2

19.1K 1.8K 269
                                    

Author PoV

Jantung Sera seakan berhenti melihat Mark dan Jina. Mark menggendong Jina lalu menidurkannya di ranjang UKS. Ia betul betul cemburu, Mark tidak pernah menggendongnya seperti itu. Mata Sera mulai memanas dan siap untuk meluncurkan air mata. Tapi Sera berusaha kuat, "Ya aku harus kuat, aku nggak boleh cengeng." Batin Sera menguatkan.

Sera mengalihkan pandangannya. Bambam mengikuti arah pandang Sera tadi.

"Kenapa dia?" Tanya Bambam pada Mark.

Mark hanya mengedikkan bahunya.

"Dia kenapa?" Tanya Mark pada Bambam.

"Cederanya semakin parah setelah mengikuti ujian praktek tadi." Jawab Bambam.

"Pabo." Ucap Mark lalu pergi meninggalkan UKS.

Sera tertunduk. Tak sadar, ia mengeluarkan air matanya.

***

"Sera-ya!!! Ada apa dengan kakimu?" Tanya Eommanya Sera, ketika ia sampai dirumah.

"Aku hanya terkilir eomma." Sera mencoba menenangkan eommanya.

"Kenapa kau naik taxi? Dimana Mark? Kenapa ia tidak mengantarmu?" Eomma Sera membantu Sera memasuki rumah.

"Mark tidak bisa mengantarku, dia kan sekolah eommaa..."

"Tapi kan kau tunangannya." Ucap Eommanya Sera.

Aku bukan tunangannya. Aku hanya angin yang berlalu baginya, Jawab Sera dalam hati.

Sera dibantu oleh eommanya memasuki kamarnya.

"Eomma, sepertinya aku tidak sekolah selama seminggu ini. Karena perawatnya bilang tulang ku sedikit bergeser dan masa penyembuhannya sekitar satu minggu." Ucap Sera ketika ia sudah duduk di tempat tidurnya.

"Ne.. gwencanha Sera-ya. Eomma pasti menyuruh mu untuk tidak sekolah, melihat keadaan mu yang seperti ini." Eomma Sera mengelus rambut Sera.

"Gamsahabnida eomma." Sera memeluk eommanya.

***

Mark PoV

Aku baru saja keluar dari kamar mandi saat ku dengar handphone ku berbunyi.

Tooktook (anggap aja suara hp)
Aku mengecek handphone ku dan ternyata ada sebuah pesan dari Jaebum.

Kami akan menjenguk Sera. Kau ikut?

Jaebum

Ah iya, Sera baru saja terkilir. Apakah separah itu? Dasar wanita pabo. Suruh siapa menuruni tangga tidak hati-hati.

Ah ya, Park Sera adalah tunangan ku sejak setahun setengah yang lalu. Kami bertunangan sejak awal SMA.

Ya, aku memang tidak mencintainya. Tapi aku agak tertarik padanya. Aku jarang memperhatikannya, jarang mengobrol dengannya, yahh aku memang tidak peduli dengannya.

Kuakui perhatiannya untuk ku memang besar, tapi berani taruhan? Ia melakukannya hanya karena untuk mempererat ikatan keluarga antara keluarga Park dengan keluarga Tuan.

Mencintaiku? Hahahaha.. dengan sikap ku padanya, tidak akan menumbuhkan rasa cinta sedikitpun. Menurut pengalaman ku, wanita hanya butuh uang. Ia mencintai pria karena uangnya, hartanya. Bagi ku semua wanita sama saja. Bahkan ketika aku sangat mencintai seorang wanita, ia menghianati ku. Berselingkuh dibelakang ku. Ia berpacaran dengan ku hanya untuk memenuhi kebutuhan nya.

Ignore Love [Mark Tuan Fanfiction] [EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang