Duaarrrrrr.....

461 11 0
                                    

Syafiq masih berusaha mencari ku, kerumah sakit. Kadang aku kesal saat tugas seperti ini di ganggu .

Semua cara dia lakukan. Sampai sampai dia pernah pura pura sakit dan masuk UGD di saat jam ku jaga sendirian di UGD . Ketika aku masuk dia pura pura pingsan. Ketika aku mulai memeriksanya (tentunya menggunakan sarung tangan , agar kulit ku tak bersentuhan langsung. Itu cara ku saat memeriksa pasien bukan muhrim)

Dan Syafiq hanya pura pura tidur ,ketika ia bangun ia mencoba menjelaskan semuanya. Tapi aku menghindar dan lari. Aku benar benar kesel kenapa Syafiq seperti ini?

Lelah, letih semua bercampur setiap pulang jaga di UGD . Sampai rumah jangan kan makan aku lebih memilih langsung mandi dan tidur walaupun baru ba'da isya.

Selesai solat Isya selimut baru saja kutarik untuk menutupi badan dan mulai tidur . Pintu kamar ku di ketuk oleh ibu.
" fa pakai baju yg layak ada tamu dibawah cari kamu" ucap ibu

Apa tamu? Jam brp ini?walaupun belum terlalu malam tapi ini sudah jam istirahat . Ibu memilihkan ku sebuah gamis biru muda beserta khimarnya dari lemari ku . Ku Segerakan memakai kannya dan mengikuti ibu dari belakang . Saat menuju turun dari kamar ku terlihat siapa tamu itu. Tamu itu Syafiq beserta keluarganya dan Amel juga suaminya.

" untuk apa mereka Kesini?"batin ku

Sampai dibawah aku salami orang tua Syafiq lalu ku pilih duduk disebelah ayah.

"Ya Allah , suasana ini persis seperti saat dosen itu melamar ku. Apa tujuan Syafiq sama? Apa takdir itu mulai terungkap? " batin ku

"Langsung saja, niat kami datang Kesini untuk melamar anak bapak" ucap ayah Syafiq membuka pembicaraan.

Duarrr rasanya ada petir berkecamuk, syok, kaget, bahagia. Apa benar benar Syafiq melamar ku? Mimpi ku selama ini terwujud .

" kami terima niat baik nya. Tapi semua keputusan ada ditangan shafa" sahut ayah

" bagaimana shafa?" Suara berat milik ayah Syafiq menuju ke arahku

Aku binggung harus apa , ku tatap ibu disebelah ku. Ibu tau semua kegelisahan ku, ibu pun tau siapa pria yg ku harap datang untung melamar ku.

Ibu menganggukkan kepalanya ke arah ku, menandakan ia.

Bismillahirrahmanirrahim. Shafa terima lamaran syafiq.

"Alhamdulillahirrabbillalamin"
Terdengar serentak suara hamdalah dari orang orang diruang tamu rumah ku ini.

Lalu seorang supir masuk membawa berbagai seserahan. Dan apa? Seserahan itu berisi barang barang yg aku beli bersama amel. Ya semua nya sama , benar benar sama. Terutama gelang itu. Itu gelang yg aku pilih kemarin. Parfume dan jam tangan itu semua nya sama persis.

Ibu Syafiq memasangkan ku sebuah gelang. Gelang rantai dengan mawar kecil . aku baru sadar jadi amel membohongi ku.

Tanggal pernikahan ditentukan. Genap dua Minggu lagi sejak sekarang aku dan Syafiq akan menikah. Tempat dan semua sudah ditentukan.

Sebelum pulang ibu Syafiq menghampiri ku dan mengajaku bicara empat mata.

" apa shafa siap menerima kondisi Syafiq seperti sekarang? Syafiq sudah cerita pada ibu semua tentang shafa, apa yg pernah shafa lakukan. Pada Syafiq Pun ibu tau" ucapnya

" insya Allah shafa siap tante" sahut ku

Ucapan ku pun disambut senyum hangat dari ibu Syafiq .

Ditengah tengah persiapan pernikahan ku. Aku ditemani Kaka perempuan Syafiq ,Ka Chira beserta sahabat kesayangan ku Amel untuk memilih dam mencetak undangan. Mereka menyerahkan semuanya pada ku.
Pilihan ku jatuh pada undangan dengan tema shabby chic dengan warna dasar putih dan hiasan bunga bunga cantik dengan nama memperlai dicetak dengan tinta emas. Setelah selesai dengan undangan kami pergi untuk fitting baju pengantin ke salah satu butik kebaya.

Sebenar nya aku tak tega melihat amel yg Perut nya mulai terlihat itu membantuku kesana kemari mempersiapkan pernikahan ku.

Misteri takdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang