Hello and Good Bye

11 2 0
                                    

BRAKK

"Aduh, maaf mas saya nggak sengaja," ucap gadis yang tengah terduduk di lantai sambil mendongak.

Orang yang ditabrak menatap malas gadis itu, "Sekali lagi maaf ya mas, saya beneran nggak sengaja. Oh iya, saya Zahra Salsabila." Zahra menyodorkan tangannya sambil tersenyum manis.

Namun, lelaki itu melenggang pergi begitu saja tak perduli dengan ucapan Zahra. "Ish, mampus! Udah jam delapan lagi telat nih telat." Zahra segera lari menuju kelasnya sebelum dosen killer -menurutnya- itu memarahinya.

Zahra berhenti berlari didepan pintu, lalu membuka pintu itu secara perlahan. Dan dari situ terlihatlah wajah sang dosen yang kini sedang menatapnya dengan tatapan seperti macan yang ingin menerkam mangsanya.

"Zahra, sudah berapa kali saya bilang jangan pernah telat masuk kelas saya. Kamu pikir ini kampus nenek moyang kamu apa?!"

"Saya minta maaf, bu. Ta..tadi saya nggak sengaja nabrak orang jadi saya telat bu," jelas Zahra.

"Saya nggak perduli. Cepat keluar jangan masuk kelas saya hari ini!"

Zahra secepat mungkin keluar dari ruang kelasnya daripada dimarahi oleh dosennya itu. Dasar macan betina! pikir Zahra.

Zahra duduk dibangku taman kampusnya, dia berpikir kenapa dia sial sekali hari ini, "Nabrak orang, dikacangin, trus telat masuk kelas dan yang paling sialnya diamukin sama macan betina. Ya Tuhan sial banget gue hari ini. Ini semua gara-gara cowok sombong itu!" geram Zahra.

***

Hari sabtu yang menyenangkan bagi Zahra, karena apa? Karena hari ini dia libur kuliah dan kalaupun hari ini masuk Zahra memutuskan tidak mau kuliah, karena malas bertemu dengan si dosen killer itu.

''Daripada bosen mending ke mall aja deh siap-siap dulu deh kalo gitu'' pikir Zahra. Zahra segera keatas menuju kamarnya untuk siap-siap.

Dengan menggunakan kaos berwarna putih polos, hotpants berwarna biru navy, jaket denim yang berwarna senada dengan hotpantsnya, dan dipadukan dengan tall boots berwarna coklat dan jangan lupa rambut hitamnya yang ia gerai, membuatnya semakin terlihat cantik.

Perfect! pikirnya.

"Ya Allah, gue cantik banget ternyata. Dari dulu lo kemana aja sih, Ra. Baru sadar kalo lo itu cantik. Nggak heran banyak yang suka sama gue," ucap Zahra narsis saat ia sedang berkaca.

"Ah iya tas sama kacamata gue!" Segera Zahra mengambil kedua barang yang ia lupakan itu.

"Lo belum tua Zahra tapi kok udah pelupa sih, untung aja gue cantik jadi gak masalah deh," pikir Zahra.

Setelah barang itu diambilnya, ia segera melakukan mobilnya menuju mall.

Setelah memarkirkan mobilnya di basement Zahra segera menuju ke caffe.

Zahra mengambil tempat duduk dekat jendela. "Selamat siang, mau pesan apa mbak?" tanya salah satu waiters.

"Milkshake strawberry dan cheesecake satu ya mbak."

"Ditunggu ya mbak,"  Zahra mengangguk dan terseyum.

Zahra segera mengeluarkan iPhonenya dan membuka aplikasi Line. Kening zahra mengkerut saat ia tahu Aulia -sahabatnya- menchatting dia.

Aulia: Zahra

Zahra: Apaan Aul?

Aulia: Lo harus hati-hati sama cowok yang mukanya ganteng tapi ekspresinya datar kek tembok Cina!

OUR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang