Sejak kejadian malam itu, hubungan Mark dan Sera semakin dekat. Bahkan mereka tak malu-malu untuk menunjukkan kemesraan di depan umum.
Jackson sudah kembali menjadi Jackson yang dulu, dan ia dengan besar hati menerima posisi nya sebagai 'vanilla'. Vanilla yang tak akan pernah menjadi yang pertama di hati Sera.
Tapi kini Younghee yang berubah. Younghee menjadi lebih ketus dengan Sera dan Mark. Younghee juga sudah jarang berkumpul dengan mereka, ia lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Sera merasa tidak enak hati dengan Younghee, tapi Mark selalu bilang:
"Tidak apa. Nanti juga dia akan bergabung kembali."
Sera menghembuskan napasnya. Ia kembali duduk pada kursinya. Kini Mark,Sera,Jackson,Yugyeom ,Jaebum,Jinyoung,Youngjae,dan Bambam sedang makan siang di kantin. Mark merangkul Sera. Tatapan pedas dari para yeoja yang mengagumi Mark mulai dilontarkan kepada Sera. Sera memilih tidak peduli dan mengalihkan pandangannya.
"Tapi bagaimana kalau ia tidak bergabung kembali?" Tanya Sera cemas.
"Tidak usah dipikirkan, Sera. Masih ada kami yang akan menemani mu." Ujar Jaebum.
"Bukan itu, tapi-" Sera tidak melanjutkan kalimat nya. Ia sendiri tidak tahu alasannya.
Mark mengelus kepala Sera. Sera menatap Mark lalu tersenyum.
"It's okay." Ujar Mark.
---
Younghee memasuki perpustakaan. Ia berusaha untuk mencari kegiatan yang dapat mengisi kebosanannya. Ia menelusuri rak yang berisi novel-novel.
Ia mengambil salah satu buku dari rak lalu mengambil tempat duduk yang dekat dengan jendela. Ketika ia baru saja membuka novelnya, tiba-tiba Jina duduk di hadapannya.
Younghee menatap Jina sebentar lalu kembali pada bukunya.
"Pergilah. Aku sedang tidak ingin basa basi." Ujar Younghee ketus.
"Kenapa kau tidak bersama mereka? Aku melihat mereka di kantin. Mengapa kau disini?" Tanya Jina dengan nada menyindir.
"Bukan urusan mu."
"Ku lihat Mark dan Sera semakin mesra saja. Kau tidak cemburu?" Jina sedang berusaha mengompori Younghee. Karena ia sendiri tidak menyukai Sera. Jina sedang merencanakan sesuatu. Ia akan memanfaatkan Younghee sebagai pion nya (Kalo di catur itu yang terletak di barisan paling depan, dan biasanya yang maju duluan.)
Younghee tidak menggubris ucapan Jina. Ia berusaha tidak terpengaruh oleh Jina.
"Kita bisa bekerja sama." Ujar Jina pada akhirnya.
Younghee mendongak. "Untuk?"
"Tentu saja untuk menyingkirkan Sera." Jina tersenyum miring.
Younghee terkekeh. "Maaf. Aku tidak perlu bantuan mu. Aku bisa bekerja sendiri. Lagipula aku tidak berniat untuk menyingkirkannya."
Jina menatap Younghee. Lalu ia tersenyum misterius. "Baiklah tidak apa. Aku tidak memaksa. Tapi kalau kau berubah pikiran dan memerlukan bantuan, ini nomor ku." Jina memberikan secarik kertas kepada Younghee, tapi Younghee tidak mengambilnya. Akhirnya Jina menaruhnya di tengah meja lalu beranjak pergi.
"Cinta tidak pernah salah, Younghee." Jina membisikkan kalimat itu sesaat sebelum ia pergi meninggalkan Younghee.
Younghee terdiam. Ia memikirkan apa yang baru saja Jina katakan. Ia menatap kertas yang tadi Jina berikan padanya. Seketika mata Younghee agak menggelap lalu ia tersenyum mengerikan.
Ia sudah dibutakan oleh cinta.
Younghee memasukan kertas yang diberikan Jina tadi, lalu berdiri meninggalkan tempat duduk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignore Love [Mark Tuan Fanfiction] [EDITING]
FanficMencintaimu itu sulit. ------- Highest ranking #1 in MarkTuan 16/05/20