Chapter 4

205 19 0
                                    

Wuuusshhh~ wuuussshhh~ Hembusan angin yang lembut menemani 5 fairy yang tengah terbang dengan indahnya dibawah langit senja yang begitu memanjakan mata, melewati pepohonan yang menjulang tinggi. Ya, mereka adalah Park Chorong, dan kawan-kawan (disingkat aja, toh udah pada tahu :-D ).

"Loh, udah sore? Gak kerasa kita udah terbang lama. Ternyata terbang asik juga" chorong membuka pembicaraan, karena sedari tadi selama perjalan mereka hanya saling diam.

"Benar juga, kita juga udah semakin jauh" sunggyu menimpali, sambil menengok kearah belakang.

"He.em kita sudah terbang jauh, dan hari sudah mau gelap" ucap woohyun, yang membuat mereka semua berhenti sejenak.

"Kau benar, apa kita istirahat saja dulu?" Tanya naeun kepada mereka.

"Ide bagus, kita teruskan saja besok." jawab eunji setuju. Merekapun meresponnya dengan mengangguk-anggukan kepala, tanda setuju.

"Tapi, kita bermalam dimana?" Tanya chorong penasaran.

"Disana" jawab mereka serentak sambil menunjuk sebuah tempat rata dengan pohon-pohon yang mengelilinginya.

"Disana? Kita tidur disana?" Tanya chorong sekali lagi, karena masih belum yakin.

"Iya disana, kami sudah terbiasa tidur ditempat seperti itu." Ucap eunji.

"Kenapa harus panik? Toh kamu juga tidak akan bermalam dengan kami." ucap woohyun.

"Kenapa tidak?" Tanya chorong.

"Karena kau harus kembali keduniamu sendiri, jika disini malam maka diduniamu siang, begitupun sebaliknya.

"Oh, begitu. Lagian ini belum begitu malam, aku ikut saja dulu"

"Terserah" ucap woohyun. Merekapun akhirnya istirahat ditempat rata yang dikelilingi oleh pohon itu.
.
***
.
Malam pun telah datang, langit senja berubah menjadi langit hitam dengan bintang-bintang yang menghiasinya. Sang bulan juga telah muncul menggantikan sang mentari.

"Kau mau kemana?" Tanya woohyun kepada naeun yang sedang berjalan.

Naeunpun menghentikan langkahnya. "Mencari chorong, ada apa?" Tanya naeun.

"Untuk apa mencari chorong?"

"Mau menyampaikan sebuah mantra untuk kembali kedunia nyata, hari sudah semakin gelap" jelas naeun.

Tiba-tiba di atas kepala woohyun terdapat sebuah bolam lampu yang bersinar terang, woohyun mendapat sebuah ide. Ide apa? Entahlah.

"Beritahu aku, Biar aku saja yang menyampaikannya, kau istirahat saja sana"
Naeun pun tersenyum setelah mendengar perkataan woohyun tersebut, dia mengira woohyun perduli padanya. Padahal tidak, woohyun hanya ingin bertemu dan mengobrol dengan chorong, mungkin itulah ide woohyun tadi.

"Hmm baiklah, mantranya adalah.."

.
.
"Annyeong chorong-ah" sapa woohyun dengan menampilkan wajah aegyonya kepada chorong yang tengah duduk diatas batang pohon yang telah tumbang.

"Ada apa?" Tanya chorong dengan tatapan aneh, ia merasa jijik dengan wajah aegyonya woohyun. (Padahal kan imut -,- )

"Cuek banget, padahal aku ingin membantumu. Aku kesini mau menyampaikan sebuah mantra dari naeun, mantra untuk kembali kedunia nyata"

"Kenapa kau yang menyampaikannya? Kemana naeun?"

"Dia sedang sibuk, jadi aku yang menyampaikannya padamu. itu karena aku mempunyai hati yang baik, jadi kamu tidak usah berterimakasih, toh ini adalah sifat asliku sejak dulu." (Gak nanya woy -_- )

"Oh, jadi apa mantranya?" Tanya chorong.

Woohyun pun mendekat dan duduk disamping chorong.

"Mantranya sangat sulit, jika salah sedikit saja kau tidak bisa kembali kedunia nyata. jadi dengarkan baik-baik."

Chorongpun mengangguk, tanda mengerti.

Woohyunpun mendekatkan bibirnya ketelinga chorong. "Mantranya adalah... 'pulang'." Ucap woohyun pelan-pelan, yang kemudian tertawa kecil didepan telinga chorong. Ternyata itulah idenya, ide untuk ngerjain chorong.

"Aiisshhh" ~bruukkk~ dengan perasaan kesal, chorongpun mendorong jidat woohyun, woohyunpun terjungkir kebelakang karena dorongan chorong yang begitu kuat.

"Aw.. hast jinja, dasar gadis kasar!" ucap woohyun kesal sambil memegangi jidat dan pantatnya karena merasa sakit.

"Kenapa hah? Sakit?" Ucap chorong sambil berdiri.

"pergi sana!"

"Tidak usah kau suruh pun aku juga akan pergi, pabboe!"

"Yasudah sana pergi! Palliiii!" Teriak woohyun sambil menendang-nendang kaki chorong.

"Waaahhh, berani sekali kau menendangku eoh?" Chorongpun mendekati woohyun lalu

menjambak-jambak rambutnya.

"Aww.. gadis gila! dasar sialan! lepaskan! aaawww....!!" Teriak woohyun. Sunggyu pun datang menghampiri mereka, karena mendengar teriakan woohyun.

"Ka.. kalian sedang apa?" Tanya sunggyu kepada mereka.

"Sunggyu, jebaall" rengek woohyun.

Sunggyupun akhirnya menarik tubuh chorong yang berada diatas woohyun sambil menjambak-jambak rambutnya. Dengan susah payah, akhirnya sunggyu bisa memisahkan mereka.

"Awas kau, kita masih belum selesai..." ucap chorong dengan nafas terengah-engah.

"...Pulang" lanjutnya, chorongpun menghilang bersamaan dengan cahaya yang begitu menyilaukan mata.

"Aiishh, gila!" Ucap woohyun kesal.
.
.
~sesampainya chorong didunia nyata~

"Hah sudah siang? Gawat aku bisa terlambat, aish ini semua gara-gara cowok itu" chorong pun bergegas pergi mandi, setelah bangun dari tidurnya dan melihat jam, ternyata sudah siang.
.
.
Setelah selesai bersiap-siap, chorongpun berlari keluar rumah.

"Kau tidak sarapan dulu"

"Ani eomma, sudah siang. Aku berangkat dulu"

"Baiklah, hati-hati."

chorongpun melanjutkan langkah kakinya yang sempat berhenti, karena menjawab pertanyaan eommanya. Diapun terus berlari menuju sekolah, takut terlambat dan mendapat hukuman.

.
***
.
Sementara itu didunia dongeng, terlihat 4 fairy yang tengah duduk mengelilingi api unggun yang menghangatkan tubuh mereka, yang tak lain adalah woohyun, sunggyu, naeun & eunji.

"Mwo?" Tanya woohyun kepada eunji yang sedari tadi memperhatikannya.

"Apa sekarang kau mengganti style rambutmu eoh? Hahaha" Tanya eunji kepada woohyun setelah melihat rambut woohyun yang acak-acakan sambil tertawa. Naeun & sunggyupun ikut tertawa.

Sedangkan woohyun hanya menampakkan wajah kesalnya.

"Ahh.. aku jadi ingat dengannya, padahal aku sudah lama ingin melupakannya sejak dia pergi." Ucap eunji sambil menatap bintang-bintang diatas langit malam yang indah, setelah selesai menertawakan woohyun.

"Bukan hanya kau saja yang masih mengingat seseorang dimasa lau, padahal kau ingin melupakannya. Akupun sama, aku masih mengingatnya, aku masih mengingat dengan jelas senyum indahnya, canda tawanya dan kenangan2ku bersamanya. Dia lah alasanku untuk tersenyum, dan dia juga alasanku untuk berhenti tersenyum ketika dia pergi dan tak akan pernah kembali. Aku menyesal karena tidak membantunya pada hari itu" Woohyun pun meneteskan air matanya setelah selesai berbicara. Sunggyu lalu menepuk-nepuk pundak woohyun, mencoba untuk menenangkannya.

Eunji juga ikut sedih, dia merasa menyesal telah membicarakan kekasihnya yang pergi meninggalkannya entah kemana, dia tidak menyangka bahwa perkataannya tadi mengingatkan woohyun dengan masa lalunya yang kelam bersama orang yang dicintainya. Sedangkan naeun, dia menundukkan kepalanya dan ikut meneteskan air mata, bahkan air matanya menetes dengan deras seolah-olah dia juga merasa menyesal, tapi entah dia menyesal karena apa. Atau Mungkinkah naeun merasa sedih karena melihat orang yang dicintainya juga sedih? Entahlah... 《Next》

FAIRY BOOK [Complite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang