I for Interisting

1.1K 115 15
                                    

Request by shabika

"Kau jadi berangkat oppa?" Soojung menatap Jongin dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan menangis boo. Kita hanya terpisah empat tahun, aku janji aku akan menyelesaikan kuliahku lebih cepat dari itu hmm." Jongin mengelus pipi Soojung dengan segenap perasaan.

"Tapi, aku pasti akan merindukanmu oppa." Soojung memeluk Jongin dengan erat, tidak mau jika pelukan itu terlepas.

"Aku juga boo. Mangkannya jangan pernah melirik pria lain mengerti? Aku akan kembali dalam 4 tahun." Jongin mengelus puncak rambut Soojung.

"Yang ada harusnya aku yang bilang begitu. Awas saja kalau kamu nonton bokep di Jepang. Aku mutilasi kamu, oppa." Soojung mengeratkan pelukannya membuat Jongin merasa sesak. Perlu diketahui Soojung merupakan anak taekwondo sabuk hitam.

"Ya, Jung Soojung. Kamu mau membunuhku ya?"

"Hehehe. Mian oppa." Soojung terkekeh sembari melepaskan pelukannya.

"Berikan dulu obatnya jika begitu." Jongin menunjuk bibirnya.

'Cup'

Soojung mengecup bibir Jongin, mereka melemparkan senyuman manis kepada satu sama lain.

"Eh-hem. Kami ada di sini loh." Soojung dan Jongin melemparkan deathglare ke arah teman-temannya.

"Ck seharusnya kalian tidak usah kemari saja. Menganggu." Soojung merapikan blazer yang dikenakan oleh Jongin. Membersihkan bahu Jongin yang sebenarnya tidak perlu karena tidak ada satu pun debu yang menempel.

"Sudah sudah jangan bertengkar terus. Kamu ini suka sekali seperti itu boo." Jongin menjitak dahi Soojung.

"Sakitttt oppa." Soojung cemberut sembari mengelus-elus bekas jitakan Jongin.

"Aku pergi dulu hm? Jangan lupa aktifkan skypemu, mengerti?" Jongin ikut mengelus dahi Soojung.

"Aye captain!" Soojung meletakkan tangannya di dahi memberi tanda hormat.

"Jangan bandel boo. Belajar yang rajin." Jongin mengelus rambut Soojung, kemudian mencubit pipinya gemas.

"Au auch thatit opphaa."

"Hahahaha. Wajahmu astaga Jung Soojung. Aku pasti akan merindukan wajah itu. Jangan pulang malam sendirian mengerti? Jangan telat makan nanti kamu sakit lagi. Jangan lupa belajar. Jangan...."

"Puah." Soojung akhirnya berhasil melepaskan cengkraman tangan Jongin di pipinya. "Jangan bawel oppa. Sana pergi. Hus hus. Jangan lupa bawa oleh-oleh kalau sudah pulang mengerti?" Soojung memutar badan Jongin lalu mendorongnya menjauh.

"Dadah... dadah... dadah Jongin..." Soojung terus melambaikan tangannya walaupun ia tahu bawah Jongin tidak melihatnya lagi.

"Jonginnya sudah masuk Jung." Sehun berdiri di samping Soojung berusaha menyangga tubuh Soojung.

"Jangan pegang-pegang Hun!" Soojung menyikut perut Sehun membuat laki-laki itu mengaduh.

One week after

"Kenapa baru on Jung Soojung?" Jongin mengerucutkan bibirnya pertanda kesal.

"Tadi eomma menyuruhku membantu memasak oppa. Ah aku lelah sekali." Soojung memijat pundaknya.

"Aigooo kasian sekali pacarku. Jadi tadi masak apa?" Jongin tersenyum saat melihat wajah kelelahan Soojung, rasa kesalnya menguap begitu saja.

"Banyak sekali oppa. Ah aku lelah sekali. Bagaimana kuliahmu oppa?" Soojung menyentuh pipi Jongin yang terhalang layar laptop. Pipi Jongin terlihat lebih tirus padahal baru seminggu Jongin ada di sana. Soojung yakin Jongin benar-benar bekerja keras saat ini.

Kaistal ABC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang