Madly - 13

64 6 1
                                    

"Selamat datang dirumah ini, Keanu." Ucap Regan.

"Shit!" Gumam Keanu.

Aura menundukkan wajahnya saat melihat Keanu berada di pintunya dengan senyuman khasnya. Senyum manis dengan tatapan tidak bisa di artikan.

Aufa menuruni tangganya saat mendengar bahwa ada keributan dibawah.

"Ra, ada Keanu kok ga disuruh duduk sih." Aufa tersenyum kearah Keanu. Aufa benar-benar tidak mengeti kondisi saat ini.

"Keanu cuma sebentar kok, Kak. Cuma butuh sama cowok brengsek yang ada di depan Aura." Desis Keanu.

"Sama gue?" Regan menunjukkan jari telunjuknya kepada dirinya sendiri.

"Wow! Gue di cari sama most wanted guy di sekolah." Sambung Regan.

"Woy lama amat sih! Capek nih berdiri mulu." Celetuk Deno di luar rumah.

Semua mata tertuju pada suara cempreng milik Deno, suasana bagai api terasa mencekam disini. Apalagi ditambah dengan mimik wajah Keanu yang sangat seram.

"Lo mau ngomong apa?" Kata Regan.

"Lo punya dendam apa sama gue sampe lo ngambil Aura dari gue?" Jawab Keanu.

"Ke, bukan. Aku bakalan jelasin semua, oke." Aura mengatakan hal ini dengan lantang.

Regan hampir membuat matanya melotot. Tetapi ia dapat menahan rasa itu. Regan takut jika ia akan kelepasan di rumah Aura ini.

Aufa yang melihat hal seperti ini, berusaha untuk membuat keadaan runyam nenjadi setenang mungkin. Tetapi kentang goreng yang dibawanya untuk teman teman Aura sepertinya cocok untuk menjadi cemilan sebagai penonton.

Aura menajamkan tatapannya ke arah Regan, menghembuskan nafasnya kasar.

"Ke, maaf gue gabisa sekarang."

Kata-kata ini keluar begitu saja, Beryl saja sudah enggan mengatakannya apalagi Aura sendiri yang saat ini menjadi pemeran utama dalam permainannya sendiri, tentu saja ia akan merahasiakan hal ini.

Aura berlari menaiki tangga untuk menuju kamarnya yang berada di sudut ruang atas.

"Shit! Demi apa gue cuma butuh lo ngomong apa mau lo sampe lo kayak gini sama gue, Ra!" Teriak Keanu.

Aura membanting pintu kamarnya dengan keras. Suara debaman pintu mengema dirumah gedung ini.

Regan menggeram menatap Keanu. Lelaki yang dalam sekejap saja membuat keadaan bahagia menjadi mencekam seperti saat ini.

Regan mengeluarkan pisau lipatnya dari sakunya. Matanya tidak lepas dari Keanu.

Tak kalah dengan Regan. Keanu membalas tatapan Regan dengan sama sengitnya. Seperti menggambarkan dengan jelas 'silahkan bunuh gue.'

Deno, Alata dan Galih hanya menyaksikan kedua orang dengan tatapan was-was takut jika pisau lipat itu benar-benar menancap ditubuh Keanu.

"Ekhem." Suara Aufa membuyarkan aura dingin. Pisau Regan terjatuh saat mendengar deheman Aufa.

Mata Regan tidak lagi menatap tajam seperti sebelumnya kepada Regan. Tatapannya melembut.

"Ini gak seperti yang lo kira." Desis Regan

"Lo psikopat?" Celetuk Alata

"Gila, ini bisa jadi hot news disekolah kalau gue nge-share berita tentang seorang Regan ternyata psikopat." Kata Deno dengan berekspresi.

"Sial! Ini urusan gue sama Keanu! Gausah ikut campur. Brengsek!" Ketus Regan

Suara decitan pintu terdengar, semua pandang mata tertuju kepada pintu pojok yang terbuka sedikit.

"Rumah gue bukan arena tinju! Silahkan pergi dari rumah gue!" Teriak Aura dari atas.

"Dek! Lo harusnya nyelesaikan ini semua bukan malah lari kayak gini." Cetus Aufa

"Gue kan udah bilang sama lo semua. Kuping lo ngedengerin gak sih? Gue bakalan ngomong sama kalian. Tapi gak sekarang. Omongan gue kurang keras macam apa hah?" Teriak Aura dan mulai terdengar isakan kecil.

"Kayaknya gue ketinggalan banyak kali ini." Beryl memasuki rumah milik Aura dengan tangan yang dilipat di depan dadanya.

"Woah! Ada pisau disini. Ada yang mau bunuh-bunuhan?" Beryl mengambil pisau yang terjatuh dan menatap Regan dengan sadis.

"Ber, kamu ngapain kesini?" Tanya Deno santai.

"Diem!" Jawab Beryl

"Gue mau ngebawa Regan Geraldy buat ngedate sama gue. Paham?" Jawab Beryl skak mat.

Beryl membawa tangan Regan kedalam genggaman tangannya. Membawanya menjauhi kerumunan orang yang sedang di landa kerusuhan.

Beryl membawa Regan menuju mobilnya. Beryl dibelakang kemudi membawa mobilnya menuju kedalam kemacetan Jakarta malam. Tetapi keadaan malam ini tidak semacet dipagi hari.

Hingga mobil berwarna putih dengan sticker Hello Kitty besar berhenti di depan rumah berwarna kuning dengan sebuah plang bertuliskan

Dr. Reina Sahab, Sp.KJ

"Lo ngapain bawa gue kesini? Gue gak gila, bego!" Regan marah.

"Lo itu gila! Kalau lo nggak gila lo nggak akan ngeluarin pisau bejat ini dari kantung lo! Dan juga lo gak akan bawa pisau atau paku di saku jaket lo! See, lo emang gila." Jelas Beryl menatap Regan lekat.

Handphone milik Beryl sejak tadi bergetar, menampilkan nama Deno beberapa kali. Tetapi Beryl mengabaikan panggilan itu. Lebih penting urusan Regan dari pada urusan Deno yang akan menanyainya berbagai hal apapun.

"Turun!" Suruh Beryl

"Gak!" Jawab Regan

"Lo mau sembuh apa nggak? Kalau nggak yaudah terserah lo! Gue gak akan ngebiarin lo deket-deket lagi sama Aura."

"Dan gue juga yang akan bikin berita tentang ke psikopatan lo dan juga tentang sahabat lo yang namanya Tegar itu tentang ke gayan dia jadi tersebar disekolah." Lanjut Beryl

"Oke gue turutin mau lo." Jawab Regan

Disisi lain, Keanu menaiki tangga rumah Aura. Mengetuk beberapa kali tapi respon pun tidak ada. Aufa yang melihat kesungguhan Keanu mencintai adiknya itu ikut membantu mengetuk beberapa kali.

Pintu terbuka menampilkan Aura dengan mata sembabnya.

"Masuk."










-cut

22 Juli 2016

Hahahaha
Semoga suka deh ya, aku gak yakin bisa bikin cerita psikopat jadi nyata wkwkw.

MadlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang