[Namaku Park Yura, Ini bukan kisahku dan juga bukan tentangku, Namun jika tanpaku cerita ini takkan pernah ada.]
.
.
.Terlihat seorang perempuan memasuki sebuah kamar. Hanya butuh beberapa detik untuk membuat ia terkejut dengan pemandangan di dalam kamar tersebut.
Menyergit heran tatkala mendapati tangannya yang kosong. Lalu mendengus ketika melihat sapu ia cari tergeletak dilantai, ia tadi menjatuhkannya tanpa sengaja karena terkejut. Ia lalu mengambil sapu tersebut dengan gerakan agak tak ikhlas.
"Kenapa kamar ini kotor sekali?!" gerutunya sebal dengan diiringi helaan napas.
Yura, nama perempuan tersebut langsung tertuju pada pojok kamar yang banyak terdapat pakaian kotor menggunung.
Ia menghampiri tumpukan pakaian tersebut dan dengan spontan menutup hidungnya tatkala bau yang tak sedap menguar dari sana.
"Astaga sudah berapa tahun ia tak mencuci bajunya?" Yura berusaha memindahkan pakaian-pakaian tersebut kedalam keranjang cucian besar yang ia bawa sembari menahan napas.
Sesekali menyergit jijik ketika menemukan beberapa pakaian dalam yang bahkan terdapat cairan kental yang sudah mengering.
Mempunyai adik yang sedang dalam masa pubertas dan jorok sungguh mengerikan!
Selesai dengan pekerjaan yang membuatnya mual, ia pun langsung membersihkan yang lainnya.
🍂
Yura terduduk diatas ranjang. Lelah karena membersihkan kamar adiknya. Sekarang kamar tersebut sudah terlihat bersih walaupun belum sepenuhnya ia bersihkan.
Setidaknya jauh lebih baik daripada waktu tadi pertama ia masuk. Pasalnya tadi kamar yang di sebut kamar oleh pemiliknya—Park Chanyeol, benar-benar tak terlihat seperti sebuah kamar.
Pakaian yang menggunung dan berserakan diatas teve, ranjang, dan bahkan keranjang pakaian yang berada di kamar mandi pun sudah seperti mau membludak.
Sampah camilan yang berserakan, bekas makanan yang kebanyakan junk food mengeluarkan perpaduan aroma yang luar biasa, luar biasa busuk.
Dan masih banyak hal lainnya yang begitu mengerikan dari kamar ini.
Ugh! adiknya itu benar-benar jorok! bagaimana ia bisa tahan dengan kamar yang seperti ini? Yura membatin heran
"Coba saja kalau aku tak pulang seminggu lebih awal, mungkin saja kamar ini sudah menjadi tempat sampah!"
Ia memang memilih untuk pulang seminggu lebih awal dari Jepang atas paksaan ibunya yang menyuruhnya menemani adiknya karena para pelayan belum selesai dari liburan hari natalnya, biasanya mereka kembali bekerja di pertengahan musim semi.
"Ibu terlalu lama memberi mereka libur, dan membuatku harus bekerja," gerutu Yura karena sudah hampir seminggu bersih-bersih dan memasak, dan sekarang ia baru sempat membersihkan kamar adiknya.
Yura menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Kreek... terdengar bunyi dari lehernya.
"Aaa...leherku!"
Ia memijat tengkuknya, lalu menutuskan untuk beristirahat sebentar. Ia pun merebahkan tubunya di kasur king-size milik adiknya.
Belum sempat ia menutup mata, hidungnya mendeketsi bau yang tak bisa di ungkapkan oleh kata-kata, seperti percampuran antara bau keringat dan bau iler mengering yang tajam, bau apek yang lembut, dan beberapa bau yang tak bisa dijabarkan secara teoritis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fujoshi [CHANBAEK]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Kaum Pelangi. Sesama Jenis. Gay. Chanyeol tak pernah mengerti apa yang terjadi dengan otak pintar kakaknya sehingga sangat suka dengan percintaan kaum gay. Namun alangkah sialnya-atau malah beruntung, ia mendapatkan dirinya telah jatuh c...