Jieuna' wooyoung
'Ya?' Jieun
Wooyoung langsung melepaskan jaketnya dan memasangkannya ke diriku.
Ya.ya.ya mengapa aku sangat malu kenapa aku sesak nafas?? Sepertinya aku lagi mau sakit sepertinya.
'Kamu kedinginan kan?' Wooyoung
'Ah tidak. Aku sudah memakai jaket kok' jieun
'Bagaimana bisa jaket itu menghangatkan tubuhmu.' Wooyoung
'Sudah pakai saja' wooyoung
'Oppa... Terima kasih banyak' jieun
Kalau aku lihat lihat ternyata wooyoung ini orangnya yang sangat baik.
Sepertinya aku akan salah paham dengannya kalau sifatnya seperti ini terus kepadaku
Aku salah paham terhadapnya...
Tidak ini tidak boleh terjadi. Mana mungkin ia menyukai ku. Kau bodoh ji-eun.
Kamu pun sudah sampai di gedung.
'Oppa ini jaketmu, terima kasih. Tubuhku sudah lebih hangat sekarang. Terima kasih banyak'
'Tapii kan kau akan tidur disini malam ini. Dan kamu juga gak punya selimut kan. Sudah bawa saja.' Wooyoung
'Tidak oppa. Aku takut aku salah paham. Lagi pula kamu sudah baik banget tadi sudah mau meminjamkan jaketmu. Jadi sudah yaa makasih aku duluan. Selamat malam'
Aku pun meninggalkan nya dengan cepat karna aku takut ia melawan ku dan menyuruh aku mengambil jaketnya.. Seperti drama korea yang sering lakukan hahhaa. Aduh aku terlalu banyak nonton drama sepertinya. Mana mungkin aku bisa seperti di tv.
Aku mencoba tidurr tetapi tidak bisa. Aku sudah mencoba sekitar setengah jam tetapi tetap saja nihil.
'Aahh aku tidak tahu kalau ruangan ini suhunya sangat dingin. Jaket ku mana bisa menghangatkan. Bagaimana aku tidur malam ini? Mengapa aku memberikan jaketnya kepadanya lagi.
Iya jelas aku harus kembalikan aku tidak mau menganggap kalau dirinya menyukai ku. Bagaimana kalau ternyata sebenernya dia hanya menganggapku hoobae saja (junior) bagaimana kalo emng sifatnya baik ke semua orang? Ya lee ji eun anggap saja percuma jaketnya tidak akan bisa menghangatkan tubuhku kalau untuk tidur. jadi tidak ada yang perlu aku sesali kan.' Aku bersugesti untuk tidak ada penyesalan[wooyoung]
aku menyukainya. Aku tidak bisa lepas darinya. Bahkan saat dia mengembalikan jaket ku aku masih tidak bisa melupakannya. Karena aku khawatir aku melihatinya dari pintu dan membuka sedikit pintu agar kedengaran apa yg dia omongin. Ya aku mendengarnya semua.
Aku membawa selimut di mobil ku! Lebih baik ku ambil buatnya. Saat aku mengintip aku sudah melihat dia sudah tertidur. Aku tidak mau mengganggunya jadi aku masuk ke ruangannya dan memakaikannya selimut.
'Jieunna. Kamu gak salah paham. Aku baik ke kamu karna aku emang suka sama kamu. Aku mencintai mu. Ku harap kau tau itu.'
Lalu aku meninggalkannya dan aku menutup pintunya tidak rapat. Aku pun meninggalkannya dan kembali latihan untuk memperisiapkan debut ku.
Setelah 1 setengah jam latihan aku kembali keruangannya. Mengecheck bagaimana dia sekarang.
Aku pun masuk dan melihat sebungkusan obat.'Ya! Apa apaan ini mengapa ia meminum obat tidur-_- mengapa dia sangat lalai. Apakah ia tidak takut diapa-apain oleh orang lain' wooyoung
Aku pun mengunci pintu itu dari luar. Hanya jaga-jaga perlindungan buat dirinya sendiri.
Aku pun balik ke tempat latihan ku
Berhubung kita sudah mau debut, pihak ent kami menyediakan 3 ruangan untuk tidur. Masing masing kamar berisikan 2 orang. Dan roomate ku chansung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Close Your Eyes
FanfictionPerjuangan seorang perempuan yang mengejar mimpinya debut sebagai artis. Pada saat sedang merangkai mimpinya itu tibatiba ia jatuh cinta untuk pertama kalinya, ia jatuh cinta kepada seniornya. Namun, sayangnya jalan percintaan ini lah yang membuat m...