11. Author POV : Perjanjian diatas materai.

1.5K 51 3
                                    

Muthia dan kennan cocok sekali ketika berakting didepan semua keluarganya baik aga maupun freya percaya. Bahwa mereka saling mencintai.

Mereka selalu mengumbar keromantisannya. Tapi didalam lubuk hati muthia, ia merasa bersalah dan muak dengan sandiwara yang harus menjauh dari aga dan bermanis ria dengan kennan.

"Pinter banget sih lo jadi aktor depan kakek." Ketus muthia saat sudah sampai kamar kennan langsung duduk disofa. Ia mengajak muthia, meminta ijin kepada keluarganya tadi saat sedang mengobrol seru.

Kennan tidak menggubris ia malah mengambil sesuatu dalam kopernya. Amplop warna cokalat yang ia buka lalu ia keluarkan isinya.

Selembar kertas dengan sebuah pulpen yang ia kasih ke muthia, muthia mengerit lalu membaca perjanjian itu.

"Ada 10 perjanjian disitu. Kamu baca baik baik." Muthia menatap tak percaya.

"Gila lo niat banget sih?!" Katanya sambil membaca dengan kencang.

PERJANJIAN TERTULIS

1. Pihak kedua tidak boleh berdekatan atau memiliki pacar diluar pernikahannya, sampai pihak pertama mengajukan surat cerai.

"Pihak kedua siapa? Dan pihak pertama siapa?" Tanya muthia tidak mengerti isi perjanjian ini.

"Pihak kedua, istri. Dan pihak pertama, suami." Kennan acuh lalu menyenderkan badannya ke dinding.

"Gue ga setuju sama opsi pertama!" Muthia mencoret lalu menulis sesuatu.

"Nih yang bener, pihak kedua boleh berhubugan dan berdekatan dengan seseorang pria asalkan tidak diketahui pihak pertama." Ketus muthia kesal.

Kennan mendengar dengan baik, "oke, kalau kamu ketahuan. kamu akan mendapatkan hukuman apapun dari saya."

"Lha kok gini ga ada namanya hukum hukuman!" Muthia tidak menyangka selicik itu otak kennan.

"Makannya jangan main coret coret isi perjanjian, udah lanjutin bacanya."

"Terus opsi pertama apa berlaku sama lo?" Tanya muthia, kennan mengangguk. Muthia lega, "tapi kenapa ga ditulis?!"

"Itu opsi kedua! Baca." Muthia menuruti perintah kennan.

2. Pihak kedua tidak boleh mempunyai pasangan dan berdekatan melampaui teman selama pernikahan berjalan.

"Oke gue setuju." Muthia mengangguk.

3. Pihak pertama dan kedua tidak saling mencampuri urusan masing masing.

4. Pihak pertama dan kedua akan bersandiwara dihadapan kedua keluarganya.

5. Melakukan hubungan suami istri kalau pihak kedua mengizinkan.

"No! Big no! Tidak ada hubungan suami istri sama sekali dalam pernikahan. Gue bakalan ngasih ke suami yang gue cintai sepenuh hati." Ketus mutia, apa apaan ini perjanjian.

"Menarik sekali, muthia. Jika kau tahan."

"Gue bakalan bertahan, lihat saja siapa yang akan tergiur duluan dengan tubuh masing masing. Kalaupun ga tahan gue bakalan ngelampiasin ke aga. Dia seorang pria yang baik untuk masuk dalam tubuh gue."

Kennan yang mendengar itu langsung menarik tangan muthia lalu menggenggamnya dengan penuh emosi, rahang yang kuat serta tatapan tajam langsung ia sorot pada muthia.

Sedangkan muthia kaget, badannya bergetar ia takut kennan melakukan hal macam. Ingat muthia ini dikandang dia, dasar bego.

Sambil mendengar ringisan muthia, "aku ingat kan kepada kamu, jangan pernah berdekatan dengan siapapun apalagi aga. Aku jamin semua yang bikin kamu bahagia akan aku hilangkan secara satu satu berawal dari kakek. Bagaimana?" Suara itu sangat mengintimidasi dan tegas. Muthia diam, ia tidak habis pikir kalau kakek membencinya. Kemudian mulai membaca lagi dengan kencang.

The Perfect Wife [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang