Disclaimer: Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Pair: NaruSasu slight NaruFemIta
Rated:T/M
Genre:hurt, angst
Warn:boyslove, Mpreg, genderswitch, ooc, oc, abal, typo(s)
***
Chapter5:
Tears.
By:
Cacacillya
___________________________
New York City, Amerika Serikat.
__________________________________Sasuke telah sampai di New York. Saat ini ia berada di Apartemen kawasan New York City. Sebuah Apartemen mahal seharga 345 milliar. Ditemani sekertaris pemuda itu ─Kakashi Hatake ─ yang saat ini tengah sibuk merapikan pakaian-pakaian serta beberapa barang miliknya.
Sedangkan Sasuke sendiri, ia hanya berdiri mematung menatap gedung-gedung tinggi yang terlihat dari jendela kamar.
"Apa Presedir menginginkan sesuatu?" tanya Kakasih sopanーia telah selesai merapikan barang-barang Sasuke.
Sasuke menggeleng. "Tinggalkan aku sendiri. Aku ingin beristirahat," jawab pemuda itu seraya merebahkan diri di atas tempat tidur king size berseprai putih.
"Ha'i ... Jika butuh sesuatu, panggilah saya, Presedir," ucap Kakashi sambil membuka pintu kamar atasannya. Pria lajang berusia 34 tahun itu menoleh sejenak ke arah Sasuke yang tengah memejamkan mata. "Selamat beristirahat, Sasuke-sama," ujarnya seraya menutup pintu dengan pelan.
Setelah kepergian Kakashi, air mata yang sejak tadi ditahan Sasuke kini lolos begitu saja membasahi kedua pipinya.
Aku merindukanmu ....
_________________________________
Tokyo, Jepang. Konoha.
________________________________"Selamat pagi, Naruto-sama," sapa beberapa karyawan pada lelaki pirang yang baru saja memasuki gedung Rasengan Corp.
Naruto hanya mengangguk sebagai jawaban. Tidak ada senyum yang biasa terlihat menghiasi wajahnya kala mendapat sapaan dari bawahannya. Yang terlihat hanya wajah dingin dan datar dari putra bungsu Namikaze Minato tersebut.
Hal itu membuat para karyawan heran, ada pula yang menunduk takut. Karena tidak pernah sekali pun mereka melihat wajah atasannya yang seperti saat ini.
Naruto tidak peduli akan reaksi karyawannya. Lelaki itu terus saja berjalan, lalu berhenti di depan life khusus dirinya. Ia menekan tombol naik. Dalam waktu beberapa detik pintu lift itu terbuka. Ia langsung masuk, dan menekan tombol yang mengarah ke angka 5.
Tidak butuh waktu lama, pintu lift kembali terbuka. Naruto bergegas keluar, dan berjalan ke arah ruangannya. Ia membuka pintu ruangannya agak kasar.
"Gaaah! Kau membuatku terkejut, idiot!" cetus Tenten ─sekretarisnya.
Wanita manis berusia 24 tahun yang menjadi sahabat Naruto itu cukup terkejut mendapati pintu yang dibuka secara kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Love Me. (DONE)√
Fanfiction"Aku selalu memperhatikanmu, aku selalu mencari perhatian darimu, dan aku selalu berusaha membuatmu sadar jika selama ini aku mencintaimu. Di akhir keputusanku, aku ingin mengatakan perasaanku padamu. Tapi, aku terlambat, dan aku pun sadar sela...