F for Fetus

1.1K 121 29
                                    

Request from jjamond

Soojung melihat ke arah hasil usg dan test pack yang memiliki dua tanda garis merah.

"Masih terus memikirkannya Jung Soojung?" Suzy melirik ke arah gadis yang berada di sampingnya itu. Gadis yang hanya lebih muda beberapa bulan darinya.

"Aku tidak yakin Suzy-ah." Suara Soojung melemah terdengar sangat lirih bahkan Suzy bisa tidak mendengarnya apabila suasana di kelas mereka ramai.

"Yakin saja. Kau harus memberi tahu Kai Oppa bukan?" Suzy mengelus lengan Soojung mencoba menyalurkan kekuatan yang dimilikinya.

"Tapi..." Soojung meneguk ludahnya, mengigit bibirnya tertahan "Bagaimana jika Kai Oppa marah?"

"Coba dulu saja Jung. Kau tidak akan pernah tahu hasilnya jika belum mencoba."

Soojung mencoba bernegosiasi dengan resepsionis yang berada di balik mejanya, ia ingin bertemu Kai saat ini namun wanita dengan seragam kekecilan satu nomor itu menghalanginya karena ia belum membuat janji dengan Kai apalagi Soojung sekarang masih memakai seragam sekolahnya.

"Jung Soojung." Suara pria memanggil namanya membuat Soojung membalikkan badannya. Wajahnya yang tadi cemberut berubah menjadi senyuman saat menemukan Kyungsoo - sekretaris Kai.

"Oppaaaaa." Soojung berlari ke arah Kyungsoo meraih lengan Kyungsoo untuk dirangkulnya. "Apa Kai Oppa sibuk? Aku ingin menemuinya dan ini sangat penting."

"Sepenting apa? Terakhir kali kau bilang penting hanya karena kau ingin pergi makan bersamanya."

Ucapan Kyungsoo membuat Soojung cemberut.

"Ya sudah! Kalau Kai Oppa sibuk dan tidak mau menemuiku bilang padanya untuk tidak usah menemuiku lagi!"

"Dia sibuk Soojung tapi bukan berarti dia tidak mau menemuimu dan menghabiskan waktu bersamamu. Ada waktunya Jung, dan sekarang waktunya dia berkerja. Kau sudah dewasa kan? Bisa mengerti itu? Nanti aku bilang padanya jika kau datang kemari." Kyungsoo mencoba berbicara dengan nada halus saat melihat air mata mulai mengenang di mata Soojung.

"Tidak usah Oppa. Aku pulang saja. Tidak usah berbicara padanya jika aku datang, aku tidak mau merepotkannya yang sedang sibuk." Soojung mengambil tasnya yang tadi ia letakkan di meja resepsionis, melangkah dengan air mata yang jatuh di pipinya.

"Haish jangan menangis Jung. Jika seperti ini kau membuatku merasa bersalah. Ayo kita tunggu di ruangannya sampai dia selesai rapat." Kyungsoo menahan siku Soojung. Soojung berusaha melepaskan tangan Kyungsoo tapi tenaga Kyungsoo jauh lebih besar jadi ia membiarkan dirinya dibawa oleh Kyungsoo menuju ruangan Kai.

"Duduk diam di sini. Aku akan mencari Kai sekarang. Jangan coba pergi kemana-mana Jung." Soojung duduk diam di sofa Kai.

Soojung hanya duduk sambil melamun hingga ia tidak tahu berapa lama waktu yang dihabiskannya untuk melamun, tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluk pingangnya.

"Tampaknya gadis kecilku sedang sedih hari ini. Berniat menceritakannya baby girl?" Kai mengecup pelipis Soojung berusaha membuat gadisnya itu merasa nyaman.

"Kyungsoo Oppa bilang aku menganggu waktumu Oppa." Soojung menatap Kai dengan puppy eyesnya, seperti anjing hilang yang akhirnya menemukan tuannya.

"Kyungsoo berani bilang seperti itu padamu? Nanti akan aku marahi Kyungsoo." Soojung merasa nyaman saat pelukan di pingangnya semakin mengerat.

"Tapi jangan pecat Kyungsoo Oppa. Dia sekretaris dan teman terbaikmu bukan?" Soojung membuat gerakan memutar dengan telunjuknya di atas lengan Kai yang memeluknya.

"Tapi dia sudah membuat kekasihku bersedih hingga tidak mau tersenyum padaku." Kai mengenduskan nafasnya di bahu Soojung membuat wanita itu memekik karena rasa geli.

"Aku tidak apa-apa Oppa. Lagipula aku juga menyadari jika kekasihku adalah seorang pekerja keras yang tidak memiliki waktu banyak denganku." Soojung berbalik untuk dapat langsung bertatapan dengan Kai, mengalungkan lengannya di leher Kai membuat suasana intim terjadi diantara mereka.

"Aku tidak akan pernah keberatan untuk kau ganggu baby. Tidak akan pernah." Kai mengecup ujung bibir Soojung membuat senyuman muncul di wajah cantik itu.

"Kau sedang tidak sibuk Oppa sekarang?"

"Tidak."

"Mau menemaniku berkencan?" Soojung mengigit bibirnya untuk mengurangi rasa gugup yang melandanya.

"Apa yang tidak untukmu baby." Kai mencuri sebuah kecupan lalu berdiri untuk melepaskan jasnya dan menghubungi Kyungsoo melalui intercom.

"Ayo! Aku tidak sabar berkencan denganmu." Kai memberikan tangannya kepada Soojung.

"Ayooo!" Tidak ada alasan untuk Soojung menolak tangan pria yang sangat dicintainya setelah ayahnya itu bukan.

"Ah kau ingin berbicara apa? Tadi kau mengirim pesan ingin membicarakan sesuatu yang penting bukan?"

Mereka berjalan beriringan keluar dari kantor Kai.

"Tapi oppa tidak boleh marah ya?"

"Iya katakan saja." Kai mengelus permukaan telapak tangan Soojung dengan ibu jarinya.

"Jadi sebenarnya aku merasa kesepian akhir-akhir ini karena oppa selalu sibuk, hingga aku mempunyai ide gila jika oppa tidak bisa menemuiku lagi untuk kesekian kali. Aku berencana berpura-pura hamil agar kau mau menyediakan waktu untuk mendengarkanku oppa." Soojung menunduk tidak berani melihat langsung ke arah Kai.

"Maafkan oppa ya? Oppa akan menjadwalkan kembali semua kegiatan oppa agar bisa seimbang dan bersama denganmu." Kai mengelus perlahan puncak kepala Soojung.

"Oppa tidak marah?" Soojung melihat wajah Kai tersenyum dengan tulus membuat Soojung ikut tersenyum tanpa sadar.

"Kau tahu jawabannya baby." Kai mencuri sebuah kecupan lagi sebelum mereka meninggalkan tempat tersebut.

-To Be Continue-

Kaistal ABC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang