ALWAYS

209 19 16
                                    

Genre : Chinese Romance

Author : nadakia

Sinar mentari memancar cerah, melewati celah jendela dan pintu rumahnya. Gadis itu baru saja keluar dari rumahnya dan memasuki mobil merah yang terparkir didepan ruamahnya.

Dihari yang masih pagi ini, gadis itu telah berpakaian rapi, dengan setelan kemeja hitam dan rok pendek selutut. Hari ini adalah hari yang paling spesial untuknya dan untuk seseorang.

Seseorang yang tak mungkin akan terlupakan olehnya. Tak akan pernah. Tak akan pernah dan tak akan pernah. Ia akan menemuinya hari ini. Karena ia sangat merindukannya. Walau ia tak dapat lagi, melihat senyumya. Tapi membayangkannya saja, itu sudah cukup melegakan.

Aku mencintaimu. Always.

***

Senyumnya melebar, ketika ia melihat seorang pria tampan yang sedang duduk sambil menulis pada sebuah buku di bangku taman. Entah kenapa, ia selalu merasa bahagia walau hanya memandang pria itu. Jantungnya terus berdegup kencang tiap kali bertemu pandang dengan pria bernama Huang Zhi Tao itu.

"Hai," sapanya kepada Tao.

"Hai." Tao meletakkan bukunya itu dan beralih menatap gadis cantik yang tengah menghampirinya. Ia tersenyum manis dengan menampakkan giginya yang tersusun rapi.

"Jangan tersenyum," ucap gadis bernama Zhang Li Yin yang duduk disamping Tao.

"Kenapa?" Tao mengernyitkan dahi.

"Karena aku bisa jatuh cinta lagi denganmu."

Tao tersenyum miring, "Kau tak mau mencintaiku lagi."

"Aku sudah terlalu banyak mencintaimu. Bahkan setiap hari. Setiap ketika bertemu. Aku selalu jatuh cinta lagi dan lagi. Aku tak mau jika cintaku sampai tak tersisa untuk orang lain, hanya karena aku memberikan semuanya untukmu." Li Yin memandang Tao sambil menahan senyum.

Tao menggeleng. "Aku tak takut. Aku bahkan siap mencintaimu setiap saat."

"Dasar panda." Li Yin menarik hidung pria bermata panda itu.

Tao kembali tersenyum kepada Li Yin sambil mengusap puncak rambut gadis itu.

"Sudah kubilang jangan tersenyum." Li Yin memasang muka cemberut sambil menatap Tao. "Jika kau seperti ini terus, aku akan...,"suaranya berubah tinggi, "aku akan semakin mencintaimu." Li Yin tersenyum, lalu melingkarkan tangannya ke lengan Tao. Ia lalu meletakkan kepalanya ke bahu Tao.

Pria itu hanya bisa tersenyum memandang tingkah gadis itu. "Kau tetap sama seperti dulu."

"Apanya yang sama?" Li Yin mendongak menatap wajah pria itu.

"Kau selalu mengatakan hal itu. Tak ingatkah kalau kau yang menyatakan cinta kepadaku duluan?"

"Aku memang mencintaimu, mau gimana lagi?" Li Yin kembali menaruh kepalanya ke pundak Tao sambil memejamkan mata. "Kau mau aku seperti gadis lain yang sok-sok gengsi menyatakan cinta. No, no, Mr. Tao. Aku tak tahan harus menahan rasa cinta kepada pria seksi sepertimu. Auramu terlalu kuat untuk menarikku."

"Kau terlalu jujur sebagai seorang wanita--Oh, bukan. Kau malah terlalu blak-blakan."

"Tapi, kau mencintaiku, kan?"

"Always, aku mencintaimu dengan hatiku, tidak dengan pikiranku."

"Aku mencintaimu dengan keduanya, Mr. Tao." Li Yin melepaskan tangannya dari lengan Tao dan beralih menggenggam tangan pria itu. "Kenapa kita tak pernah marahan, ya?"

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang