Temu?

361 10 1
                                    

Line..

Muhammad Syafiq alfarizy :Hai mai add back ya ini Syafiq ..

Ya Allah apa lagi ini ... Terbuka kah
sudah jalan takdir ku?

Ku balas pesan Syafiq

Shafa humaira :OK fiq ..

Muhammad Syafiq Alfarizy: Mai, besok ada waktu ? Gue pengen ketemu, gue tunggu di Starbuck kokas ya.

Untuk apa Syafiq mengajak ku bertemu ?

Shafa humaira : maaf fiq besok jadwal ku jaga di UGD. Mungkin kalau mau sepulang dari rumah sakit.

Muhammad Syafiq Alfarizy: jam Berapa ?

Shafa humaira : Abis magrib

Muhammad Syafiq alfarizy : OK gue tunggu di Starbuck ya Abis magrib

Bertahun tahun tak menyapa , hanya bertemu sebentar dia mengajaku bertemu ? Untuk apa?

Selesai melakukan solat magrib dirumah sakit , kulajukan mobil ku ke arah mall kokas.
Dari kejauhan ku lihat Syafiq sudah duduk di Starbuck seorang diri.ku hampiri Syafiq

"Assalamualaikum " sapa ku

"Walaikumsalam " sahutnya sambil mempersilahkan aku duduk

"Bu dokter baru pulang?" Goda Syafiq membuka pembicaraan

"Ia fiq" jawab ku singkat

"Mau minum apa? " tanya nya

"Gak usah fiq tadi aku habis buka puasa sudah kenyang, makasih" sahut ku

Kami sama sama terdiam. Sedangkan aku mengalihkan pandangan ku pada ponsel ku agar tak terlihat gugup. Bagaimana tidak gugup pria yg aku cintai sejak 7tahun lalu ini dihadapan ku.

"Shaf, boleh gak ponsel nya disimpan dulu?" Syafiq kembali membuka pembicaraan
Shaf? Sejak kapan dia memanggil ku shafa-,-

Ku simpan ponsel ku didalam tas mengikuti permintaan pria yg sangat kucintai ini

"Shaf dulu lo pernah bilang di surat lo, lo gak peduli muka gue kesiram air panas,muka gue berubah , gue lumpuh, kaki ilang atau apa pun lo akan selalu dukung gue . Gue tau gue salah shaf, lo boleh berfikir gue jahat, dulu lo gue sia sia in , sekarang kondisi gue kaya gini gue baru sadar semua pengorbanan lo buat gue. Maafin gue ya, tapi yg harus lo tau shaf gue cinta sama lo."

Astaghfirullah apa ini? Mimpi apa aku semalam? Inilah jawaban doa ku selama ini? Ya Allah apa yg harus aku lakukan ?

Aku hanya bisa terdiam mendengar ucapan yg keluar dari bibir Syafiq . Tak terasa air mata ku mengalir tanpa ada perintah .

"Kenapa nangis fa? Nyesel pernah suka sama orang yg sekarang cacat kaya gue? " Syafiq terus melontarkan pertanyaan pada ku

" stop jangan pernah bilang lo cacat dan lain lain itu cuman cobaan dari Allah, lo pasti sembuh, gue yakin lo pasti sembuh" jawab ku

" mungkin gue bisa sembuh tapi gak bisa kaya dulu fa, fa gue cape berhubungan sama perempuan diluar sana mereka egois , selalu gue dibuang, selalu gue di duain, waktu gue gak cacat aja gue di duain apalagi gue cacat kaya sekarang gak bakal ada yg mau sama gue fa ,gak akan ada yg mau. Tapi gue sadar mungkin ini Karma karena nyianyiain lo waktu itu, gue baru sadar fa, cuman lo yg pengertian sama gue , lo bantuin gue biar lepas dari omelan guru, lo selalu bantuin gue, lo sayap pelindung gue . Gue nya aja yg salah baru sadar lo itu berharga buat gue . Cinta gue terlambat fa." Pengakuan Syafiq itu membuat air mata ku semakin deras mengalir .

5 tahun ini memang aku berkomitmen pada diriku sendiri aku tidak mau punya pacar , sangat sulit untuk melupakan Syafiq, cinta untuk Syafiq tidak bisa hilang dihati ku. Banyak pria yg mendekati ku, bahkan senior ku dikampus pernah datang kerumah ku beserta keluarga nya untuk mengkhitbah ku, namun aku tolak dengan halus

Syafiq mengambil tangan ku, namun ku tolak , aku sudah berkomitmen sejak 2 tahun lalu untuk tidak bersentuhan dengan pria yg bukan mahram ku.

"Masih ada cinta itu buat gue fa? Kenapa lo tolak tangan lo gue pegang? Sejiji itu kah lo sama gue? "

"Astagfirullah Syafiq , kita bukan muhrim, dosa. " aku tak berani menjawab tentang masih adanya cinta

" maaf shaf maaf gue gak bermaksud "
Sahutnya

Aku tak ingin semakin sakit mendengar semua nya, disatu sisi aku bahagia mendengar pengakuan Syafiq dan itu lah jawaban doa ku selama ini. Disisi lain aku sakit mendengar ucapan Syafiq yg putus asa atas cobaan kakinya yg tak lagi bisa berjalan . Aku pikir lebih baik aku pulang .

"Maaf Syafiq, gue harus pulang "
Pamit ku padanya.

aku melenggang pergi tanpa persetujuan nya . Dari belakang Syafiq mengejar ku tergopoh-gopoh dengan tongkatnya.

" fa tunggu fa, dengerin gue dulu"
Aku tak mempedulikannya, ku percepat Langkahku untuk menghindarinya

" shaf.. Shafa tungg.." Terdengar suara sesuatu jatuh

Astagfirullah Syafiq terjatuh, saat ku hampiri ia sudah dalam posisi terduduk dilantai dan dikelilingi banyak orang . Aku bantu dia berdiri dengan menyentuh bagian tubuh yg terlapisi baju agar kami tak saling bersentuhan .

"Maaf ini teman saya " penjelasan ku pada orang orang yg mengerumuni Syafiq.

" maaf fiq gue gak niat bikin lo jatoh kaya gini" ucapku sambil membantunya berjalan

"Ia gak papa fa, kenapa lo pergi ?" Tanya nya

" gak papa ko, sekarang lo pulang aja ya, lo naik apa ?" Ku alihkan pembicaraan kami itu.

" gue naik taksi" sahutnya

" yaudah lo gue Anter aja ya" sebenarnya aku tidak nyaman jika berdua dengan Syafiq di dalam mobil,tapi aku merasa bersalah karena ku tadi Syafiq terjatuh.

Aku ajak Syafiq ke arah parkir mobil, sesampainya dimobil kami hanya saling terdiam. Sampai di persimpangan pasar Minggu Syafiq membukan pembicaraan dengan memberi tahu jalan ke rumahnya. Sesampai dirumah Syafiq , aku malu untuk turun, aku pamit kepada Syafiq untuk langsung pulang.

Misteri takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang