16.Where?

4.5K 204 10
                                    

Hai guys,i'm back.sebelum baca jangan lupa VOTE yah.



Dilan POV

"Gua pulang ya..?"ucapku kepada Stella

Dia yang tadi posisinya tiduran di pahaku langsung bangun dan menatapku.

"Kok cepet banget sih, kamu baru Satu jam disini,trus mau pulang gitu aja!?"ucapnya dengan manyun

"Kan ada Reyvan yang jagain kam-"

"Gak mau!"

Dengan cepat dia memotong pembicaraanku.

"Hmm,besok lu harus cek-up kedokter ya, siapa tau dokter udah ngijinin lu buat sekolah"ucapku

"Tapi kamu anterin aku ya?"

"Setelah aku pulang sekolah ya?"ucapku

"Oiya, tadi ada orang yang ngaku ngaku sebagai Papi aku,trus dia ngajak ngobrol aku gitu,katanya aku punya Mami dan katanya dia mami aku baik banget,aku pengen banget ketemu sama Mami aku tapi kata dia kalau aku ingin menemui Mamiku aku harus-"

"Stella... Gua minta maaf harus bahas ini, tapi Mami lu udah gak ada"ucapku

"Mami ku masih hid-"

"Stella mendingan lu istirahat ya,gua harus pulang,besok kita bakalan ketemu lagi kok"ucapku

"Yaudah deh, hati hati ya"ucap Stella

Aku bangkit dari kasurnya ,menyelimuti Stella dan pergi kekamar Reyvan untuk berpamitan.Sepertinya Stella belum bisa mengiklaskan kepergian Maminya.Semoga saja ingatannya cepat memulih.

Leo Wijaya POV

"Iya harus menandatangani surat pemindahan hak waris,dan kau harus tau ,aku membohongi anak itu bahwa Lena masih hidup, itu cara yang bisa kita lakukan Ana"

"Hahaha, kau memang hebat,dengan ini kita bisa memiliki semua Harta itu"ucap Ana

"Aku akan terus mendekati Stella,mumpung dia masih lupa ingatan,dan agar dia dapat percaya kepadaku lalu aku akan mengambil waktu yang tepat agar dia mau menandatangani surat ini, lalu aku akan membawa Reyvan pergi dari sini"ucapku

"Bagus Leo, bagus,dengan begitu kita bisa berkuasa atas segala hak waris itu,kita akan buang anak itu jauh jauh,kita kan tinggalakan dia sendiri disini"

"Besok pagi aku akan datang dan mengajaknya makan siang"ucapku

"Bagaimana dengan Reyvan?apa dia mengijinkannya?"tanya Ana

"Urusan itu gampang,kita liat besok, pasti Stella akan menandatangani surat pemindahan warisan itu"ucapku

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Aura POV

Seusai bell pulang sekolah, aku membereskan buku ku dan memasukannya kedalam tas.aku melihat Dilan cukup tergesah gesah.

"Gua nebeng dong Dil, kita kan searah"ucapku

"Em, sorry ya,kayaknya gak bisa deh, soalnya gua mau jemput Stella dan mau nganterin dia buat Cek-up, kapan kapan aja ya?"jawabnya

Stella lagi, stella lagi, apa hanya dia yang ada dipikiran Dilan.Kenapa sih Stell, lu gak bisa liat sahabatlu bahagia?gua gak akan biarin Dilan nganterin Lu cek-up. Liat aja.

"Akh!! Aduh! Sakit!"ucapku berbohong

Tepat saat itu juga Dilan berbalik dan kaget melihatku yang sudah terduduk dilantai.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang