7.Demi kebaikan

7.1K 288 0
                                    

Happy Reading Guys
VOTEE!! :-D


Aku memasuki rumah, kulihat ada dua orang yang kubenci.dengan lenggang aku memasuki tanpa memperdulikan mereka

"Hai sayang, Mami pulang nih"

Aku tidak memperdulikan Mami

"Sayang.."panggil Mami

"HEH! Anak kurang ajar! Dipanggil malah pura pura gak denger!"Bentak Papi

"Gua Capek"

Gaklama Tangan ku ditarik sama Papi.

"Berani ya kurang aja! Kamu pikir kamu siapa HA!"bentak Papi

"Sakit PI!"

"Cepet minta Maaf! Atau-"

"Atau apa Pi?Papi mau mukul aku lagi?mau tampar! TAMPAR NIH TAMPAR!"pekikku

"KAMU IN-"

Tangan Papi hendak menamparku namun ditahan Oleh Mami.

"Kenapa ditahan?Katanya Papi benci aku dari kecil, Ayo pukul sini, gak beranikan.Lagian Papi kan udah cerai, kenapa masih disini,Dan kenapa Mami balik?gak sekalian aja gak usah pulang? Masih inget anak? HA?"jelasku

PLAK!

Ternyata Papi berhasil menampar Pipiku, tepat mengenai Bibirku hingga darah segar berhasil menetes dari bibirku

"LEO!"pekik Mami

"Bagus Pi,tampar lagi, gak sakit!"Pekikku

Satu tamparan hendak diberikan kepadaku, namun lagi lagi ditahan oleh Mami.

Keinginanku untuk pulang tidak jadi, aku memutuskan untuk keluar rumah.Namun kulihat seseorang sudah berada disamping depan rumahku

Dilan?

"L-lu?"

"Ikut gua"pintanya

"Ngapain sih lu disini,Pergi gak!"

Dilan mengangkat daguku hingga memperlihatkan Bibirku yang masih mengeluarkan darah.Sadar akan perlakuannya aku menepiskan tangannya dengan kasar.

"Lu berantam sama Orang tu-"

"Bukan urusan lu"

Dengan cepat aku membuka Pintu mobilku, namun Shit kunci mobilku tertinggal didalam rumah sialan itu.

"Ikut gua sebentar, gua mau ngomong sama lu"sahut Dilan

"Kemana sih! Gua gak mau ah"jawabku

"Cafe gua, bentar doang,gua tau lu ada masalah, gua cuma mau bantu lu doang"sahutnya

Dari pada gua jalan tanpa tujuan, yaudah deh gua ikut dia bentar.lagian diCafenya ini, gak bakalan diapa apain juga.

Anjir! Pikiranlu kenapa Stell?

Aku mengangguk pelan.dan naik kemobilnya menuju Cafenya.


-CAFE-

"Mau minum apa?"tanyanya

Aku menggeleng cepat.dan kulihat dia meninggalkan tempat entah kemana.aku memandang pemandangan dari atas sini, Cafenya memang bagus, cukup tinggi, karena dua lantai.Dilan membawaku duduk di Balkon, Orang juga memilih duduk di Balkon Cafe karena pemandangnnya.

"Nih"

satu suara membuat lamunanku membuyar.Dilan membawa semangkok Es batu dan lap kecil

"Buat apa"tanyaku

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang