Biru elektrik

389 6 2
                                    

Kini tinggal menunggu hari hari menjelang wisuda. Hubungan ku dengan putra pun selesai.Bisa dibilang wisuda hari terakhir aku bertemu dengan Syafiq. Aku harus jujur kepada Syafiq .aku tak mau membohongi diriku seumur hidup, menjadi pecundang seumur hidup .

Kebaya wisuda ku berwarna biru elektrik , aku belikan Syafiq dasi berwarna senada. Dan ku bordir kan. Namanya di dasi tersebut.

Satu hari sebelum wisuda. Ku tugas lam tukang Ojeg mengantarkan dasi itu kepada pos satpam sekolah dengan tujuan untuk Muhammad Syafiq alfarizy.tapi sampai jam pulang sekolah kulihat paperbag berisi dasi itu masih berada di pos satpam. Dan yg membuat dada ku semakin sesak adalah
Syafiq sudah pulang di depan mata ku . Dan satpam itu tak memberikan nya pada Syafiq.

Aku pilih pulang. Bagaiman ini? Besok acara wisuda nya? Bisa berantakan rencana ku. Aku benar benar gusar, aku minta bantuan stephani untuk mengatakan pada Syafiq jika ia melibat ada paket atas nama Muhammad Syafiq alfarizy di pos satpam. Kebetulan Syafiq sedang bermain biliard dekat sekolah. Stephani bilang Syafiq sudah kesekolah dan bertanya pada satpam paket atas nama dirinya tapi Syafiq bilang tidak ada . Dan yg ada atas nama Syafitri.

Aduh bagaimana ini. Apa tukang Ojeg salah menyebut nama penerima? Tapi kan di paket itu ada nama Syafiq kenapa satpam itu tak membaca nya.
Bagaimana ini?

Aku nekat kesekolah . Aku temui satpam dan ku jelas kan semuanya . Tak lupa ku beri uang tutup mulut , siapa sebenarnya yg memberikan paket itu.satpam itu berjanji besok akan menunggu kehadiran Syafiq dan akan memberikannya pada Syafiq. Alhamdulillah.

Besoknya aku sudah berpakaian kebaya dengan riasan wajah. Sebelum masuk ke aula sekolah aku pastikan dulu kepos satpam . Untuk menanyakan apa dasi itu sudah sampai ditangan Syafiq? Dan ternyata sudah. Alhamdulillah.....

Acara hendak dimulai. Para siswa Siswi duduk sesuai absen . Kebetulan absen ku dan Syafiq dekat kami duduk bersebelahan. Karena setiap kelas 1 barisan. Kami bercanda tawa. Syafiq dengan usilnya. Berfoto selfie dan lain lain. Sungguh ini bukan rencana ku. Sebenar nya aku takut satpam itu bocor jadi aku masih was was.

Tiba tiba saat acara wisuda dan menunggu giliran naik ke atas panggung . Syafiq mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

" eh gue dapet ginian nih" ucapnya sambil mengeluarkan dasi berwarna biru.

" gue tau dari siapa" bibir ku berbicara seperti itu tanpa perintah ku . Astagfirullah , ini bukan rencana ku.

" dari siapa?" Tanya Syafiq penasaran

" dari adik kelas yg ada dibagian paduan suara disitu " sahut ku berbohong sambil menunjuk ke arah paduan suara .

" pake lo, pemberian orang harus dipake , harus di hargai " ucap ku

Lalu Syafiq memakai nya. Ketika sudah terpasang dia ragu

"Gak cocok sama jas nya " ucapnya sambil hendak membuka dasi itu

"Jangan gitu nanti yg ngasih sedih lo, kalau lo pake dasi itu gue janji kasih tau siapa yg kasih dasi itu " janji ku

Syafiq pun tetap menggunakan nya sampai naik ke atas panggung dan menerima medali. Ketika sudah duduk kembali . Syafiq menagih janji ku
" jadi siapa yg ngasih?" Tagih nya
" nanti Abis acara makan makan gue kasih tau" sahut ku

Ketika acara wisuda selesai dan acara makan makan di lantai dua selesai Syafiq yg sedang bermain dengan temen teman nya kulihat sedang santai.

" fiq jadi mau tau gak siapa yg kasih?" Tanya ku

Syafiq menghampiri ku
" siapa?" Tanya nya

Ayo ikut
Syafiq mengikuti ku dari belakang ke arah lantai satu . Namun di tengah jalan Syafiq mengikuti ku. Syafiq ditarik oleh dzima untuk foto dengan nya, namun Syafiq menolak dan tetap mengikuti ku. Hingga husen yg mulutnya usil berkata

" jadi shafa habis dari putra ke Syafiq" ucap husen

Aku mengerti sebenarnya sikap dzima seperti itu, ingin lihat aku cemburu atau tidak. Wkwkww tapi dia gagal

Sampai dibawa Syafiq terus bertanya tentang siapa yg memberinya dasi hingga akhirnya dia bilang

" lo kan yg ngasih gue dasi " ucapnya
Tak kusahuti omongan Syafiq

Sampai dibawah hanya ada aku dan Syafiq di lorong sekolah yg sepi karena orang orang ada diatas

Aku membuka pembicaraan

" fiq lo janji ya, jangan marah, jangan jauhin gue kalau tau semuanya" pinta ku

" ia" sahut Syafiq

" fiq do you remember your birthday cake? Your helmet?" Tanya ku

" ia " sahut Syafiq dengan mimik wajah yg mulai berubah

"It's me fiq"sahut ku

Syafiq terlihat kaget mendengar ucapan ku.

" ngapain sih lo ngelakuin itu semua? Ngabisin uang lo aja tau gak?" Jawab Syafiq

" enggak ko uang gue gak habis" jawab ku

" tugas praktek juga lo yg buat? Lo sayap pelindung?" Tanya nya

"Ia , gue yg buat. Gue gak mau liat lo dihukum bu Sri . Ia gue sayap pelindung lo" jawab ku

" gue tau ko, gue jelek , gendut, gue gak cantik. Awalnya gue ngelakuin ini semua cuma kasian liat lo di tinggal am...." Pengakuan ku diputus oleh ucapan Syafiq , air mata ku sudah diujung tinggal menunggu saatnya jatuh saja.

" sssstttt enggak lo cantik ko, buat gue lo cantik" jawabnya

Jika sebagian orang akan merasa terbang jika di puji seperti itu oleh orang yg di cintai. Tapi aku merasa seperti dikasihani.

" lo gak marah kan fiq , setelah tau kenyataan nya.lo masih mau temenan sama gue kan?" Tanya ku ,aku takut Syafiq akan benci kepada ku setelah tau kebenarannya

" enggak ko, lo temen gue, eh lo sahabat gue, enggak gue enggak marah . Makasih ya mai buat semua yg lo kasih ke gue. Gue harus bales lo apa? Tanya Syafiq

" gue gak minta balesan apa apa ko" sahut ku

Sebelum pergi aku memberikan Syafiq sebuah buku. Buku yg selalu aku tuliskan semua kejadian selama aku mencintainya. Buku tentang isi hati ku. Bahkan sampai aku pacaran dengan Putra hanya sebagai kedok saja aku cerita kan dibuku itu

Sebelum benar benar berpisah pun kami masih foto selfie menggunakan polaroid.untuk kenang kenangan jika aku merindukan Syafiq.

Akhirnya kami kembali bergabung dengan teman teman yg ada diatas . Sejak kejadian tadi Syafiq selalu tersenyum jika berpapasan dengan ku. Melihat ku dari jauh saja dia tersenyum. Indah sekali hari ini. Hari terakhir kali aku bisa melihatnya disekolah. Dan kami pun berpisah di hari itu.

Aku lega . Aku tak harus jadi pecundang lagi mencintai seorang diam diam. Aku mencintai Syafiq bukan ingin menjadi kekasih nya. Jujur perasaan ku kepada Syafiq beda seperti cinta ku kepada pria yg pernah aku cintai.jika memang aku ingin menjadi kekasih Syafiq .bisa saja aku memintanya saat ia bertanya. Ia harus membalas ku Apa. Sekarang aku sadar, aku mencintainya bukan karena tampan nya . Bahkan pernah dalam surat rahasia ku untuknya berbunyi

" walaupun kamu cacat. Muka kamu berubah, kaki kamu gak bisa jalan, walaupun fisik kamu gak sempurna atau hal buruk lainnya terjadi pada mu. Aku akan tetap mendukung mu "

Aku mencintainya bukan karena fisik nya

Aku mencintai bukan karena hartanya

Tak ada alasan untuk ku mencintai

Aku mencinta Syafiq karena Allah

Guru mengaji ku bilang. Takdir sudah digaris kan tapi jika dengan doa semuanya bisa diubah dan tentunya atas izin allah.

Aku percaya jika aku dan Syafiq berjodoh kami pasti bertemu lagi

Untuk Syafiq :

Kau kan selalu ada di setiap hembusan Nafas ku ini akan ku jaga akan kubawa sampai mati
Kau kan selalu ada hingga jantung ku tidak berdetak lagi....

Misteri takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang