakal presentasi tentang kesehatan dan akan merekrut anggota baru, adik adik kelas kali ini aku lihat pada bersemangat." Kataku sambil membaca komik

"Temanya?"

"How to be tall ukukhukhu~"

"Awas kamu Yuria, suatu saat kamu nanti pendek awas aja!!"

"Eh mana bisa gitu! Gabisalah!"

Aku menatap Deede sedang berbicara dengan Aria, mereka benar benar akrab ya, aku hanya sendiri disini.

"Eh? Momo kenapa lihatnya begitu?"

"Maaf.." sangking seriusku melihat mereka berdua aku sampai lupa untuk berpaling

"Kami membicarakan tentang klub taekwondo, kamu ikut juga disitu kan? Bagaimana kalau kita berbicara sebentar?"

"Ah..iya, aku ikut itu."

"Tapi karena aku menculik Momo ke klub ini dia dikeluarkan dari klub taekwondo meskipun dia menjadi anggota terbaik disitu." Ucap Yuria

"Yap."

Dede melihatku, aku jadi ingat 'dia' lagi. Aku membenturkan kepalaku ke meja.

"Eh kenapa?!" Tanya Dede

"A..aku baik baik...saja."

Sepertinya aku harus move on

Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin, itu adalah sesuatu yang sangat gila dan sangat bodoh.

*******

Saatnya pelajaran selesai dan sekarang sudah mulai malam, aku sedang makan malam bersama Yuria.

"Yuria..?"

"Hm?" Ucapnya sambil makan

"Apa...kamu ingat yang laki laki yang liatin kita  di perumahan crown?"

Yuria langsung membolakkan matanya

"...kenapa? Kamu naksir salah satunya?"

"Ih iya..bukan begitu hanya saja.."

"Owowow!! Ini tidak mungkin terjadi, Momo sadarlah mereka sekumpulan anak nakal, mereka sewaktu waktu bisa gonta ganti pacar tau ga? Kamu itu cantik banget! Masa sukanya sama yang kek gituan!"

"Yah..tapi kenapa aku berpikir-"

"Apa? Berpikir kalau itu takdir karena kamu memikirkannya sampai sekarang?"

"Ah...."

"Uh...Momo dengar aku, kamu lupakan saja mereka pantas saja kanu selalu berkhayal tau taunya...! Momo sadar please! Lupain mereka! Oke?"

"Kok kamu semarah itu sama mereka...?"

"Kamu membela mereka?!"

"Ti..tidak...aku......."

"....suka saja semaumu Momo, aku tidak punya urusan lagi karena gara gara mereka kau jadi tidak fokus kepada pelajaranmu!  Aku tidak ingin melihatmu dipukuli orang tuamu lagi!"  Yuria membentakku dengan mata yang berkaca kaca

"Yuria...maafkan aku...aku...."

"Tidurlah Momo, besok pelajaran memasak."

"............"

Apa yang dikatakan Yuria itu benar? Tapi aku tidak bisa. Aku selalu merasa seakan ada yang akan terjadi maka dari itu aku terus memikirkannya. Maafkan aku Yuria

Maafkan aku.

I'm On A Girls Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang