Aku berdiam diri di atap. Tertidur diatas matras yang memang selalu tersedia di atap, matras tersebut di sediakan oleh murid-murid yang penuh dedikasi untuk bolos dan menyebut diri mereka sebagai 'Asosiasi Bolos Remaja'. Mereka menyediakan fasilitas tersebut untuk mendorong kaum muda menikmati masa remaja mereka ditengah sibuknya kegiatan pengajaran sekolah. Mulia sekali.
Tapi bukan itu alasanku berada disini.
Mrs. Ahn yang masih berbulan madu menyebabkan jam pelajaran bahasa jerman kosong. Para murid lelaki di kelas masih dilanda kegalauan karena masalah Mrs. Ahn yang telah menikah, sehingga aku pun memutuskan pergi ke atap. Galau sendiri lebih baik daripada ramai-ramai.Aku menutup mata. Menikmati setiap hembusan semilir angin dingin awal musim semi yang menerpa wajahku. Daun-daun yang tertiup angin berjatuhan dengan dramatisnya.
Semuanya terlihat begitu melankolis dimataku. Sepertinya memang benar jika seseorang yang tengah dilanda galau selalu puitis seperti ini.
Apalah dayaku yang tak kuasa menahan rasa gundah dalam dada ini. Aku bagaikan daun-daun yang terhempas angin tadi. Yang jatuh menuju tanah tanpa bisa menyalahkan angin.
Sama sepertiku, jatuh cinta dan galau tanpa bisa menyalahkan Baekhyun. Ohh malang—
"Hey, apa-apaan dengan narasi itu? kita dalam fanfict Humor-gaje bukan drama. Bego!"ujar Sehun.
Aku berjenggit kaget ketika dia menempelkan minuman dingin di jidatku. Setelah itu Sehun pun menarik minuman tersebut dari jidatku dan menyodorkannya padaku.
Aku terbangun dari posisi tidurku, merubahnya menjadi posisi duduk.
"Aku kan sedang galau, dan hey kenapa minumannya ini?" Lalu bertanya sembari melihat minuman fanta di tanganku."Hanya ada minuman ini dikantin." Jawab Sehun yang kemudian ikut duduk disebelahku.
Hening.
"Kenapa kau menempelkannya di jidat seksiku? biasanya dalam drama romantis mereka menempelkannya di pipi." Tanyaku, yang sebenarnya pun tak terlalu ingin tahu jawabannya. Tetapi hanya saja aku tak terlalu suka suasana hening.
"Jijik tahu. Gay juga pilih-pilih lah." Jawab Sehun sambil meminum fanta-nya. Aku menyergit aneh kala sehun dengan santainya meminum minuman dingin di cuaca seperti ini.
"Dih gay bangga." Sahutku sembari memainkan minuman fanta-ku. Gelinding kanan, gelinding kiri, stop. Lalu kudekap minuman tersebut dengan erat, penuh cinta dan kasih sayang. Supaya minumanannya gak dingin lagi.
"Bukannya kau juga gay?" Tanya sehun sembari menyergit aneh, antara aneh masalah per-homo-an ku atau karena melihat tingkah absurdku.
"Aku masih tak yakin jika Baekhyun laki-laki." terangku agak ngotot.
"Bukannya kau sudah melihatnya sendiri kemarin?" Sehun bertanya.
"Iya. Tapi tetap saja, Siapa tahu dia itu perempuan tomboy," jelasku
"Maksudku... memang benar Yura noona sudah bilang kalau sekolah tak akan membiarkan hal ini jika memang mempunyai murid seperti itu. Tapi siapa tahu Baekhyun punya kuasa tersendiri." Lanjutku panjang lebar menyela Sehun yang hendak berbicara.
Sehun menghela napas, "Kau ngotot sekali. Kenapa kau tidak buka saja celananya atau raba dadanya."
"Itu nekat, bro! Dan lagi aku masih belum bisa bertemu dengannya sampai sekarang. Dia terus menghindariku, kau tau?"
"Ya terserah lah." Tanggap Sehun sembari memainkan ponselnya, dia kemudian tersenyum dan mengetikan sesuatu disana.
Hanya tiga hal yang mampu membuat Sehun tersenyum, yaitu; Luhan, Miranda Kerr, dan bubble tea.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fujoshi [CHANBAEK]
Fanfic[COMPLETED] Kaum Pelangi. Sesama Jenis. Gay. Chanyeol tak pernah mengerti apa yang terjadi dengan otak pintar kakaknya sehingga sangat suka dengan percintaan kaum gay. Namun alangkah sialnya-atau malah beruntung, ia mendapatkan dirinya telah jatuh c...