Keesokan harinya, Dhika dan Thalita kembali ke café karena masih harus membereskan beberapa pekerjaan. Apalagi di hari minggu, café sangat ramai ditambah ada promo menu baru dengan harga yang sangat murah. Tak lama, brotherhood datang bersama anak-anak mereka minus Elza. Dhika selalu menyiapkan meja khusus bagi brotherhood di lantai atas. Thalita sudah berbincang-bincang dengan para wanita sambil menunggu pesanan. Kecuali Dhika yang masih sibuk berbincang dengan Sandra di ruangan Dhika membahas beberapa pekerjaan.
Tak lama Dhika datang menghampiri semuanya yang terlihat tengah menikmati makanan mereka. "gimana? Enak kan rasanya" tanya Dhika duduk disamping Thalita.
"delicious" ujar Okta dengan mengecup tangannya yang membentuk huruf o.
" very tasty" ujar Irene sambil mengunyah makanannya.
"sempurna deh Dhik" ujar Dewi
"Rasya saja sampai nambah" ujar Ratu yang tengah menyuapi Rasya.
"good, berarti gue gak salah pilih chef" ujar Dhika yang tengah menerima suapan dari Lita.
"gue yakin, café loe bakal tambah rame. Lihat aja sekarang, sampe pada rela nungguin meja kosong" ujar Daniel
"ya Alhamdulillah, rezekinya twin" ujar Dhika seraya mengelus perut Lita.
"kalau mau nambah, nambah saja. Gratis kok buat kalian" ujar Dhika
"siap 45, Dhik" ujar Seno yang tengah membantu Randa makan dan Irene membantu Rindi makan.
"tante Lita, ini dede bayinya belum keluar?" Tanya Verrel yang kebetulan duduk di samping Lita.
"iya sayang, dede bayinya belum keluar" ujar Lita
"Verrel boleh cium gak tante" Tanya Verrel dengan polosnya
"Verrel genit banget sih, pengen cium-cium" ujar Dhika pura-pura cemberut membuta Verrel terkekeh.
"ndhaa,, Verrel boleh yah cium perutnya tante Lita" ujar Verrel melihat ke arah Serli
"minta ijin dulu sama tante Litanya, sayang" ujar Serli
"boleh yah tante" ujar Verrel memelas
"iya boleh banget sayang" ujar Lita tersenyum dan Verrel langsung mencium perut buncit Lita dengan sangat antusias dan senang.
"si Verrel bener-bener genit" ujar Angga
"mirip banget sama si gator" kekeh Seno
"jangan bawa-bawa gue, sudah jelas tuh mirip sama si metromini" celetuk Okta yang tengah menikmati makanannya.
"gue gak genit yah pentul korek, jangan suka fitnah deh" ujar Serli
"sudah sudah, kalian ini. jangan berantem di depan anak-anak" ujar Daniel menengahi.
Saat tengah menikmati makanan mereka, tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri meja mereka. "Chacha" panggil laki-laki itu membuat Chacha menengok dan melotot sempurna karena kaget.
"Gi-Gilang" gumam Chacha kaget membuat Lita, Serli dan Ratu menengok seketika diikuti yang lainnya.
"ternyata bener kamu, apa kabar Chacha? Kamu terlihat semakin cantik saja" ujar Gilang langsung menarik tangan Chacha dan belum menyadari kalau Chacha tengah hamil karena posisi Chacha yang duduk.
"a-aku baik, Lang" ujar Chacha yang masih kaget menatap Gilang sang cinta pertamanya. Okta sudah kesal setengah mati di samping Chacha menatap ke arah Chacha dan Gilang.
"heh kecoa kering, ngapain loe pegang tangan bini gue" Okta langsung berdiri dan melepas pegangan Chacha dan Gilang.
"ini suami kamu Cha?" Tanya Gilang menatap Okta dari atas hingga bawah
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Psyco
Mystery / ThrillerBaca full di aplikasi dreame. Follow akunnya iin sonaris dan jangan lupa pencet tombol love.