Part 4

236 17 2
                                    

Sekarang aku masih menunggu kemana Yuria,dan entah kenapa ada yang ganjal,seperti ada sesuatu yang akan terjadi.Aku melihat sekeliling ruang klub ini dan isinya hanya bangku dan kursi,dan juga beberapa poster model wanita yang tinggi.

Apa yang dipikirkan mereka itu?

hingga beberapa menit pun berlalu,hentakan kaki yang agak cepat menuju keruangan klub

"Yuria sudah kembali-"

Tidak

Kali ini dua orang

"Ayo masuk Mo,kali ini aku kenalin anggota baru kita!" Seru Yuria sambil menarik tangan salah satu anggota klub dan menunjukkannya kepadaku.

Orang itu...

"Saya anggota klub ini,selamat datang"

Senyuman itu..

Aku tak salah lagi,dia adalah orang yang waktu itu

Wanita pertama yang menatapku dan tersenyum.

Apa yang harus kulakukan?!

Aku harus menjaga sikapku dan tetap seperti seakan akan baru melihatnya

"Salam kenal.." ucapku malu malu

"Tak usah malu,disini kami hanya menjalankan kegiatan dalam pertumbuhan tinggi badan"

Kalau dari cara bicaranya,dia tak suka berbicara terlalu banyak,tatapannya yang dingin,rambutnya yang panjang nan indah,wajahnya yang sangat cantik

Aku sepertinya baru melihatnya

"Namamu Dede ya?"

Deg

"Eh? Kok bisa tau?"

"Yuria kasih tau"

"Oh ya,namamu siapa?"

"Momo."

Entah kenapa percakapan ini membuatku agak canggung.

Tiba tiba seorang perempuan lewat di depan ruangan klub,seseorang yang sepertinya tidak asing untukku,ia mendorong pintu ruangan itu dan masuk ke ruangan

"Dede.."

"Hehh??!!"

Aku membalikkan kepalaku dan ternyata

"Ayo makan Dede,makanannya udah ada,kalian juga masa ngumpul terus disini?" Ucap Aria mengambil tanganku

"Eh Kerdil,keluyuran di sekolah,nanti hilang lho" ucap usil dari Yuria

"Hmph! Ayo pergi!"

Kami pun meninggalkan ruangan klub dan pergi ke dalam kamar

"Disini disiapin makanan?"

"Tentu saja! Kalau tidak kamu mau makan apa coba?"

Ucap Aria sambil memegang tanganku dengan erat seakan akan tak ingin melepaskanku,aku selama ini tak pernah merasakan bagaimana cewek memegang tanganku dan akhirnya disini aku merasakannya.

****

Kami pun sampai kepada ruangan kami.Aria yang tampaknya sudah lapar itu pergi menghampiri ke tempat makanan yang sudah disediakan oleh sekolah untuk kami

"Dede,makan hayo!" Sambil melambaikan tangannya dan mengarah kepadaku

"Yah yah.."

Kami pun makan bersama di sebuah kamar yang sunyi dan cuma ada kami berdua

Rasa canggung yang ada dalam diri ku masih terasa sampai sekarang,aku memang selama ini tak pernah bergaul dengan cewek apalagi sekamar,meskipun dia tak tau kalau sebenarnya aku ini laki laki tapi tetap saja aku merasa kalau dia perempuan dan aku adalah laki laki.

Aria makan sangat lahap sampai sampai makanannya belepotan sampai di pipinya,karena tak tahan aku mengambil tisu dan membersihkan makanan yang ada di pipinya itu.

"Aria,ada nasi dipipimu"

"Benarkah ?"

Tunggu

Aku ? Ngelap pipi cewek dengan posisi sedekat ini ? Sekarang ?

Memangnya para cewek ga malu apa di lap in kayak begini,biasanya kalau dikalangan cowok bisa dibully,tapi ini malah dibiarin dan

Kenapa malah aku yang duluan menawarkan hal memalukan ini ?!

"Lho? Kenapa ? Kok bengong ?"

"Hah? Oh..ahah maaf,tadi..aku.."

Sampai kehabisan kata kata,aku hanya memalingkan kepalaku kesamping dengan wajah yang memerah

"Dede kalo malu tambah jelek ya" ucap Aria sambil menyentuh pipiku dengan jari telunjuknya

"Aria,aku tuh ga suka digutuin"

"Yaudah deh maaf,sebenarnya aku mau bilang kalau Dede itu orang tercantik yang pernah aku liat hehee"

Lagi lagi dia menggombal,sebenarnya baru kali ini sih.Mendengar kata nya itu membuatku mengantuk,makananku juga sudah habis,aku beranjak dari meja makan dan pergi ke kasur untuk tidur.

Kasur para cewek memang empuk yah,atau kasurku yang dirumah terlalu keras?

Aku menarik selimut dan mulai menutup mataku

"Hug sleep !!!"

Aria melompat ke tempat tidurku,dia memelukku pada saat aku sudah memakai selimut dan bersiap untuk tidur.Tunggu

Dia memelukku dari atas ?!

Yang benar saja,ini membuatku malu,kenapa gadis kecil ini terlalu cepat akrab denganku?

Dia tertidur.

Aria tertidur sambil memelukku,mau bagaimana lagi aku pun menggeserkannya dari selimutku dan menggendongnya ke kasurnya

"Kayaknya,lo bakal jadi temen cewek pertama bagi gue..." ucapku sambil melihat Aria yang tertidur pulas di atas kasurnya yang empuk,aku pun juga tak ingin malam ini menjadi malam yang sunyi.Aku tertidur di malam pertama sekolah di dalam Asrama khusus perempuan.


°°°°°°°

Hauuuu!! Kelihatannya ada yang kurang peka disini! Tapi tenang,selagi Aria belum tau identitas aslinya,kisah ini belum selesai lho! Dimulainya saja sepertinya ragu kalau sekarang cerita ini sudah dimulai huehuueee

Terima kasih telah membaca kisah ini !! Selamat menanti kelanjutannya! ♡

I'm On A Girls Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang