dua

2.4K 439 47
                                    

Luke sempat berpikir selama beberapa detik. Otaknya memikirkan, Kenapa Elsa harus dititipin ke gue? Kenapa nggak ke tetangga yang lain aja? Tapi, sebagai tetangga yang baik, Luke harus menerima amanah ini.

"Iya, nggak papa," dusta Luke sambil tersenyum. "Biar gue ada temen juga di rumah."

"Oke, deh, kalau gitu," kata Nick, lalu menatap Elsa. "Papa pergi dulu, ya. Jangan nakal. Nurut sama Om Luke."

"Oke, Pap." kata Elsa mengangkat jempol kanannya.

Setelah Nick meninggalkan rumahnya, Luke kembali melihat lantai yang kotor karena jejak kaki Elsa dan mulai membersihkannya. Sementara itu, Elsa berlari menuju ruang keluarga dan langsung menyalakan TV.

***

Luke terbangun dari tidur sore dan mimpinya, yang lagi-lagi, tentang berperang dengan Captain America dan empat pinguin Madagascar di kutub utara. Terdengar suara langkah kaki yang membuat Luke langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Kamu udah beres-beres, kan?" tanya Emma yang membawa kantung kresek di tangannya sambil duduk di sofa.

Luke merubah posisinya menjadi duduk. "Udah,"

"Nyuci baju?"

"Udah,"

Emma tersenyum dan memberi kantung kresek yang sejak tadi ia pegang kepada Luke. "Yaudah, ini aku beliin kamu nasi goreng. Kamu belum makan, kan?"

"Tau aja," kata Luke tersenyum lebar sambil mengambil kantung kresek itu. "Makasih, yang."

Saat Luke baru saja memakan dua suap nasi goreng, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Luke menaruh kotak nasi goreng di meja dan mulai melihat sekelilingnya. "Eh, kamu liat Elsa nggak?"

Emma, yang sedang menonton TV, menoleh ke arah Luke. "Elsa? Dia emang ke rumah?"

"Iya. Tadi Nick ada perlu, terus nitip Elsa," kata Luke. "Apa mungkin dia udah pulang?"

"Coba kamu ke rumahnya."

Luke bangkit dari sofa dan langsung menuju rumah Nick. Setelah berada di depan pagar rumah Nick, Luke tidak melihat mobil Nick yang biasa terparkir di garasi rumahnya. Luke yakin kalau Nick belum pulang. Entah mengapa Luke mulai merasa panik. Dia mulai memikirkan hal-hal yang kemungkinan terjadi pada Elsa yang malah membuat dirinya takut.

"Nick belum pulang. Mobilnya nggak ada." kata Luke yang baru saja kembali dari rumah Nick.

"Kamu udah coba ketuk pintunya?" tanya Emma yang masih duduk di sofa.

"Pagernya digembok," jawab Luke sambil duduk di samping Emma.

"Lah, terus Elsa kemana?" tanya Emma kembali. "Anak orang, lho, itu. Kalau sampe hilang, gimana?"

"Iya, aku tau itu anak orang, bukan anak gorila."

"Jangan bercanda deh. Nggak lucu."

"Aku nggak lagi bercanda."

Emma memutar bola matanya. "Yaudah, kita cari aja dulu. Siapa tau dia ada di kamar."

Emma kemudian berjalan menuju kamar utama, atau dengan kata lain kamarnya dan Luke, di lantai dua. Luke terlihat mengikutinya di belakang. Setelah sampai di kamar, mereka berdua tidak menemukan Elsa di sana. Mereka mencoba mencarinya di kamar mandi dan lemari di kamar. Namun, hasilnya nihil.

Luke dan Emma terus mencari anak tetangganya itu di seluruh ruangan dan lemari yang ada di rumah mereka. Saat mereka sedang mencari Elsa di halaman belakang rumah, seseorang mengetuk pintu rumah mereka.

"Mampus. Itu pasti Nick." kata Luke yang menatap Emma dengan panik.

"Yaudah, bukain dulu gih. Biar aku yang cari." kata Emma yang kini berjalan menuju gudang.

Dengan langkah yang terburu-buru, Luke berjalan menuju pintu depan. Setelah Luke membuka pintunya, ia melihat Nick yang tersenyum padanya. "Lama banget bukanya."

Luke tertawa hambar. "Iya, maaf. Gue abis..."

"Abis apa?" tanya Nick mengerutkan alisnya.

Nick kemudian memerhatikan wajah Luke yang terlihat kelelahan. Dia pun tersenyum sambil mengangguk, seakan mengerti sesuatu. "Oh, lo abis itu, ya."

"Eh? Ng-"

Nick menepuk-nepuk pundak Luke. "Gue tau kalian lagi usaha. Gue doain supaya yang tadi berhasil."

"Gue nggak abis-"

"Hai, Nick! Mau ngambil Elsa, ya?" tanya Emma yang tiba-tiba datang sambil menggendong Elsa yang sedang tertidur.

Melihat Emma menggendong Elsa, Luke menghela napas lega dan bersyukur karena Emma telah menemukan anak tuyul itu dan juga menyelamatkannya dari obrolan canggung tentang itu dengan Nick tadi.

"Eh, iya, nih," kata Nick, lalu mengambil Elsa dari Emma dan menggendongnya. "Tumben dia tidur jam segini? Biasanya masih kesana-kemari."

"Dia capek mungkin tadi siang abis main sama Luke. Iya, kan, yang?" kata Emma sambil mengusap lengan Luke.

Luke, yang sejak tadi melamun memikirkan dimana Emma menemukan Elsa, sedikit terlonjak. "Eh? I-iya."

"Oh, tapi Elsa nggak sleepwalking, kan, tadi?"

Luke dan Emma saling melirik satu sama lain. Luke sekarang mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Elsa sehingga dia bisa hilang tadi. Elsa memang tertidur dengannya di sofa tadi setelah menonton Upin & Ipin.

"Nggak, kok," jawab Luke sambil menggelengkan kepalanya.

"Bagus deh. Dia kadang memang suka sleepwalking. Gue aja sampe panik pas tiba-tiba dia nggak ada di tempat tidurnya," jelas Nick, lalu menghela napas. "Yaudah, deh, gue pulang dulu. Makasih, ya, udah jagain anak gue."

Setelah Nick beserta Elsa sudah meninggalkan rumahnya, Luke dan Emma langsung menuju ruang keluarga dan duduk di sofa dengan wajah yang terlihat lelah. "Kamu nemu Elsa dimana tadi?"

"Di gudang," jawab Emma sambil menyandarkan kepalanya di pundak Luke. "Aku baru tau anak itu suka sleepwalking. Untung dia nggak jalan sampe keluar rumah."

Luke menyandarkan kepalanya di kepala Emma. "Mudah-mudahan anak kita nanti nggak kayak gitu."

"Amin." kata Emma yang menyingkirkan kepalanya dari pundak Luke, lalu beranjak dari sofa.

"Mau kemana?" tanya Luke.

"Mau mandi," jawab Emma singkat sambil berjalan menuju tangga.

"Aku ikut, ya? Kita mandi bareng aja, gimana?" kata Luke yang sudah berjalan mengikuti Emma ke lantai dua.

***

Yha luke ikut ikut aja

Ngapa gua ngetik chapter ini sambil senyum senyum sendiri

Ngapa juga gue ngebayangin yang jadi nick itu cole sprouse

Jangan lupa vomment yha guys

Ku cinta kalian muah

P.s. kali ini gue ga mimpiin arzay lagi tapi mimpiin luke yang ikut gue ke kampus sambil bawa ikan koi di toples oke sip

Lemma // lrhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang