Chapter 3 : First Day

627 32 5
                                    

"Kau terlihat cantik dalam seragamnya barumu Kushina !"
Mikoto tersenyum melihat teman barunya dalam seragam Regium Magic Academy.

"Terima kasih."

Kushina masih sibuk berkaca. Ia ingin penampilannya sempurna di hari pertama sekolahnya.
Ia membiarkan rambut panjangnya tergerai. Senyumnya semakin membuat wajahnya manis. Hari yang ditunggu sejak kecil sudah tercapai. Kini ia bisa memijakkan kakinya di Regium Magic Academy. Sekolah sihir paling bergengsi.

"Kau sudah siap Kushina ?"

Mikoto tersenyum ceria.

"Sudah !"

Kedua gadis itu membuka pintu kamar dan mulai berjalan menuju akademi. Bersiap menggapai mimpi mereka masing-masing.

Mereka melewati Taman Botani dan halaman sekolah hingga sampailah mereka di depan pintu utama akademi itu. Pintu besar yang terukir dengan sangat indah.

"Kushina, kelasku ke arah sini. Sampai jumpa nanti."
Mikoto melambaikan tangan ke Kushina lalu segera pergi.

"Oke, rasanya sedih tidak bisa sekelas denganmu. Sampai jumpa . . ."
Kushina membalas lambaian tangan Mikoto.

Kini Kushina ada di depan tangga utama akademi. Tangga itu dipenuhi murid-murid yang lalu lalang, baik di sisi kanan maupun sisi kiri tangga. Mereka bercakap-cakap dan bercanda. Buku-buku ada di dekapan mereka.

"Sepertinya aku harus menuju ke kelasku sekarang."

Kushina melangkahkan kakinya ke anak tangga pertama yang dilapisi karpet merah itu. Dipinggiran karpet merah itu terdapat harus kuning. Benar-benar terlihat mewah. Maklum saja, murid-murid di Regium Magic Academy berasal dari berbagai negara.

"Hai Kushina !"

Kushina terhenti. Suara itu, ia baru saja didengarnya kemarin. Ia membalikkan badannya untuk melihat orang yang memanggilnya.

"Oh, selamat pagi Minato."
Kushina tersenyum senang melihat Minato.

Ya, orang itu adalah Minato Namikaze. Minato tersenyum dari dasar tangga. Mereka hanya dipisahkan dua anak tangga.

"Selamat pagi Kushina. Apa kabar ?"
Minato berjalan menaiki kedua anak tangga itu hingga kini mereka berdiri di anak tangga yang sama.

"Baik, kau ?"

Kushina menjawab singkat.

"Baik," jawab Minato.

"Apakah kau mau berjalan ke kelasku bersamaku ?"
Minato tersenyum ramah.

"Tentu. Aku juga masih bingung di mana kelasku."

Saat mereka tepat bersebelahan satu sama lain, emblem Regium Magic Academy bersinar. Emblem berlambang unicorn itu bersinar terang sehingga mereka harus menutup mata.

"Apa yang terjadi ?"
Kushina membuka matanya saat dirasa sinar itu telah padam.

"Kita ditakdirkan untuk memiliki nasib yang sama."
Minato menjelaskan kepada gadis Uzumaki itu, walau dirinya sendiri masih sangat kaget.

"Apa maksudmu ?"
Kushina kebingungan.

"Maksudku, saat nilaiku jelek, nilaimu juga akan jelek. Hal sebaliknya juga bisa terjadi."
Minato menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Apa ?!"
Kushina terbelalak.

"Kalau begitu kita harus bekerja sama."
Minato menjawab dengan tenang.
Tepat setelah Minato menjawab, seseorang berbicara di belakang Kushina.

Forgotten PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang