"What did you say?"
Tanya Mark dengan penuh kemarahan.Younghee menoleh ke arah Bambam lagi. Bambam pun mengangguk lagi. Badan Younghee bergetar bukan main.
"A-ku yang me-menyuruh sss-seseorang untuk menabrak Sera." Younghee tertunduk.
Mark terdiam. Butuh beberapa detik sampai Mark mengerti ucapan Younghee.
"Mengapa kau melakukannya?! Huh?! Kenapa?!" Mark terus saja menanyakannya, sedangkan Younghee terdiam. Teman-temannya sudah berusaha menenangkannya.
"Aku melakukannya karena aku mencintai mu!" Bentak Younghee. Mendengar ucapan Younghee, Mark terdiam.
"Aku mencintai mu. Sangat! Aku memberikan semua pwrhatian ku padamu. Tetapi dengan santainya kau menganggap huhungan kita ini hanya sebatas teman? Teman?!" Air mata Younghee semakin deras menetes.
"Pergi! Pergi dari hadapan ku! Aku muak melihat mu!"
Younghee pun keluar dari rumah sakit. Mark terduduk kembali, ia benar-benar marah sekarang. Tiba-tiba dokter yang menangani Sera keluar dari ruangan.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Mark.
"Kami sudah mengusahakannya, tapi hantaman yang dialaminya terlalu keras, aku tidak bisa memprediksi umur nya. Kita tinggal lihat saja perkembangannya." Ujar Dokter itu.
"aku juga minta maaf atas kandungannya. Umur kandungannya masih sangat muda dan masih sangat rentang. Dan aku tidak bisa menyelamatkannya." Lanjut dokter itu.
"Kandungan? Sera hamil?" Tanya Jaebum.
"Ya, pasien sedang mengandung saat kecelakaan."
"Tapi sejak kapan dia hamil?" Tanya Jackson. "Mark?"
Mark tidak terlalu mendengar pertanyaan Jackson, pikirannya benar benar kacau sekarang.
"Baiklah. Saya permisi dulu." Dokter dan para suster itu pergi dari ruangan.
"Kau berhutang-" Jaebum menyentuh bahu Jackson. Jackson menoleh. Jaebum menatap Jackson seolah-olah memberitahu bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat.
Mark memasuki ruangan itu. Disanalah Sera terbaring, dengan berbagai selang infus, alat bantu pernapasan, perban dimana-mana, sungguh menyedihkan.
Bibir Mark terbuka, ingin mengatakan seauatu, tetapi ia tak sanggup melakukannya. Keadaannya sama lemahnya dengan Sera. Teman-temannya sungguh prihatin melihat Mark. Sejujurnya mereka juga sangat khawatir melihat keadaan Sera. Walau bagaimanapun juga, Sera adalah sahabat mereka.
Jaebum menghampiri Mark. Ia menaruh telapak tangannya di pundak Mark.
"Ia akan baik-baik saja."***
Sinar mentari pagi menyapa Mark. Ia terbangun dan mendapati Sera sedang tersenyum ke arahnya dan mengelus kepalanya.
Mark begitu bahagia mendapati Sera sudah sadar. "Kau baik-baik saja?" Tanya Mark.
Sera mengangguk. "Mark..." panggil Sera dengan lirih.
"Hmm?"
"Aku mencintai mu." Ujar Sera dengan senyum bak malaikat.
"Aku juga mencintai mu." Jawab Mark sungguh-sungguh.
"Mark, aku harus pergi. Maafkan aku."
"Maksudmu?"
"Aku harus pergi. Ku harap kau bahagia tanpa ku. Aku sangat-sangat mencintaimu Mark." Ujar Sera sambil melepas selang pernapasannya.
"Sera! Apa yang kau lakukan?!" Mark berusaha mencegah Sera. Entah sejak kapan Younghee ada disana. Ia mendorong Mark sampai Mark terjatuh. Lalu dengan gerakan cepat ia mengeluarkan sebuah pisau dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignore Love [Mark Tuan Fanfiction] [EDITING]
FanfictionMencintaimu itu sulit. ------- Highest ranking #1 in MarkTuan 16/05/20